- Beranda
- The Lounge
6 Tips Membaca dari Theodore Roosevelt yang bisa Bikin Kamu Lebih Banyak Baca Buku!
...
TS
benben1404
6 Tips Membaca dari Theodore Roosevelt yang bisa Bikin Kamu Lebih Banyak Baca Buku!
Pada bulan April 1915, mantan Presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt menulis sebuah artikel berjudul “The Books That I Read and When and How I Do My Reading”. Dalam artikel ini, Roosevelt mengatakan mustahil untuk menghitung semua buku yang telah ia baca. Pasalnya, beliau biasanya mampu menyelesaikan satu buku dalam sehari, dan seringkali membaca beberapa buku sekaligus dalam satu waktu.
Wah, keren banget nggak sih? Apalagi mengingat kalau buku itu gudang ilmu. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak pula ilmu yang kita dapet.
Gan Sis mau nggak nih punya kebiasaan membaca seperti Theodore Roosevelt?
Nah, beruntungnya, dalam artikel yang sama, beliau juga membeberkan beberapa tips nih yang bisa diikutin para pembaca supaya bisa punya kebiasaan membaca seperti beliau. Ini beberapa di antaranya:
1. Mulai kebiasaan membaca sejak dini
Menurut Roosevelt, ayah dan ibu yang bijak adalah yang mampu melatih anak mereka untuk menyukai buku. Ia juga menyarankan agar orang tua mendorong anaknya untuk belajar bahasa kedua, agar mereka mampu membaca karya-karya sastra asing dalam bahasa aslinya.
Roosevelt memang udah terbiasa membaca sejak ia kecil. Roosevelt yang menderita asthma, harus menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan. Waktu ini ia habiskan untuk membaca. Selain membaca karya dalam bahasa Inggris, ia juga membaca dalam bahasa Jerman, Prancis, Italia, dan Latin. Yah kalau kita nggak perlu sampe segitunya kok, bisa membaca karya-karya sastra Inggris pun udah bagus, Gan Sis.
2. Jangan memaksakan diri membaca yang nggak kamu sukai
Nggak jarang loh orang yang suka mencibir preferensi bacaan orang lain. Dibilang dangkal lah, bacaan anak kecil lah, dan sebagainya. Akibatnya, seringkali kita merasa terpaksa atau tertekan sama orang-orang di sekeliling kita untuk membaca buku tertentu yang padahal nggak kita sukai. Entah untuk terlihat intelek, atau supaya nggak ketinggalan tren.
Kalau kita cuma menuruti judgment orang lain saat memilih buku bacaan, sampai kapan pun kita nggak bakal bisa suka baca. Menurut Roosevelt, selera personal pembaca harusnya jadi faktor penentu utama saat memilih buku. Pilihan bacaan seseorang berbeda-beda; nggak melulu ditentukan oleh kualitas bukunya, dan juga nggak menentukan kualitas otak si pembaca. Kalian yang suka romance, nggak usah minder sama mereka yang suka baca buku filsafat. Bacalah apa yang jadi kesukaan kalian.
Roosevelt menyamakan hal ini dengan preferensi makanan seseorang. Kita nggak bisa memaksa orang untuk suka makanan tertentu, kan? Dalam autobiografinya, ia juga menulis kalau seorang pembaca seharusnya nggak munafik dan berpura-pura menyukai apa yang mereka nggak sukai.
3. Jangan terlalu anggap serius rekomendasi buku dari orang lain
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, Roosevelt mengatakan kalau seseorang menyukai buku, ia akan dengan sendirinya mencari buku yang dibutuhkan pikiran dan jiwanya. Kalian boleh aja minta saran atau rekomendasi dari orang lain, tapi jangan menganggap rekomendasi itu sebagai hal yang mutlak dan harus diikuti.
Roosevelt mengatakan “si pembaca, si pecinta buku, harus memenuhi kebutuhannya tanpa terlalu memikirkan apa yang dikatakan tetangganya tentang kebutuhannya itu”. Selain itu, menurutnya, semua pembaca harus hati-hati sama rekomendasi dari mereka yang punya “the mad pride of intellectuality”, atau “kesombongan gila akan intelektualitas”. Kesombongan ini biasanya dimiliki seseorang yang memandang rendah orang lain yang selera bacaannya berbeda dengan mereka.
