Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TekTokajaAvatar border
TS
TekTokaja
Musik EDM vs Generasi Millenial
Generasi Millenialcenderung menyukai hal-hal yang bersifat modern, happening, techno savvy, dan up do the trending topic. Nah, untuk masalah musik, Musik EDM (Electronic Dance Music) adalah salah satunya. Umumnya, musik ini dihasilkan oleh DJ (Disc Jockey) yang menggunakan teknik remix atau playback untuk menciptakan irama baru. Genre ini memiliki ciri khas yang powerful, emotional feeling dan menghadirkan mood euforia bagi pendengarnya. Yeah, musik ini rata-rata memang terkesan menyenangkan walau banyak dari lirik lagunya yang ternyata malah bikin galau, tapi versi hacep. #eh

Meski terdengar baru, jenis musik ini sebenarnya sudah mulai diciptakan dan diperdengarkan sejak tahun 1960an di Amerika dengan menggunakan instrumen bass dan beberapa synthesizer. Pada tahun 1970an EDM terkenal dengan kejayaan musik disco dan munculnya subgenre synthpop di tahun 1980an. Lalu, pada tahun 1990-2000an, musik elektronik ini didominasi penggunaan komputer seiring mulai berkembangnya teknologi dan membuat banyak orang bisa membuat musik elektronik mereka sendiri. Sekarang, banyak musisi EDM yang mengembangkan musik mereka dengan berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama dan menggabungkan jenis musik lainnya dalam setiap karya musik yang ciptakan agar lebih ear catchy.
Well, Musik elektronik atau EDM kini tengah digandrungi kalangan muda. Tapi, bagi kalangan mainstream, EDM dianggap sebagai virus buruk yang bisa meracuni generasi muda. Fenomena Rave Party semisal DWP (Djakarta Warehouse Project) yang lagi hits pun sering dianggap negatif karena pada umumnya pesta musik tersebut lekat dengan pergaulan yang bebas, narkotika dan obat-obat terlarang. Banyak yang bilang jika datang ke pesta EDM itu tidak asyik kalau sadar, harus ada substansi, mungkin bisa jadi benar.

Hmm, apa benar seburuk itu? Jawabannya adalah ter-gantung. Semua kembali kepada dirimu sendiri, jika kamu memang addict dengan kesenangan negatif yang seperti itu memang jelas sangat berpengaruh buruk, namun bagi kamu yang mendengarkan dan menikmati musiknya sekedar untuk penghilang penat, untuk hal positif atau mugkin berkarya yang baik, ini sudah pasti tidak.
 
Perlu kamu ketahui bahwa secara tidak sadar, musik ini memang mempunyai pengaruh bagi kamu yang mendengarkannya. Ketukan irama yang cepat dapat membangkitkan gairah semangat karena tubuh merespon musik dengan memproduksi hormon serotonin yang memengaruhi rasa bahagia, hormon dopamin yang membuatmu merasa semangat dan hormon noradrenalin yang dilepaskan oleh otak dapat meningkatkan konsentrasi dan membuatmu  euforia.
 
So, Musik ini tidak hanya cocok untuk dihadirkan sebagai maincourse atau pengiring dalam acara festival musik, pesta, dan disegala acara bahagia tapi juga cocok buat kamu yang butuh konsentrasi tinggi dan anti galau yang meratapi kesedihan, contohnya disaat kamu pusing mengerjakan tugas maybe biar auto semangat khususnya bagi kamu yang gaya belajarnya audio, ini adalah pilihan yang tepat.  Okay!
 
 


Diubah oleh TekTokaja 20-12-2019 07:47
0
295
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Music
MusicKASKUS Official
19.8KThread8.9KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.