Perubahan harga yang derastis yang terjadi pada tempat wisatawan yang akan melancong ke pulau komodo bukan karena tidak adanya alasan.

Pemerintah dengan upayanya untuk membangun sistem yang lebih baik untuk kelangsungan habitat komodo yang sudah terancam punah ini adalah suatu keputusan yang harus diambil.

Masyarakat yang diberatkan dengan biaya tahunan seharga 14juta untuk dapat memiliki akses tempat wisata dipulau komodo yang di eksklusifkan. Dana tersebut akan digunakan untuk melestarikan penangkaran komodo menjadi lebih baik, disamping itu karena tidaklah murah utnuk melakukan pelestarian tersebut.

Dapat kita sadari dengan sendiri bahwa sekarang suhu panas bumi telah meningkat sangat tajam setiap tahunnya, hal ini bukanlah siklus alami yang terjadi dari alam akan tetapi karena ulah dari manusia sendiri.

Ulah dari manusia tersebut bukanlah suatu yang tidak bisa dicegah, banyak hal yang dapat diantisipasi terlebih dahulu sebelum keadaan semakin buruk, apalgi jika sudah berurusan dengan efek wisatawan yang terus meningkat tiap tahunnya.



1. Ikut menjaga lingkungan
Dengan ikut mejaga lingkungan dimana tempat kita berwisata, kita tentunya juga ikut merawat tempat tersebut agar menjadi lebih baik. Tidak menutup kemungkinan jika kita tidak ikut merawat termpat yang kita kunjungi, nantinya akan membuat harga dari tempat tersbut bisa saja menjadi mahal karena kerusakan yang telah kita timbulkan.



2. Ikut berkontribusi dengan biaya retribusi
Biaya retribusi yang diberatkan kepada para wisatawan memanglah bukan suatu kewajiban pada awalnya, namun hal ini harus dilakukan menginapgat bagaimana para petugas yang merawat objek wisata tersebut membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu tidaklah salah tentunya jika kita ikut membayar nilai retribusi tersebut agar tempat wisata yang kita kunjungi tersebut semakin menjadi oebih baik lagi kedepannya.



3. Tidak ragu ikut menjaga kebersihan tempat wisata bahkan turut membantu para petugas kebersihan.
Menjaga keberaihan tempat kita kunjungi bukanlah tugas dari para petugas kebersihan saja, akan tetapi tugas dari kita juga yang ikut menjaga kontribusi tersbut. Jika saja kita melakukan kerusakan pada satu objek wisata itu akan sangat mudah dilakukan baik secara sengaja ataupun tidak sengaja, dan untuk melakukan perbaikannya itu tentunya akan memakan waktu yang dan biaya yang besar juga. Jadi dari pada nanti harganya semakin mahal untuk datang kembali ketempat wisata tersebut, kenapa tidak dari sekarqng kita bersama-sama merwat tempat wisata tersebut.



Kelangsungan pariwisata yang harus tetap dijaga tidak hanya harus dilaksakan oleh kita sebagai pelancong yang datang, akan tetapi dengan para petugas yang juga harus bekerja dengan baik dan para penyedia yang membuka jasa pariwisata juga harus terus berinovasi dalam perkembangan tempat wisatanya juga. Karena tidaklah memungkiri kemungkinan bahawa tempat wisata yang kurang mendapatkan perhatian akan kalah dan ditinggalkan oleh para pelancong ynag berniat untuk menikmati objek wisatanya.

1. Para investor yang objek wisata haruslah memiliki visi dan tujuan yang jelas akan perkembangan dari objek wisatanya, karena tidak jarang para investor hanya menyerahkan uangnya saja dan membiarkan para pngelola yang melakukan semua tugas yang diinginkan tanpa adanyanya campur tangan dari investor.
2. Petugas yang bekerja dengan baik dan tidak ragu dalam mengedukasi para wisatawan yang datang untuk ikut menjaga kelestarian dari tempat wisatanya.
3. Para penyedia jasa wisata harus dapat mengambil dengan tegas batas dari para wisatawan yang hendak datang, hal tersebut sangatlah penting tentunya dimana dapat kita sadari sendiri dan juga banyaknya hasil dari penelitian yang membuktikan bahwa banyaknya jumlah wisatawan yang masuk seringkali menyebabkan kerusakan pada suatu objek wisata tertentu

Kelangsungan yang terjadi pada suatu objek wisata sangatlah berpengaruh pada bagaimana kita bersikap pada tempat tersebut, baik kita sebagai pelancong ataupun juga para penyadia jasa dari tempat wisata tersebut.

Sumber