storm69Avatar border
TS
storm69
Ketika Kesederhanaan Menjadi Daya Tarik Seseorang

Pacar aku mungkin tidak secantik Ratni,
pacar aku juga tidak segesit Linda.
Pacar aku tidak seanggun Ema
apalagi sesexy Erni.
Pacar aku juga tidak seperti Ningsih apalagi Tika
yang selalu bisa mengatur keuangannya
secara rapih dan teliti.

Dan masih banyak perbandingan-perbandingan lain
yang selalu ada dalam pikiran aku terhadap pacar aku ini.

Jadi kalo aku ditanya apa yang bisa dibanggakan dari pacar aku ? Aku hanya bisa diam dan merenung.

Bukankah dia kalah cantik dengan Ratni, kalah gesit dari Linda, dan kalah-kalah lainnya dibandingkan dengan perempuan lain ?



Namun bagi aku, dia justru selalu menarik perhatianku dengan segala kesederhanaannya. Dengan penampilan seadanya, dengan bicaranya yang seadanya bahkan dengan kata-katanya yang jauh dari romantis.

Rekan sekerja akupun heran. Mereka bilang mengapa aku mau punya pacar model seperti itu atau punya pacar tapi serasa tidak punya. Mengapa ? Karena telepon-teleponan saja jarang apalagi jemput-menjemput. Padahal hubungan kami bukanlah LDR. Jarak kantorku ke kantornya hanya sekitar 30 menitan.

Awalnya aku sendiri rada heran mengapa dia tidak mau dijemput, mengapa dia sulit diajak nongkrong. Tapi akhirnya aku maklum dan justru menjadi nilai tambah buat dia.

Dia memang pulang pergi sendiri dengan membawa kendaraan motor lamanya yang diperoleh dari hasil keringatnya sendiri. Setelah selesai ngantor, dia harus segera pulang untuk menyiapkan makan malam untuk ibunya yang sakit maupun adik-adiknya. Namun setelah menyiapkan makan malam dan menyuapi ibunya, kadang dia segera kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tiada kata lelah yang dikeluhkan bahkan dengan gembira dia mengerjakan seluruh pekerjaannya.


Jadi jangan heran bila setiap diajak nongkrong atau sekedar nonton di bioskop, jawabannya selalu sama. "Lebih baik ditabung uangnya daripada kamu buang-buang uang hanya untuk menyenangkan aku". Itu jawaban yang selalu diucapkan untuk menolak secara halus ajakanku. Jadi pada hari-hari tertentu saja dia mau diajak nongkrong setelah semua tugas dan kewajiban dia beres. Itupun dengan makan alakadarnya dan waktu seadanya.

Pernah secara iseng, aku menunjukkan kata-kata romantis dari seorang teman kerja yang begitu perhatian ke aku. Jawaban diapun sederhana,"Kalo kamu mau termakan rayuannya, jadian saja dengan dia".
Singkat, padat dan tepat mengenai sasaran tanpa terkesan sakit hati apalagi cemburu.

Dan ada juga pernyataan dia yang membuat aku merasa bersalah karena aku ketauan nonton bareng dengan perempuan lain. "Aku selalu menjaga hubungan kita. Kamu tidak akan pernah melihat atau mendapat laporan kalo aku makan berdua dengan lelaki lain apalagi sampai nonton berdua karena aku selalu menjaga nama baik kamu" (seandainya pada saat itu dia marah-marah, pasti akan kubantah dengan kebebasan untuk bergaul sebagai perisainya).


Tapi herannya, mengapa justru dengan perempuan seperti ini yang aku inginkan sebagai pendamping aku. Tidak ada riasan wajah yang mewah, tidak ada pakaian yang glamor, apalagi yang mengundang para pria untuk meliriknya. Semuanya biasa saja... tidak seperti Ratni, Linda, Ema, Erni ataupun perempuan lainnya.

Semuanya dibungkus dengan kesederhanaan.



Sumber gambar : google
Diubah oleh storm69 02-11-2019 10:37
tata604Avatar border
lina.whAvatar border
NadarNadzAvatar border
NadarNadz dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.7K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.