4. Sisihkan beberapa menit untuk membaca setiap hari
Kita seringkali memakai alasan “sibuk” untuk menjelaskan kebiasaan baca kita yang minim. Sebenernya, sibuk nggak bisa dijadiin alesan, Gan Sis. Liat aja Theodore Roosevelt. Bahkan saat menjabat sebagai presiden A.S. pun, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca satu (bahkan empat) buku setiap hari. Ia mengatakan ia hampir selalu membaca pada waktu petang. Kalau ia punya kesibukan lain, ia pun akan menjadwalkan setengah jam sebelum tidur untuk membaca buku.
Nggak cuma di malam hari aja, saat ada kesempatan di waktu apapun, meski di tengah hari yang sibuk, ia bakal mengambil buku dan mulai membaca. Makanya, Gan Sis harus siap sedia dan bawa buku ke mana-mana.
5. Baca buku-buku “berat” saat liburan
Perjalanan yang panjang saat liburan bisa banget dimanfaatkan untuk baca buku. Hal ini juga dirasakan sama Theodore Roosevelt yang sering melakukan perjalanan. Ia selalu membawa buku dalam tasnya saat pergi berburu. Ia bahkan membawa buku saat mengejar pencuri perahu, dan saat melakukan safari selama setahun di Afrika.
Menurutnya, buku-buku bacaan dengan topik yang lebih berat pas untuk dibawa pada saat-saat seperti ini. Karena, kita bisa fokus sama satu buku bacaan dalam jangka waktu yang lama. Lalu, saat kita kembali dari perjalanan, kita jadi semakin semangat buat melahap karya-karya sastra lain yang sifatnya lebih ringan.
6. Biarkan mood-mu menentukan bacaanmu
Menurutnya, untuk bisa dinikmati, sebuah buku harus menarik bagi pembaca tertentu pada waktu tertentu. Roosevelt sendiri punya cakupan bacaan yang luas, mulai dari buku sejarah, militer, sampai puisi dan pengetahuan alam. Semua ia baca tergantung sama moodnya saat itu.
Sah-sah aja untuk membiarkan mood kita yang berganti-ganti menentukan buku yang mau kita baca selanjutnya. Jadi, nggak perlu merasa bersalah kalau kalian nggak melanjutkan buku bacaan kalian karena lagi nggak mood. Tapi jangan lupa pilih buku lain yang cocok sama mood kalian saat itu.
Nah, itu dia, Gan Sis, sedikit tips dari Theodore Roosevelt yang bisa membantu kalian membaca buku lebih banyak. Yuk, mulai terapin dari sekarang. Selamat membaca!
Wah, keren banget nggak sih? Apalagi mengingat kalau buku itu gudang ilmu. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak pula ilmu yang kita dapet.
Gan Sis mau nggak nih punya kebiasaan membaca seperti Theodore Roosevelt?
Nah, beruntungnya, dalam artikel yang sama, beliau juga membeberkan beberapa tips nih yang bisa diikutin para pembaca supaya bisa punya kebiasaan membaca seperti beliau. Ini beberapa di antaranya:
1. Mulai kebiasaan membaca sejak dini
Menurut Roosevelt, ayah dan ibu yang bijak adalah yang mampu melatih anak mereka untuk menyukai buku. Ia juga menyarankan agar orang tua mendorong anaknya untuk belajar bahasa kedua, agar mereka mampu membaca karya-karya sastra asing dalam bahasa aslinya.
Roosevelt memang udah terbiasa membaca sejak ia kecil. Roosevelt yang menderita asthma, harus menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan. Waktu ini ia habiskan untuk membaca. Selain membaca karya dalam bahasa Inggris, ia juga membaca dalam bahasa Jerman, Prancis, Italia, dan Latin. Yah kalau kita nggak perlu sampe segitunya kok, bisa membaca karya-karya sastra Inggris pun udah bagus, Gan Sis.
2. Jangan memaksakan diri membaca yang nggak kamu sukai
Nggak jarang loh orang yang suka mencibir preferensi bacaan orang lain. Dibilang dangkal lah, bacaan anak kecil lah, dan sebagainya. Akibatnya, seringkali kita merasa terpaksa atau tertekan sama orang-orang di sekeliling kita untuk membaca buku tertentu yang padahal nggak kita sukai. Entah untuk terlihat intelek, atau supaya nggak ketinggalan tren.
