Hey, pemuda Indonesia! Sadarkah bahwa kau bahwa Indonesia saat ini dibangun oleh perjuangan para pemuda? Lihatlah sejarah bangsa kita: ayo kita cek kembali buku-buku sejarah kita di SMP atau SMA!

Pada awal abad ke-20, dr Soetomo, H.O.S. Tjokroaminoto, dan sejumlah tokoh pemuda lainnya telah membuat suatu pendekatan baru dalam melawan kolonialisme dengan cara menghimpun berbagai potensi di masyarakat dalam kesatuan organisasi yang tertata. Pendekatan ini sangat berbeda dengan bentuk-bentuk perjuangan yang ada sebelumnya, yang mana hanya mengedepankan perjuangan individu saja. Pendekatan itu melahirkan organisasi yang terkoordinasi dengan rapi, sebut saja Budi Utomo dan Syarekat Dagang Islam. Dua organisasi ini akhirnya menjadi motor perjuangan rakyat yang dahsyat.

Dua dekade berselang, pendekatan yang sama dibentuk dengan skala yang lebih besar: tepat pada 28 Oktober 1928, terciptalah Sumpah Pemuda, sebuah karya agung anak-anak bangsa yang menjadi titik tolak menuju kemerdekaan dan konsep bangsa Indonesia. Sejak saat itu, gerakan perlawanan menjadi lebih terintegrasi secara nasional.

Melalui Sumpah Pemuda, kita disadarkan bahwa kita harus sejenak meninggalkan identitas untuk mencapai kepentingan kolektif. Ego atau ambisi golongan sebisanya harus dinomorduakan. Pada akhirnya, kepentingan bersama harus didahulukan daripada kepentingan sebagian-sebagian.



Namun---setelah hampir 100 tahun, sepertinya kini para pemuda Indonesia sudah melupakan makna Sumpah Pemuda itu sendiri. Kini, kita lebih suka mementingkan ego golongan masing-masing. Kita tak lagi satu. Lihatlah negara kita saat ini! Indonesia sedang menghadapi masalah besar: konflik antaridentitas merajalela! Wahai pemuda, negara kini memanggil Anda! Sudah jadi peran para pemuda untuk penyelamat bangsa sendiri.

Jadikanlah peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tahun ini sebagai titik tolak ke jalan yang sudah dirancang pendahulu kita. Untuk itu, kita harus kembali bangkit! Saatnya menyatukan kembali lidi-lidi tegak yang sudah semakin banyak namun berserakan. Hanya dengan begitu, kita mampu membersihkan kembali rumah kita ini.

Pada masa kini, bagi saya Sumpah Pemuda bermakna bahwa kita harus menjadi warga negara yang aktif, yang artinya selalu peduli terhadap kehidupan bersama. Sumpah pemuda mengharuskan kita selalu siap siaga untuk melibatkan diri tatkala ada sesama warga negara yang menjadi korban ketidakadilan atau tindakan diskriminatif.

Untuk itu, marilah kita menanyakan pada diri masing-masing: sudahkah saya menjadi pemuda-pemudi Indonesia?