TS
babygani86
6 Sasaran Keselamatan Pasien yang Harus Diterapkan di Rumah Sakit
Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan maupun keperawatan, dan sekaligus aspek yang paling kritis dari managemen kualitas. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Peran perawat memiliki kontribusi yang sangat besar dalam meningkatkan keselamatan pasien.
Perawat merupakan anggota inti tenaga kesehatan dalam jumlah besar di rumah sakit dan memberikan pelayanan 24 jam terus-menerus, disertai banyaknya prosedur/tindakan, maka resiko terjadinya kesalahan sangat besar jika sistem pelayanan tidak dikelola dengan baik. Solusi keselamatan pasien dalam keperawatan adalah sistem yang dibuat agar mampu mencegah atau mengurangi cidera pasien yang berasal dari proses pelayanan. Enam sasaran keselamatan pasien merupakan panduan yang harus diterapkan untuk memperbaiki proses asuhan guna menghindari cidera maupun kematian yang dapat dicegah.
Salus Aegroti Suprema Lex Est berarti Menyelamatkan penderita adalah kewajiban utama, maka upaya-upaya tersebut perlu dilaksanakan di Rumah sakit demi terwujudnya keselamatan pasien dalam pelayanan di Rumah Sakit. Keselamatan pasien merupakan upaya dari seluruh komponen sarana pelayanan kesehatan, dan perawat memegang peran kunci untuk mencapainya.
Perawat merupakan anggota inti tenaga kesehatan dalam jumlah besar di rumah sakit dan memberikan pelayanan 24 jam terus-menerus, disertai banyaknya prosedur/tindakan, maka resiko terjadinya kesalahan sangat besar jika sistem pelayanan tidak dikelola dengan baik. Solusi keselamatan pasien dalam keperawatan adalah sistem yang dibuat agar mampu mencegah atau mengurangi cidera pasien yang berasal dari proses pelayanan. Enam sasaran keselamatan pasien merupakan panduan yang harus diterapkan untuk memperbaiki proses asuhan guna menghindari cidera maupun kematian yang dapat dicegah.
Quote:
Sasaran 1 : Ketepatan identifikasi pasien
Banyaknya pasien yang ada dalam pelayanan, disertai beberapa kondisi seperti ”nama yang sama”, pasien yang tidak sadar, kemungkinan bertukar tempat tidur, dan berbagai situasi lain sangat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pelayanan. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, jika pasien diberikan obat milik pasien lain, dengan penyakit yang berbeda atau bahkan berlawanan, maka akibatnya akan fatal. Dengan demikian mencocokkan identitas sebelum memberikan tindakan pelayanan wajib dilakukan. Sebagai seorang pasien jangan kaget ketika menjalani proses perawatan akan ditanya namanya berulang-ulang meskipun sudah diberikan gelang identitas.
Banyaknya pasien yang ada dalam pelayanan, disertai beberapa kondisi seperti ”nama yang sama”, pasien yang tidak sadar, kemungkinan bertukar tempat tidur, dan berbagai situasi lain sangat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pelayanan. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, jika pasien diberikan obat milik pasien lain, dengan penyakit yang berbeda atau bahkan berlawanan, maka akibatnya akan fatal. Dengan demikian mencocokkan identitas sebelum memberikan tindakan pelayanan wajib dilakukan. Sebagai seorang pasien jangan kaget ketika menjalani proses perawatan akan ditanya namanya berulang-ulang meskipun sudah diberikan gelang identitas.
Quote:
Sasaran 2 : Peningkatan komunikasi efektif
Komunikasi mudah mengalami kesalahan ketika diberikan secara lisan atau melalui telepon, saat melaporkan hasil pemeriksaan kritis atau cito. Melakukan ”readback” baca ulang, ”writeback” tulis ulang, dan ”reconfirm” konfirmasi ulang serta membuat standar komunikasi saat timbang terima pasien antar shift dinas, dilakukan untuk menghindari kesalahan.
