Halo GanSist, lagi ramai banget ya yang ngebahas wacana penutupan Pulau Komodo. Jadi perlu diketahui nih, bahwa Pulau Komodo tak akan ditutup, GanSist. Hal ini sudah ditegaskan oleh bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.






Jadi Fix ya, argumen yang tersebar pada bulan juli lalu bahwa Pulau Komodo akan ditutup dibatalkan. Sebagai gantinya, pemerintah memiliki suatu skema baru, yakni membership. Membership adalah sistem tiket keanggotaan premium, rencananya senilai USD $1000 atau sekitar Rp 14 juta per tahun. 



Sebagai informasi, tarif masuk ke Pulau Komodo sebelum 2020 dimulai adalah Rp 50,000 bagi wisatawan lokal, dan Rp 150,000 hingga Rp 225,000 bagi wisatawan asing.

Bagaimana dengan wisatawan yang tak mampu membeli membership premium tersebut? Rencananya pemerintah akan mengarahkan wisatawan non-premium ke pulau kecil lainnya di sekitar Taman Nasional Komodo, disana juga terdapat Komodo, meski tak sebanyak jumlah komodo yang ada di Pulau Komodo.

Benarkah dijadikannya Pulau Komodo ini sebagai Wisata Premium adalah murni demi konservasi alam dan habitat asli para komodo? 




Bagaimana menurut warga sekitar? Kebanyakan dari mereka dengan tegas menolak wacana ini. Bagaimana tidak, ketika mata pencaharian mereka bergantung pada sektor pariwisata, ditambah mereka harus di relokasi jika wacana ini jadi diberlangsungkan. Lantas kemana mereka akan di relokasi? 

Selain Ketua Pemuda Desa Pulau Komodo, Akbar M, ada lagi yang menolak aksi penutupan ini, ialah Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata, mengatakan,





Banyaknya tentangan dari masyarakat sekitar, menurut TS harus sangat diperhatikan. Biar bagaimanapun merekalah yang secara langsung merasakan dampak dari setiap kebijakan pemerintah perihal wacana penutupan atau ekslusif pulau komodo ini.



referensi : di sini.
sumber foto : Google