Negeri Indonesia terkenal dengan keaneragaman budaya, termasuk didalamnya adalah agama, bahasa kearifan lokal, ide dan berbagai pemikiran yang berbeda, dari daerah dan latar belakang yang berbeda. Seperti catatan sejarah, sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober tentu bisa dimaknai oleh pemuda dan pemudi dengan berbagai hal sebagai bentuk wujud bakti pada bangsa.

Bahkan bisa dikatakan, Indonesia sendiri lahir dari ide besar yang kemudian disepakati bersama oleh seluruh elemen rakyat sebagai konsensus bernegara yaitu Pancasila dan UUD 1954

Sementara di zaman now, serangan informasi, budaya asing bisa leluasa ke luar masuk tanpa permisi. Akibatnya? Mungkin tidak sedikit para pemuda-pemudi yang hingga akhirnya kehilangan jati dari.

Lantas apa yang harus dilakukan? Langsung saja, Inilah Cara Ane Memaknai Sumpah Pemuda! No 1 Terbuka Tanpa Meninggalkan Jati DiriSebagai berikut:


1. Terbuka dengan Pemikiran Asing Tanpa Meninggalkan Jati Diri Sebagai Anak Bangsa Indonesia



Adalah salah satunya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk semua hal yang produktif, dalam hal ini adalah pemanfaatan digital literasi.

Seperti diketahui, kemajuan teknologi digital, suka tidak suka serangan berbagai informasi baik dari dalam dan luar negeri leluasa masuk tanpa permisi.

Tentu untuk menyikapi hal ini perlu suatu sikap bijak dan juga cerdas untuk mengambil sesuatu yang bisa bermanfaat dan mendelet yang merugikan.




2. Mempertahankan Nilai dengan Penyesuaian Modernisasi



Apa yang membedakan manusia dengan robot adalah nilai. Boleh jadi zaman berubah, situasi dan kondisi ikut berubah, namun nilai-nilai yang diwariskan oleh pendahulu masih tetap sama.

Tidak bisa ditampik, beberapa nilai diantaranya memang perlu penyesuaian dengan modernisasi zaman.

Sungguhpun demikian, mempertahankan nilai seperti budi pekerti untuk berinteraksi baik online dan offline, tentu lebih baik bukan?

3. Memilih Jalur Literasi untuk Ikut Serta Berkontribusi Membangun Bangsa Lewat Pengetahuan



Selain bekerja untuk bisa berdiri di bawah kaki sendiri di dunia nyata, ane hampir 3 tahun memanfaatkan digital literasi untuk ikut serta mendengungkan medsos produktif. Salah satunya, tahun ini melalui kaskus kreator dan komunitas.

Beberapa kegiatan yang ane lakukan adalah melakukan pembinaan para millenial, mama muda dan seluruh kalangan yang terikat oleh cinta literasi. Ane juga membuka kelas online secara gratis tanpa membedakan ras, golongan, agama dan suku dengan biaya sendiri sebelum akhirnya pindah ke kaskus ini.


Sebenarnya masih banyak kegiatan baik online maupun offline dengan tujuan akhir produktif, kompetitif dan siap bersaing secara global. Memang masih banyak kekurangan di sana-sini, namun kita selalu evaluasi dan berkarya, berkarya dan berkarya hingga diujung senja.

Itulah cara ane memaknai sumpah pemuda! Bagaimana menurut sahabat kaskuser, punya pengalaman lain? Yuk silahkan bagikan disini! Belajar bersama bisadan terimakasih.


Sumber: Dok. Pri
Sumber gambar: Pin Nusantara