Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pemuda Pemberani, Jujur dan Tak Menerima Hadiah dalam Menegakkan Hukum Indonesia

senjakita09Avatar border
TS
senjakita09
Pemuda Pemberani, Jujur dan Tak Menerima Hadiah dalam Menegakkan Hukum Indonesia
Pemuda Pemberani, Jujur dan Tak Menerima Hadiah dalam Menegakkan Hukum Indonesia
Tahun 1982, jumlah penduduk Indonesia berjumlah 154,5 juta berdasarkan data World Development Indicators-World Bank. Dari sekian banyak jumlah penduduk Indonesia pada saat itu, ada seorang pemuda yang berani, jujur dan tidak menerima hadiah dalam menegakkan hukum. Ia seorang pria yang terlahir dari Sulawesi Selatan, tepatnya di Balanipa, Polewali Mandar. Berprofesi sebagai jaksa, ia memegang teguh prinsip,

Quote:

Dia mengingatkan kepada masyarakat luas melalui surat kabar saat baru diangkat menjadi Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan,
Quote:

Ia tak takut akan kasus-kasus terkait korupsi, penyelundupan yang terjadi di wilayah hukumnya. Ia patut menjadi sosok INSPIRING PEOPLEdalam ranah hukum di Indonesia. Sepak terjangnya patut dibanggakan dan menjadi contoh bagi para penegak hukum lainnya. Salah satu kasus yang pernah ditangani pria ini ialah kasus Tony Gozal alias Go Tiong Kien, seorang pengusaha besar keturunan Tionghoa, pemilik Makassar Golden Hotel, dan memiliki hubungan dekat dengan pejabat negara. Ia mampu menyeret Tony Gozal ke pengadilan dengan tuduhan manipulasi dana reboisasi di Departemen Kehutanan sebesar Rp 2 miliar!

Siapakah pria itu? Namanya Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH, akrab dikenal dengan Lopa. Ia lahir 27 Agustus 1935, merupakan cucu Raja Balangnipa (salah satu raja yang terhormat di daerah Mandar). Kakeknya bernama Mandawari termasuk raja yang hidup sederhana. Wajar saja, darah daging Lopa mengalir keberanian dan kebersahajaan dari kakeknya. Tipikal warga desa dengan kesederhanaan dan apa adanya.

LOPA PUN MEMILIKI INSPIRING PEOPLE

Sejak kecil hingga kuliah sarjana, Lopa habiskan di Sulsel dan addicted terhadap kisah TASTETHELOCALseorang pemuka adat yang berani dan rela menghukum anak sendiri karena berbuat kesalahan. Anak itu melakukan pembunuhan di Balangnipa pada penghujung tahun 1930 silam dan berdasarkan hukum adat, pemuda yang membunuh tersebut diberi hukuman yang setimpal, yaitu hukuman mati. Enam dari tujuh pemuka adat (pabbicara) setuju memberikan keringanan atas hukuman anak itu. Namun karena pemuka adat tersebut menjabat sebagai Ketua Dewan Adat dan dapat menyelamatkan anaknya sendiri, ia tidak menggunakan jabatannya untuk mendapat keuntungan demi keluarganya dan tetap menjalankan hukum sebagaimana mestinya. Wah! Sudah jarang menemukan ya, gan menemukan ketua seperti ini.

KARIR JAKSA YANG TERKENAL PEMBERANI

Usia seperempat abad (25 tahun), pemuda dengan sosok matang, Lopa menjadi Bupati Majeneatas permintaan Panglima Militer Hasanuddin, Kolonel M. Jusuf. Lopa harus melawan seorang panglima perang (warlord) bernama Andi Selle. Ia merupakan orang yang sangat ditakuti di Sulawesi Barat dan Pare-pare, namun tidak bagi Lopa. Hatinya kuat, mentalnya laksana baja. Ia tak gentar melawan Andi Selle saat Andi Selle terlibat penyelundupan pada zaman Kahar Muzakkar memberontak dan melakukan pengkhianatan terhadap pemerintah di Sulsel. Patut dicontoh keberaniannya, kan?

Tahun 1982, Lopa diamanahkan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Ia juga pernah menjadi Kepala Kejati Aceh dan Kalimantan Barat, juga mengepalai Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta. Pernah suatu kisah, ia tak mau menerima hadiah apapun dan dari siapapun. Saat lebaran tiba, ia dikirimkan 2 parsel ke rumah tanpa sepengatahuannya dan Lopa langsung murka melihat parsel yang teronggok dirumah itu. Betapa terkejutnya Lopa ketika parsel sudah terbuka sekitar 10 cm! Rupanya anaknya yang perempuan dengan jujur mengatakan dia-lah yang telah membuka parsel itu dan mengambil cokelat. Ia maklum terhadap tingkah anaknya, namun ia segera menugaskan anak laki-lakinya untuk membeli cokelat yang sama dengan cokelat yang sudah diambil. Parsel kiriman itu pun dibungkus seperti sediakala dan cepat-cepat dikembalikan kepada sang pengirim. Ya! Lopa adalah orang yang tak mau menerima gratifikasi dalam bentuk 'tanda terima kasih', beli barang 'harga teman', 'salam tempel', dan pemberian-pemberian lain walau dari teman sendiri. 

