![padanglurus1](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/10/17/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
padanglurus1
Ini Bukti Program B50 Bukan Proyek Ambisius
![Ini Bukti Program B50 Bukan Proyek Ambisius](https://s.kaskus.id/images/2019/10/28/10379088_20191028110748.jpg)
Keputusan pemerintah untuk lebih memaksimalkan potensi raksasa pada minyak kelapa sawit (crued palm oil) sebagai penggganti BBM fosil, bukan proyek ambisius atau sekedar proyek mercusuar. Program tersebut selain untuk untuk memenuhi target salah satu program nawacita, yakni kemandirian energy yang secara pengaruh akan masuk ke banyak sektor.
Karena akselerasi peningkatan kandungan minyak nabati ini dalam kandungan minyak berbasis fosil tersebut juga untuk menyangga agar harga komoditas ini di pasar dunia tidak turun. Disamping juga yang terutama adalah untuk memperkecil terbuangnya devisa lewat impor BBM yang hingga saat ini terus terjadi.
Pada sisi lain, percepatan program mandatory biodiesel dari kandungan 20 persen (B20) menjadi B30 juga menjadi salah satu cara Indonesia agar CPO tidak turun di bawah 450 dolar/ton. Tak hanya itu, rencana pemerintah untuk selanjutnya meningkatkan pengggunaaan kadar CPO dalam BBM menjadi 50 persen (B50) juga memberi pesan jelas. Penggunaan B50 tersebut secara langsung memberi pesan kepada negara-negara industri khususnya Eopa bahwa industri minyak sawit Indonesia akan lebih mandiri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor seiring.
Pada saat bersamaan pengurangan tersebut akan diganti dengan mendorong lebih keras permintaan CPO dalam negeri. Total 200 juta populasi dan 16,5 juta kendaraan pada akhir tahun 2018, adalah pengganti pasar Eropa yang kerap rewel dan mau menang sendiri.
Dari sisi ekonomi, secara spesifik program B30 dan menuju B50 ini potensial menyerap stok minyak sawit sebanyak 15 juta ton setiap tahunnya dan secara perlahan akan terus meningkat sehingga menjadi katalis yang sangat dibutuhkan untuk industri.
Pada sisi lain, dengan terciptanya pasar lokal yang konsisten, mandatory B30 ini secara alami akan membuat harga minyak sawit akan terpisah dari minyak kedelai (Soybean Oil) yang jumlah produksinya lebih sedikit namun mendapat keistimewaan sebagai penentu batas harga tertinggi CPO. Jika itu terjadi maka perbaikan harga CPO akan membaik jika rentang harga ke SBO menipis menjadi kurang dari US$100 per MT.
Hanya saja, ditengah beragam potensi yanga ada itu, sejumlah tantangan juga perlu diantisipasi. Seperti untuk memastikan stok yang secara konisten tersedia, guna mengantisipasi naiknya harga CPO yang pada gilirannya membuatnya jadi kurang menarik jika digunakan untuk biodiesel. Atau moratorium perkebunan sawit sedang berlangsung sehingga potensi penambahan stok menjadi tak membaik.
Beberapa persoalan diatas sejatinya bisa diselesaikan jika goodwill para pihak untuk menjadikan industri kelapa sawit sebagai salah satu penyumbang terbesar devisa terus dipertahankan.
0
203
0
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Bisnis](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-30.png)
Bisnis![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
70KThread•11.6KAnggota
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru