Sampai baru-baru ini, jika kita ingin mengunjungi Pulau Komodo dan melihat sekilas naga-naga termasyhurnya akan membebani Anda biaya penerbangan ke Indonesia , pesiar atau tur ke Taman Nasional Komodo, dan biaya masuk yang kecil $ 10 USD. Namun, itu akan berubah, karena pemerintah setempat mengatakan biaya masuk akan segera meroket hingga $ 1.000 , sebagai bagian dari sistem keanggotaan baru yang dirancang untuk membatasi siapa yang dapat mengunjungi Pulau Komodo.


sumber: https://www.telegraph.co.uk/

Bagi ane sendiri, pengumuman ini mengikuti beberapa keprihatinan membingungkan dan bertentangan dari pemerintah Indonesia bahwa peningkatan jumlah pengunjung telah menempatkan komodo langka dalam bahaya. Pada awal 2019, Gubernur kawasan itu Viktor Bungtili Laiskodat menyarankan bahwa ada penurunan jumlah kadal dan mangsa di Taman Nasional Komodo, dan bahwa penutupan satu tahun potensial dari seluruh taman akan diberlakukan sehingga hewan-hewan tersebut dapat terisi kembali. Kemudian, pada bulan Maret, muncul berita bahwa cincin penyelundupan telah menjual lebih dari 41 komodo curian melalui Facebook, dengan harga dilaporkan 500 juta rupiah (lebih dari $ 35.000 USD), menambah kekhawatiran. Pengumuman Juli diikuti, di mana pihak berwenang mengkonfirmasi bahwa Pulau Komodo, salah satu dari beberapa yang membentuk Taman Nasional Komodo yang lebih besar, akan ditutup pada Januari 2020.
Sekarang, setelah beberapa bulan, tampaknya pihak berwenang telah memutuskan bahwa komodo tidak dalam risiko, sehingga penutupannya tidak aktif. Tetapi pemerintah masih ingin membatasi jumlah pengunjung ke pulau itu, dan berencana untuk melakukannya dengan program keanggotaan baru.

Di bawah aturan baru, tiket ke taman nasional akan dijual sebagai keanggotaan tahunan dalam dua tingkatan. Keanggotaan premium, dijual dengan harga $ 1.000 USD per tahun yang akan menawarkan akses ke seluruh taman, termasuk Pulau Komodo sendiri. Keanggotaan non-premium, di sisi lain, akan membatasi pelancong ke pulau-pulau sekitarnya (beberapa, seperti Pulau Rinca, juga merupakan rumah bagi komodo) tetapi tidak termasuk kunjungan ke Pulau Komodo. Harga keanggotaan non-premium ini masih belum jelas.

Dari kacamata ane sih, pastinya tidak akan khawatir bahwa ini akan berdampak besar pada para pelancong atau wisatawan. Cuma yang menjadi perhatian besar, ekonomi rakyat disekitar pulau Komodo pastinya akan berefek nanti. Untuk sementara ini, ane dukung program pemerintah sih sembari melihat bagaimana prospek kedepannya.