Akibat viral-nya Lopa menangani beberapa kasus besar dalam penyelewengan, suap dan korupsi, pada tahun 1993-1998 dipercaya menjadi Anggota Komnas HAM. Lalu pada 2 Juni tahun 2001 ia diangkat menjadi Jaksa Agung di era kepemimpinan Gusdur. Sayang, ia hanya sebentar memegang posisi Jaksa Agung ini.
Pemuda Pemberani, Jujur dan Tak Menerima Hadiah dalam Menegakkan Hukum Indonesia
Sumber gambar disini

TERUNGKAPNYA KASUS BOB HASAN

Agan pernah mendengar nama Bob Hasan? Dia adalah pembisnis sukses bidang perkayuan dan sangat dekat dengan presiden era Orde Baru, Bapak Soeharto. Sangking suksesnya Bob Hasan dalm jual beli kayu, ia dijuluki sebagai Raja Hutan Indonesia. Bob Hasan 'bermain' dalam mengelola uang negara yang masuk ke dalam 'Yayasan Dana Mandiri'. Bob Hasan ini menduduki jabatan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia era Soeharto. Ia merugikan negara mencapai 3,3 triliun. Wow! Uang yang banyak banget pada masanya. Saat Lopa menjabat Jaksa Agung, ia berhasil menyeret Bob Hasan ke dalam jeruji atas kasus korupsi yang merugikan uang rakyat. Walaupun dalam persidangan, Bapak Soeharto yang memiliki 7 yayasan yang mengelola uang negara saat itu telah dipanggil beberapa kali oleh pengadilan, namun Soeharto tak pernah hadir karena alasan sakit, tetapi berhasil menangkap dan mengungkap kasus korupsi era Orde Baru. Respect Pak Lopa!

BAHARUDDIN LOPA WAFAT, GUSDUR BERSEDIH

Seminggu setelah diamanahi menjadi Jaksa Agung tepatnya 28 Juni, Lopa bersama istri dan pejabat Kedutaan Besar melakukan perjalanan umroh dari Riyadh ke Mekkah menggunakan kendaraan darat selama 8 jam. Lopa dan rombongan beribadah pada malam hari setelah isya, lalu kembali keesokan harinya ke Masjidil Haram untuk solat subuh dengan kendaraan darat. Malamnya on the wayke Riyadh menggunakan kendaraan. Kemungkinan karena kelelahan dengan rutinitas ibadah yang padat kala itu, tubuh Lopa melemah dan mual-mual pada tanggal 30 Juni. Siang hari sekitar pukul 1 siang waktu Arab, Lopa sempat dibawa ke RS Al-Hamadi dan dirawat disana. Abdurrahman Wahid (Pak Gusdur) kala itu yang menjadi presiden RI lepas maghrib di hari yang sama, mengurung diri di kamar hingga malam. Seperti mendapat firasat tidak enak, maka pukul 22.14 waktu Arab, Lopa menghembuskan nafas terakhir. Dokter mengatakan Lopa meninggal karena gangguan jantung. 5 Juli 2001, Lopa diterbangkan ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Indonesia sungguh kehilangan sosok hero yang perang melawan korupsi kala itu.

NILAI-NILAI YANG LAYAK DICONTOH

Sifat keberanian dalam menghadapi siapapun di negeri ini yang tertanam dalam hati Lopa layak menjadi teladan bagi kita semua, khususnya bagi anak muda dan kaum milenial yang menjadi generasi penerus di masa depan. Hidup tidak bermewah-mewahan, apa adanya dan jujur yang tercermin dalam kepribadian Lopa layak kita tiru dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. No gratifikasi! No suap! No korupsi! No nepotisme! Adalah hal baik yang layak dicontoh. Ayo agan dan sista temukan inspirasi, motivasi dan semangat pantang menyerah dalam sosok yang bersahaja dalam Baharuddin Lopa. Kisah-kisahnya sungguh menarik untuk dilewatkan. Hal inilah yang menjadikan penulis memilih sosok Lopa menjadi MLDSPOTKONTENHUNTdan KASKUSMLDXSPOT yang sungguh sayang jika banyak anak muda tidak tahu akan Indonesia punya pahlawan yang memerangi kasus hukum. Apalagi buat mahasiswa hukum yang memiliki misi menegakkan keadilan dan kejujuran. Dari sini, penulis mendapatkan pelajaran bahwa "Jangan menggunakan jabatan setinggi apapun demi keuntungan sesaat atau demi mendapatkan hadiah."

Tegakkanlah kebenaran!
Junjunglah tinggi kejujuran!
Pegang teguh nilai keberanian!
Walau engkau kini telah tiada,
Kebaikan dan jasamu dikenang masa.
-Appreciate to Baharuddin Lopa-


Sumber tulisan :
1. Petrik Matanasi - Tirto.id 
2. Abun Sanda - Kompas.com
3. Aulia Akbar - Moneysmart.id
Diubah oleh senjakita09 06-11-2019 12:08
ajisaputra15Avatar border
sebelahblogAvatar border
lsenseyelAvatar border
lsenseyel dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.7K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.