Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TekTokajaAvatar border
TS
TekTokaja
Prosesi Pernikahan Adat Betawi
Adat Betawi merupakan salah satu adat pernikahan yang sering dipakai terutama bagi kamu atau pasanganmu yang berasal dari Suku Betawi di daerah Jakarta dan sekitarnya. Hampir seluruhnya Suku Betawi adalah penganut Agama Islam, maka jangan heran jika tradisinya pun bernuansa Muslim. Namun, bila ada yang Non Muslim, maka bisa disesuaikan saja. Lalu bagaimana tata cara atau prosesi pernikahan Adat Betawi? Let’s Check This Out.

Untuk Susunan acara yang biasa dilakukan dalam Adat Betawi, kami membaginya dalam 3 (Tiga) Fase sebagai berikut :

1. Acara Pra Akad

1) Melamar

Sebelum acara ini biasanya ada yang namanya acara Ngedelenginalias pengenalan dengan melihat satu sama lain. Jika saling tertarik, maka kamu boleh melamarnya. Namun, jika kamu sudah memilih sendiri dan yakin akan pilihanmu maka langsung saja lamar dia sebelum dilamar orang lain, HOHOHO. Nah, Dalam proses lamaran, biasanya orangtua pihak pria tidak ikut dalam acara, cukup diwakilkan seorang utusan dari anggota keluarga pria yang paling dekat sekitar 2 sampai 3 orang beserta Makcomblang (jika ada). Mereka membawakan bawaan aneka makanan sebagai tanda hormat ke pihak keluarga wanita. Adapun bawaan yang dibawa yaitu sirih lamaran, 3 sisir pisang raja, 4 buah roti tawar, 3 macam buah dan hadiah pelengkap lainnya yang semuanya di tempatkan di nampan atau piring besar yang terbuka atau transparan. Dan pada saat itu juga, keluarga pihak pria mendapatkan jawaban diterima atau ditolak atas lamaran mereka.

2) Tunangan

Jika lamarannya diterima, maka selanjutnya adalah melakukan pertunangan guna mengikat sang wanita agar tidak menerima lamaran dari pria lain. Dalam proses ini, keluarga sang pria datang kerumah keluarga wanita dengan membawakan kue-kue dan buah-buahan sebagai simbol terima kasih dan juga penyematan cincin pada kedua calon sebagai simbol pengikatan cinta mereka. Setelah prosesi tunangan selesai, biasanya dilanjutkan dengan musyawarah antara dua keluarga untuk membicarakan hari pernikahan dan segala hal yang berkaitan dengan persiapan pernikahan sampai mencapai mufakat atau persetujuan dari kedua belah pihak.

3) Mengantar Peralatan dan Uang Sembah

Setelah mencapai mufakat, maka berikutnya adalah mengantar peralatan semisal isi kamar atau hal-hal yang berkaitan dengan peralatan rumah tangga dan juga uang sembah untuk persiapan pernikahan tergantung kemampuan finansial calon pengantin pria yang sebelumnya juga sudah dibicarakan pada saat musyawarah di lamaran.

4) Siraman dan Tangas

Ini adalah acaranya calon mempelai wanita. Sebelum acara ini dimulai, mempelai wanita akan diminta berpuasa beberapa hari agar pernikahannya kelak berjalan dengan lancar. Sehari sebelum akad nikah, acara Siraman dan Tangas ini dilakukan. Dalam acara siraman, mempelai wanita akan dilulur dan dimandikan kembang. Setelah itu di Tangas, Tangas identik dengan mandi uap yang bertujuan membersihkan sisa-sisa lulur yang masih tertinggal di kulit. Pada acara ini, mempelai wanita akan duduk diatas bangku yang dibawahnya terdapat air godokan rempah-rempah atau akar pohon betawi selama 30 menit hingga mengeluarkan keringat. Acara tersebut dimaksudkan untuk merawat kecantikan dan kesehatan sang wanita untuk menghadapi hari bahagianya nanti.

5) Malem Mangkat

Acara mangkat bisanya diisi dengan Maulid yang biasanya dilakukan pada malam hari sebelum akad nikah di esok hari oleh para kaum pria dari pihak mempelai pria maupun mempelai wanita. Dalam acara tersebut dilatunkan diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tahlil, doa-doa agar pernikahan berjalan dengan lancar dan juga ceramah mengenai pernikahan oleh pemuka agama serta diakhiri dengan makan-makan bersama para tamu yang hadir. Sementara mempelai wanita akan dipakaikan pacar (Henna) di kuku kaki dan tangannya di tempat yang berbeda sebagai persiapan bahwa keesokan harinya ia akan menjadi manten.

