Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

delfahdAvatar border
TS
delfahd
Masa Jahiliyah
Jarum jam terus berputar, hari pun terus berganti sampai tak terasa UN (Ujian Nasional) semakin dekat ,tinggal menghitung jam, namun seiring berjalannya waktu aku seakan menjadi-jadi, aku masih belum bisa mengganti kebiasaan buruku, layaknya waktu yang terus berganti.
Tiada hari tanpa asap rokok yang keluar dari mukutku, tiada minggu tanpa minuman keras yang seakan membuatku melupakan kehidupan yang nyata, aku tahu yang aku lakukan ini tidak baik, bahkan dilarang oleh agama, namun nafsuku terus bergejolak, aku masih belum bisa mengendalikan diri ini.
Aku pernah membaca sebuah tulisan "Orang kuat itu bukanlah orang yang pandai bergulat,namun orang kuat itu adalah orang yang mampu melawan hawa nafsunya".



UN (Ujian Nasional) tak sesulit yang kubayangkan, aku telah melewatinya, aku tinggal menunggu hasil atas apa yang telah kupelajari sebelumnya, namun kegiatan sekolah setelah UN (Ujian Nasional) semakin kosong, lebih banyak waktu luang dari sebelumnya, karena para guru sedang sibuk dengan ujian kelas 7 dan 8.
Aku dan kedua orang tuaku pun sudah membicarakan tentang kelanjutan sekolahku, Ayahku yang menyuruhku melanjutkan ke STM (sekolah tekhnik mesin),karena kaka ke-2 ku lulusan dari salah satu STM ternama di Bandung, namun ibuku menyuruhku melanjutkan pendidikanku ke Pondok pesantren. Sempat terjadi berdebatan sengit antara kedua orang tuaku, namun setelah melewati beberapa pertimbangan aku pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku ke pondok pesantren.
Orang tuaku lebih mementinngkan pendidikan anak-anaknya, tak peduli berapa biaya yang harus dikeluarkan yang penting anak-anaknya bisa sekolah, karena kedua orang tuaku hanyalah lulusan SD (Sekolah Dasar), mereka tidak mau anak-anaknya seperti mereka, ayahku selalu bilang "Kalau kita kerja dengan otot, capek iya dapetnnya gak seberapa, beda dengan kalau kita kerja dengan otak, capek ennga, tapi hasilnya memuaskan".



Setelah kuputuskan untuk melanjutkan pendidikanku ke pondok pesantren, aku pun masih bingung harus memilih pondok mana, akhirnya keluargaku pun mencari dan bertanya-tanya pada orang lain, Pondok mana yang bagus dan cocok buatku.?
Aku pun ikut mencarinya lewat mbah google, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk masuk salah satu pondok pesantren yang berada di ujung pulau jawa.

Aku pun heran, kenapa aku lebih memilih untuk masuk ke Pondok pesantren ketimbang sekolah formal biasa?,mungkin karena Allah telah menurunkan hidayahnya untuku, ditambah biaya masuk STM (Sekolah Tekhnik Mesin) dan Pondok pesantren sama mahalnya, ibuku lebih setuju masuk Pondok Pesantren ketimbang STM, dia bilang "Mending mesantren dari pada sekolah diluar mah, sekolah diluar mah pergaulannya bebas, dipesantren mah ada yang jaga, sholatnya kejaga akhlaknya juga pasti dijaga"

Biaya untuk masuk Pondok pesantren tidaklah murah, ditambah jarak antara rumahku dan Pondok sangatlah jauh, namun ayahku tetap berjuang untuk bisa memenuhi keinginanku, tidak ada yang tidak bisa bagi ayaku, "selagi niat kita baik, inshaallah ada jalannya", celetuk ayahku.


Pict:doxpri
Sumber:doxpri


Bersambung.....






tata604Avatar border
lina.whAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.