Assalamu'alaikum

Dengan isu di tutupnya pulau komodo yang simpang siur. Sebenarnya adalah makanan bagi para pencari berita untuk membuat isu dari celah-celah karena kurangnya sosialisasi pemerintah tentang berita yang sebenarnya. Padahal semestinya bukan hanya tidak di tutupnya pulau komodo akan tetapi hanya pulau komodo yang akan di bagi menjadi kawasan ekslusif dan tidak ekslusif. Hal ini kembali lagi menjadi makanan bagi para pencari berita dengan membuat isu mengunjungi pulau komodo harus memakan biaya 1000 dollar Amerika atau sebesar 14 juta rupiah.



Karena kurangnya sosialisasi itu lagi yang membuat isu-isu muring tentang pulau komodo sedemikian banyak. Karena kurangnya sosialisasi banyak orang yang akan berpikir untuk melihat komodo yang dulunya tidak terlalu makan biaya banyak sekarang harus mengeluarkan kocek hingga 14 juta rupiah. Padahal 14 juta rupiah sendiri adalah membership tahunan yang diselenggarakan oleh pengelola pulau komodo sebegai membership ekslusif yang tentu akan memberikan keuntungan-keuntungan yang berbeda dengan hanya orang memngunjungi secara biasa ke pulau komodo. Akan tetapi karena kurangnya sosialisasi dan framing media massa lagi yang membuat orang menyangka bahwa menggunjungu pulau komodo akan mengeluarkan kocek yang mahal.

Akan tetapi pada kenyataannya pemerintah juga menyiapkan kawasan yang biasa saja untuk banyak orang melihat salah satu keajaiban dunia yang baru ini. Walaupun fasilitas dan keuntungannya tidak akan sebagus dengan kita membayar membership tahunan sebesar 14 juta rupiah. Akan tetapi semoga harga yang di tawarkan akan sesuai dengan fasilitas yang akan didapatkan.



Oleh karenanya kembali lagi sayavmohon kepada pemerintah untuk lebih dahulu sosialisasi kepada masyarakat tentang pulau komodo dengan lengkap. Jangan sampai isu-isu ini bisa membuat citra negatif kepada pemerintah karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan sosialisasi yang masif. Karena zaman sekarang banyak media yang lebih banyak membesarkan isu yang menjual untuk menarik massa daripada menyapaikan keadaan yang sebenernya. Daripada kita terlarut isu yang seperti ini sebaiknya kita mencari juga isu yang lebih jelas. Jangan terlalu mudah memakan isu yang di hembuskan oleh media cetak maupun media elektronik