Bicara provinsi  Nusa Tenggara Timur takkan terlepas dari pesona pariwisatanya yang eksotis dan indah. Danau Kalimutu, Labuan Bajo, pulau Padar dan salah satu dari 7 keajaiban dunia baru yaitu pulau Komodo adalah bebearapa contoh eksotisme pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT), namun beberapa minggu terakhir munculisu mengenai salah satu rencana pemerintah untuk menutup salah satu tempat wisata di NTT yaitu pulau Komodo. Pulau Komodo merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia baru, yang sangat menarik minat wisatawan baik lokal maupun manca negara, bagaimana tidak di pulau ini hidup hewan prasejarah/hewan purba yaitu Komodo dan hanya ada satu-satunya didunia. (Beritanya New7Wonder)

Sumber : Disini

Sumber : Disini

Dari berbagai informasi yang diperoleh, rencana penutupan pulau Komodo ini dilakukan guna mempersiapkan pulau Komodo menjadi wisata eksklusif. Dan rencananya penutupan ini akan berlangsung selama setahun penuh, terhitung dimulai pada Januari 2020 hingga Januari 2021. Tentu saja penutupan ini mengalami pro dan kontra, disatu sisi penutupan ini guna melakukan konservasi terhadap habitat komodo dan persiapan menuju wisata ekslusif pulau komodo, disisi lain wisatawan lokal maupun manca negara tidak dapat berwisata ke pulau Komodo untuk waktu yang lama dan setelah dibukapun wisatawan harus mempersiapkan dana yang lumayan besar yakni sekitar 14 juta rupiah untuk berwisata kesana, dan yang tak kalah memperihatinkan adalah warga sekitar yang menggantung hidup dan mata pencaharian di pulau tersebut misalnya berdagang, menyediakan kapal untuk ke pulau-pulau terdekat, menjadi pemandu wisata dan masih banyak lagi. Bila wisata pulau Komodo benar-benar ditutup secara penuh selama 1 tahun, maka warga sekitar akan terkena kehilangan mata pencaharian. Hal ini tentu saja harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah, jangan sampai rencana tersebut malah menzhalimi pihak lain dan warga asli pulau Komodo. (Beritanya penutupan pulau Komodo Setahun penuh).

Sumber : Disini

Tetap Santuy. Sumber : Disini

Sumber : Disini

Sumber : Disini

Sumber : Disini

Untuk itu, pemerintah harus menyediakan solusi bagi warga asli pulau Komodo terkait mata pencaharian mereka yang akan hilang selama setahun penuh. Jangan sampai keegoisan pemerintah malah menyengsarakan mereka yang asli warga pulau Komodo tersebut, solusipun tidak hanya sebatas retorika namun harus dilaksanakan sepenuh hati. Selain itu, adapula isu bahwa warga yang hidup di pulau Komodo yang jumlahnya sekitar 2.000 jiwa akan dipindahkan ketempat lain, hal ini membuat warga keberatan, walau hanya sementara mereka enggan pergi dari pulau Komodo tersebut, karena mereka lahir dan besar disana, merekapun turut menjaga hewan Komodo dan ekosistem disana, hal ini juga harus menjadi perhatian bagi pemerintah, rencana wisata eksklusif tersebut jangan sampai menghilangkan bahkan menggusur kearifan lokal warga sekitar, bahkan memindahkan mereka ke tempat lain walau hanya sementara bukanlah hal yang bijak. Semoga rencana pemerintah terkait wisata eksklusif pulau Komodo dapat terlaksana, namun jangan sampai menzhalimi bahkan merenggut hak-hak warga masyarakat asli pulau Komodo dan sekitarnya. (Beritanya warga asli pulau Komodo).