2. Acara Akad dan Resepsi

1) Buka Palang Pintu

Keesokan harinya, Upacara buka palang pintu dilaksanakan sebelum akad nikah dimulai. Calon mempelai pria biasanya akan diarak oleh keluarganya (besannya mempelai wanita) sambil membawa seserahan seperti sepasang roti buaya sebagai simbol kesetiaan, miniatur masjid yang berisi uang belanja, seperangkat alat kecantikan wanita, kue-kue, buah-buahan atau apa saja yang disenangi calon pengantin wanita. Selain itu, acara ini juga diiringi musik marawis atau hadroh serta jagoan silat. Saat sang mempelai pria dan rombongan tiba dirumah calon mertua, para jagoan pihak pria harus mengalahkan jagoan pihak wanita. Keduanya saling berbalas pantun dan dilanjutkan dengan berkelai atau adu kemampuan pencak silat. Inilah momen bagi siapapun yang menyaksikan akan tertawa sekaligus agak tegang karena takut si jagoan pria tidak bisa mengalahkan jagoan wanita yang menyebabkan palang pintu tidak dibuka. Sebenarnya, ini hanyalah simbol alias sudah pasti pihak pria akan menang. Bisa juga diganti dengan cara mengetes baca al-qur’an untuk sang mempelai pria, mungkin ini lebih baik dan mencerminkan pribadi yang agamis. Dan akhirnnya, setelah pihak pria dibolehkan masuk maka ia akan melangsungkan akad nikah dan di puade.

2) Akad Nikah dan Puade

Ini adalah poin inti yang sangat penting dalam melangsungkan pernikahan. Ya, inilah akad nikah proses mengikrarkan janji suci dari pihak pria untuk meminang kekasihnya pada bapaknya sang wanita atau penghulu. Saat akad nikah mempelai wanita tidak disandingkan dengan mempelai pria dan dibiarkan menunggu sampai sang pria mengucapkan akad dan penghulu serta yang lainnya bilang “SAH”. Setelah itu barulah mereka berdua disandingkan di puade (pelaminan) karena telah “SAH” sebagai suami dan istri.  

3) Resepsi dan Ramah Tamah

Di pelaminan inilah kedua mempelai yang telah menjadi sepasang suami istri ini melakukan resepsi dan ramah tamah yaitu salam-salaman serta makan-makan di prasmanan bersama para keluarga juga para tamu undangan. Dalam acara ini biasanya pihak mempelai juga menghadirkan hiburan seperti musik atau tarian khas betawi sampai acara selesai.

3. Acara Setelah Resepsi

1) Negor

Acara negor dilangsungkan sehari setelah akad dan resepsi selesai dilaksanakan. Mempelai pria sudah diperbolehkan menginap dirumah orangtua pengantin wanita. Akan tetapi, ada aturan dimana mempelai pria tidak diperbolehkan berkumpul layaknya pasangan suami istri terlebih dahulu. Mempelai wanita harus mampu mempertahankan kesuciannya selama mungkin alias menjaga gengsi dan jual mahal dengan catatan tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang istri seperti melayani makan dan minum serta menyiapkan peralatan mandi. Disinilah sang mempelai pria harus melakukan strategi yaitu mengungkapkan kata-kata romantis dan kejutan guna meluluhkan hatinya.

2) Pulang Tige Ari

Untuk keperluan acara pulang tige ari, utusan yang bertindak sebagai wakil keluarga mempelai pria akan datang menjemput mempelai wanita setelah tiga hari menikah untuk tinggal dirumah sang suami (bila sudah memiliki rumah) atau dirumah mertuanya. Keberangkatannya diantar oleh orang tua dari mempelai wanita atau beberapa orang yang mewakili. Sebelum berangkat, sang wanita akan diberi wejangan/nasehat. Disamping wejangan tersebut yang khusus dan penting adalah apabila malam hari didalam kamarnya ia menemukan sepotong kain putih dan seperangkat tempat sirih berisi daun sirih dan kelengkapannya, maka ia harus mau berkumpul bersama suaminya. Menurut Adat, setelah malamnya mereka kumpul layaknya sepasang suami istri, keesokan harinya atau pagi-pagi sekali sang suami meletakkan seperangkat sirih tersebut didepan pintu kamar pengantin. Apabila sirih itu terletak rebeh maka itu pertanda bahwa si wanita masih suci alias perawan.  Dengan demikian, orang tua mempelai laki-laki akan mengucapkan syukur bahwa anaknya benar-benar telah memperoleh seorang gadis yang terpelihara kesuciannya dan hubungan mereka terjalin harmonis. Begitu pula dengan keluarga wanita yang sangat gembira karena anaknya menikah dalam keadaan suci karena kesucian sebelum menikah sangat dinilai tinggi dan berkaitan dengan martabat juga harga diri anak perempuannya.

Waw, ternyata cukup Complicatedyah tradisinya. Meski begitu, di Zaman Millenial seperti sekarang ini, tradisi pernikahan betawi sudah jarang ditemui. Namun bagi kamu yang tetap berpegang teguh dengan tradisi, jika jodohmu kelak atau sang kekasihmu saat ini adalah orang betawi asli dan kamu serius untuk melangsungkan pernikahan, tidak ada salahnya untuk tetap mewarisi. Karena kalau bukan kita, siapa lagi? Tapi yang terpenting adalah niat kamu mencintainya dan menikahinya adalah karena Allah dan melaksanakan Sunnah Rasulullah, karena buat apa kamu mengeluarkan uang banyak dengan berbagai tradisi lengkap ini jika ujung-ujungnya kamu bercerai? Oleh karena itu, kamu harus berkomitmen untuk setia, maju bersamanya dalam membangun karir dan keluarga, saling melengkapi dan mempercayai serta bertanggung jawab. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Good Luck !

Diubah oleh TekTokaja 20-12-2019 07:48
0
955
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.