Kalau kita cuma menuruti judgment orang lain saat memilih buku bacaan, sampai kapan pun kita nggak bakal bisa suka baca. Menurut Roosevelt, selera personal pembaca harusnya jadi faktor penentu utama saat memilih buku. Pilihan bacaan seseorang berbeda-beda; nggak melulu ditentukan oleh kualitas bukunya, dan juga nggak menentukan kualitas otak si pembaca. Kalian yang suka romance, nggak usah minder sama mereka yang suka baca buku filsafat. Bacalah apa yang jadi kesukaan kalian.
Roosevelt menyamakan hal ini dengan preferensi makanan seseorang. Kita nggak bisa memaksa orang untuk suka makanan tertentu, kan? Dalam autobiografinya, ia juga menulis kalau seorang pembaca seharusnya nggak munafik dan berpura-pura menyukai apa yang mereka nggak sukai.
3. Jangan terlalu anggap serius rekomendasi buku dari orang lain
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, Roosevelt mengatakan kalau seseorang menyukai buku, ia akan dengan sendirinya mencari buku yang dibutuhkan pikiran dan jiwanya. Kalian boleh aja minta saran atau rekomendasi dari orang lain, tapi jangan menganggap rekomendasi itu sebagai hal yang mutlak dan harus diikuti.
Roosevelt mengatakan “si pembaca, si pecinta buku, harus memenuhi kebutuhannya tanpa terlalu memikirkan apa yang dikatakan tetangganya tentang kebutuhannya itu”. Selain itu, menurutnya, semua pembaca harus hati-hati sama rekomendasi dari mereka yang punya “the mad pride of intellectuality”, atau “kesombongan gila akan intelektualitas”. Kesombongan ini biasanya dimiliki seseorang yang memandang rendah orang lain yang selera bacaannya berbeda dengan mereka.
4. Sisihkan beberapa menit untuk membaca setiap hari
Kita seringkali memakai alasan “sibuk” untuk menjelaskan kebiasaan baca kita yang minim. Sebenernya, sibuk nggak bisa dijadiin alesan, Gan Sis. Liat aja Theodore Roosevelt. Bahkan saat menjabat sebagai presiden A.S. pun, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca satu (bahkan empat) buku setiap hari. Ia mengatakan ia hampir selalu membaca pada waktu petang. Kalau ia punya kesibukan lain, ia pun akan menjadwalkan setengah jam sebelum tidur untuk membaca buku.
Nggak cuma di malam hari aja, saat ada kesempatan di waktu apapun, meski di tengah hari yang sibuk, ia bakal mengambil buku dan mulai membaca. Makanya, Gan Sis harus siap sedia dan bawa buku ke mana-mana.
5. Baca buku-buku “berat” saat liburan
Perjalanan yang panjang saat liburan bisa banget dimanfaatkan untuk baca buku. Hal ini juga dirasakan sama Theodore Roosevelt yang sering melakukan perjalanan. Ia selalu membawa buku dalam tasnya saat pergi berburu. Ia bahkan membawa buku saat mengejar pencuri perahu, dan saat melakukan safari selama setahun di Afrika.
Menurutnya, buku-buku bacaan dengan topik yang lebih berat pas untuk dibawa pada saat-saat seperti ini. Karena, kita bisa fokus sama satu buku bacaan dalam jangka waktu yang lama. Lalu, saat kita kembali dari perjalanan, kita jadi semakin semangat buat melahap karya-karya sastra lain yang sifatnya lebih ringan.
6. Biarkan mood-mu menentukan bacaanmu
Menurutnya, untuk bisa dinikmati, sebuah buku harus menarik bagi pembaca tertentu pada waktu tertentu. Roosevelt sendiri punya cakupan bacaan yang luas, mulai dari buku sejarah, militer, sampai puisi dan pengetahuan alam. Semua ia baca tergantung sama moodnya saat itu.
Sah-sah aja untuk membiarkan mood kita yang berganti-ganti menentukan buku yang mau kita baca selanjutnya. Jadi, nggak perlu merasa bersalah kalau kalian nggak melanjutkan buku bacaan kalian karena lagi nggak mood. Tapi jangan lupa pilih buku lain yang cocok sama mood kalian saat itu.
Nah, itu dia, Gan Sis, sedikit tips dari Theodore Roosevelt yang bisa membantu kalian membaca buku lebih banyak. Yuk, mulai terapin dari sekarang. Selamat membaca!
Spoiler for sumber:
c4punk1950... dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.8KThread•82.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru