Halo agan dan sista sekalian, semoga hidup kalian selalu dalam keberuntungan. Thread event MLDSPOTKONTENHUNTyang diselenggarakan KASKUSXMLDSPOT kali ini, ane mau membahas tentang tiga orang penegak hukum yang ane harapkan bisa dalam satu masa. Kalau bicara tentang INSPIRINGPEOPLE ,  beliau - beliau adalah salah tiganya. Yuk, kita kenal sedikit mereka dan sedikit berimajinasi bagaimana kalau beliau dalam satu masa yang sama dan sama - sama bertugas.



Pertama adalah seorang polisi yang pernah menjabat sebagai kapolri dan disebut oleh Presiden Keempat Republik Indonesia, almarhum Gus Dur sebagai polisi yang jujur (sumber). Iya, beliau adalah sosok bernama lengkap Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Sudah banyak kisah tentang kejujuran beliau dan kesederhanaan beliau. Beliau juga dikatakan tidak mempan sogokan dan berani melawan kekuasaan yang mecoba mengintervensi kasus yang dikerjakan polisi. Bahkan beliau juga pernah memberikan memo kepada Jenderal Widodo Budidarmo yang saat itu menjabat sebagai Kapolri. Beliau heran kenapa polisi banyak sekali yang kaya, bahkan sampai mempunyai rumah mewah di daerah kemang (sumber).



Selanjutnya, ada seorang Jaksa Agung bernama Baharuddin Lopa. Kisah tentang kejujuran dan kesederhanaan beliau tidak kalah dengan sosok Jenderal Hoegeng. Semenjak muda beliau sudah begitu berani. Karena selain jujur, berani adalah salah syarat menjadi jaksa. Ketika baru diangkat menjadi Kejati Sulawesi Selatan, beliau langsung mengultimatum warga agar tidak mencoba menyuap para jaksa. Seringkali beliau dihadapkan dengan kasus sulit dengan target kakap seperti kasus pengusaha besar bernama Toni Gozal dan kasus tokoh elit negara mengenai keterlibatan Arifin Panigoro, Akbar Tandjung, dan Nurdi Halid dalam berbagai kasuk korupsi (sumber).



Last but not least, satu - satunya orang yang masih hidup saat ini. Beliau adalah seorang yang pernah menjabat sebagai Hakim Agung, sampai akhirnya harus pensiun pada tahun 2018. Beliau adalah seorang dengan nama Artidjo Alkostar. Hakim garang yang tidak kenal takut meski nyawa menjadi taruhannya. Pernah, semasa beliau masih menjadi advokat, beliau terancam akan kehilangan nyawa akibat membela korban pembunuhan misterius di Timor - Timur. Dengan kehendak Allah SWT, alhamdulillah beliau masih bisa selamat (sumber). Dari puluhan ribu kasus, salah satu yang membekas di hati beliau adalah saat menghakimi Presiden Kedua Republik Indonesia, almarhum Soeharto. Beliau tidak gentar dan mempunyai pendapat berbeda (dissenting opinion) bahwa Soeharto harus tetap diadili (sumber).

Coba sekarang kita sedikit berimajinasi kalau tiga orang tersebut berada dalam satu waktu dan sedang mengemban tugas secara bersamaan. Bagaimana indahnya penegakan hukum di Indonesia, negara kita tercinta. Polisinya begitu lugas, tegas dan tidak mempan suap. Jaksanya pun sama, tidak perduli orang kaya, atau miskin, orang berpangkat, atau orang melarat, semua sama di mata hukum. Hakimnya tidak segan - segan mengadili siapapun tidak peduli setinggi apa kedudukannya. Dengan tiga pilar tersebut berdiri dengan kokoh ane yakin, paling tidak sebagian besar rakyat Indonesia mendapatkan akses keadilan. Sudah tidak ada lagi istilah hukum tajam ke bawah, tapi tumpul, bahkan empuk ke atas.

Jujur, saat ini ane belum begitu berani bersuara. Ane takut meskipun ane merasa apa yang ane lakukan adalah hal yang benar, bisa saja menjadi salah dan dicari celahnya. Tapi, ane yakin suatu saat akan ada orang - orang seperti mereka lagi. Keyakinan itu yang menginspirasi ane sampai saat ini bekerja dengan sekuatnya, belajar segiatnya, dan berbuat baik sebisa yang ane mampu. Walaupun ane tidak merasakan masa - masa itu, tapi paling tidak, biar anak, cucu, atau cicit ane yang akan merasakan nantinya. Semoga Indonesia semakin maju dan berjaya.



.