Komunikasi mudah mengalami kesalahan ketika diberikan secara lisan atau melalui telepon, saat melaporkan hasil pemeriksaan kritis atau cito. Melakukan ”readback” baca ulang, ”writeback” tulis ulang, dan ”reconfirm” konfirmasi ulang serta membuat standar komunikasi saat timbang terima pasien antar shift dinas, dilakukan untuk menghindari kesalahan.
Quote:
Sasaran 3 : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high – alert medications)
Obat yang perlu diwaspadai (high-alert medication) adalah obat tampak mirip/ucapan mirip ( Nama Obat, Rupa dan Ucapan mirip/ NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/LASA) dan elektrolit konsentrat yang presentasinya tinggi menyebabkan terjadinya kesalahan. Pelabelan ulang akan dilakukan pada jenis obat tersebut dengan warna yang menyolok (merah, kuning, hijau dll), kemudian pasien / keluarga dijelaskan tentang obat yang akan diberikan, sehingga ”mengenali obat anda” adalah respon yang baik mencegah kesalahan.
Obat yang perlu diwaspadai (high-alert medication) adalah obat tampak mirip/ucapan mirip ( Nama Obat, Rupa dan Ucapan mirip/ NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/LASA) dan elektrolit konsentrat yang presentasinya tinggi menyebabkan terjadinya kesalahan. Pelabelan ulang akan dilakukan pada jenis obat tersebut dengan warna yang menyolok (merah, kuning, hijau dll), kemudian pasien / keluarga dijelaskan tentang obat yang akan diberikan, sehingga ”mengenali obat anda” adalah respon yang baik mencegah kesalahan.
Quote:
Sasaran 4 : Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
Memberikan tanda pada lokasi operasi dengan tanda (√) dengan melibatkan pasien/ keluarganya serta melakukan chek list kesiapan sebelum dan sesudah operasi dilakukan sesuai ketentuan untuk mencapai sasaran ini. Kerjasama yang baik dari pasien/keluarga sangat diperlukan dengan memastikan penandaan sudah dilakukan dan dalam kondisi baik (tidak hilang/terhapus).
Memberikan tanda pada lokasi operasi dengan tanda (√) dengan melibatkan pasien/ keluarganya serta melakukan chek list kesiapan sebelum dan sesudah operasi dilakukan sesuai ketentuan untuk mencapai sasaran ini. Kerjasama yang baik dari pasien/keluarga sangat diperlukan dengan memastikan penandaan sudah dilakukan dan dalam kondisi baik (tidak hilang/terhapus).
Quote:
Sasaran 5 : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Pokok dari eliminasi infeksi adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat sesuai standar WHO dan di saat yang tepat yaitu yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, ketika terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.
Pokok dari eliminasi infeksi adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat sesuai standar WHO dan di saat yang tepat yaitu yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, ketika terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.
Quote:
Sasaran 6 : Pengurangan risiko pasien jatuh
Pengkajian resiko jatuh dilakukan untuk semua pasien yang masuk. Kemudian dilakukan identifikasi khusus dengan gelang warna kuning dan monitoring ketat pasien yang berisiko tinggi jatuh. Pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan melibatkan peran serta pasien dan keluarganya, antara lain dengan menjaga agar gelang tidak hilang maupun mematuhi anjuran perawat.
Pengkajian resiko jatuh dilakukan untuk semua pasien yang masuk. Kemudian dilakukan identifikasi khusus dengan gelang warna kuning dan monitoring ketat pasien yang berisiko tinggi jatuh. Pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan melibatkan peran serta pasien dan keluarganya, antara lain dengan menjaga agar gelang tidak hilang maupun mematuhi anjuran perawat.
Salus Aegroti Suprema Lex Est berarti Menyelamatkan penderita adalah kewajiban utama, maka upaya-upaya tersebut perlu dilaksanakan di Rumah sakit demi terwujudnya keselamatan pasien dalam pelayanan di Rumah Sakit. Keselamatan pasien merupakan upaya dari seluruh komponen sarana pelayanan kesehatan, dan perawat memegang peran kunci untuk mencapainya.
Spoiler for Referensi:
0
854
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
24.7KThread•10.1KAnggota
Komentar yang asik ya