bodohi umat itu seperti ustadz cocoklogi, tanpa ilmu agama bersanad hanya andalkan terjemahan dan hafalan . Mirisnya ini terjadi pada ustadz cocoklogi yg bahkan diundang di mesjid2 BUMN seperti Telkom
https://www.youtube.com/watch?v=yxL6WL9LHXM
(Antara Hiin dan Dukhan, Ust. Rahmat Baequni Lc., )
Ustadz ini memiliki aqidah terputus wahabi. Inti dari pola cocoklogi karena mereka pada umumnya tak memiliki ilmu agama yg bersanad bersambung sampai Nabi SAW, sanad ilmu mereka terputus spt wahabi yg paling mentok pada Ibnu Taimiyyah atau Abdullah bin Abdul Wahab.
Ustadz ybs pernah bercocoklogi ttg mesjid yg memiliki pola segitiga dihubungkan cocoklogi dg dajjal. Juga cocoklogi ttg nama pulau2:
https://islami.co/motif-cocoklogi-us...-dan-lainnya/
https://www.kompasiana.com/gatotswan...lagi?page=all
Quote:
Motif Cocoklogi Ustadz Rahmat Baequni Tentang Nama Arab Daerah dan Lainnya
Di salah satu video di youtube, Rahmat Baequni menolak bahwa metode dia adalah cocoklogi. Alasannya, ya pasang saja salib di masjid/tempat sholat, lalu maknai saja garis vertikalnya hablum mina-n-nas dan garis horisontalnya hablum minalloh.
Itu jelas bukan argumen. Dia menggunakan kelemahan cocoklogi dalam konteks yang lain, supaya “cocoklogi”-nya tidak dianggap bagian dari cocoklogi.
Gampangnya, dia menyerang metode cocokloginya sendiri di kasus A, agar dia tidak dianggap bermetode cocoklogi (meski dia memakai cocoklogi di kasus B)
Ia sebenarnya tidak menjawab dimana letak kebenaran metodenya. Ia hanya berkelit memindah perbincangan pada objek (salib dan segitiga) yang merupakan simbol dengan fungsi dan makna yg berbeda. Dia memperbincangkan salib yang telah mengalami pengkhususan makna (dimana metode cocoklogi akan disangsikan), sementara segitiga masih merujuk makna umum (dimana dengan metode cocoklogi bisa bermakna khusus).
Masalahnya kapan suatu bentuk atau istilah akan dimaknai khusus atau umum? Cuma Baequni yang tau, karena dengan begitu dia bisa seenak jidat menginterpretasi.
Kalo dia tidak pake cocoklogi, coba tanyalah sama dia, apa beda cocokloginya dgn cocoklogi yang lain itu?
Di satu saat lain, dia bilang sumatera berasal dari kata as-syamatiro. Saya membayangkan ayahnya akan menyalahkannya karena Sumatera berasal dari kata latin: summa (summary: ikhtisar) dan terra (tanah). Sumatera adalah tanah pendahuluan sebelum bertemu pulau-pulau lainnya.
Masing-masing sama benar secara metode cocoklogi. Tapi haqqul yakin, Baequni akan terima ide ayahnya. Karena dalam cocoklogi bukan nalar yang diminta, melainkan kepatuhan dan ketertundukan.
Quote:
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berang kepada pendakwah-pendakwah yang membodohi umat. Dia meminta imam-imam masjid tak menyampaikan dakwah yang membodohi umat.
"Sering saya katakan kadang-kadang kalau umat dibikin bodoh, saya kadang-kadang suka marah. Sebagai contoh, misalnya bencana alam di Aceh, kebetulan saya orang Aceh. Kemudian penceramah-penceramah dengan enaknya mengatakan itu karena orang Aceh banyak dosa, dibalas oleh Tuhan, dibunuh ratusan ribu karena tanam ganja, padahal yang tanam ganja yang di gunung sana segelintir orang, yang mati itu semua di pantai-pantai ahli ibadah semua itu," kata Menag dalam sambutannya di Lokakarya Peran dan Fungsi Imam Masjid di Hotel Best Western, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
"Kenapa dia ndak cerita Aceh ini memang termasuk yang rawan gempa, karena ada lempeng-lempeng buminya yang tumpang tindih satu sama lain dan sangat mudah berubah, lain dengan misalnya Kalimantan, tidak ada lempeng-lempeng bumi yang dekat dengan pulau sehingga relatif lebih aman. namun demikian, sebagai hamba Tuhan, kita wajib berdoa mudah-mudahan tidak terulang kembali dan bencana ini cepat selesai. Itu artinya mencerdaskan umat, bukan membodohi umat," sambung mantan Wakil Panglima TNI ini.
Fachrul meminta pendakwah juga mempelajari ilmu lain. Dia tak ingin pendakwah membuat jengkel umat karena menyampaikan materi-materi yang sifatnya pembodohan.
"Atau belakangan ini ada omong tentang kemarau panjang, belum lama ini, sebulan lalu. Penceramahnya bilang gini, 'ini karena kita banyak membuat maksiat dikasih kemarau berkepanjangan'. Dalam hati saya, dia tau nggak kalau kemarau panjang 5 tahun sekali ada siklusnya? Dan apa yang dilakukan pada era... dia sebut saya lupa salah satu khalifah gitu ya, yang pertama dilakukan mengumpulkan alat musik dan membakar semua alat musik, ini mau ngajarin umat jadi bodoh ya? Dalam hati saya," tuturnya.
"Mungkin ada kaitannya, mungkin kalian terlalu banyak main musik, lupa ibadah. Kalau dianggap alat musik sebagai pembuat maksiat, Rhoma Irama marah banget. 'Aku berdakwah pakai alat musik ke mana-mana. Emangnya ada ngomong-ngomong maksiat? Kan nggak. Jadi umat jangan dibodohi lah. Cerita yang betul saja. Tapi tetap kewajiban kita berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan kemarau panjang ini cepat selesai. Itu yang nanti bukan membodohi umat. Saya kira imam bisa membimbing kalau ada yang seperti itu," imbuhnya.
(tor/fjp)
Sumber
detikcom