Raptor. Nama panjangnya velociraptor. Dari kata velocity yang berarti kecepatan. Adalah satu jenis dinosaurus bertubuh mungil, ramping dan gesit. Pertama kali ane lihat doi itu lewat film Jurassic Park III yang lawas. Disitu diperlihatkan kedigdayaan raptor yang bisa mengalahkan t-rex yang terkenal ganas dan bertubuh besar. Lalu ane juga sempet nonton serial dokumentasi dinosaurus yang berjudul The Walking Dinosaur. Disitu juga sama mempertontonkan raptor yang lincah dan smart. Seinget ane, entah di episode yang keberapa, ada seorang ahli yang bilang bahwa raptor adalah binatang cerdas. Kalau saja mereka masih ada sekarang, maka yang menguasai dunia adalah mereka bukan manusia.



Melihat video tentang raptor atau dinosaurus sering ane lakukan dulu. Sempet juga membayangkan kalau saja dinosaurus tidak punah dan masih hidup sampe sekarang, ane mau melihat secara langsung dan bermain bersama mereka. Tapi ya khusus yang jinak aja, yang masih liar nanti aja dulu.

Nyatanya mereka sudah tiada, jadi itu tinggal angan saja. Lalu suatu saat ane melihat gambar komodo dan ngerasa hewan ini ada mirip-miripnya sama dinosaurus. Entah benar atau tidak, komodo adalah salah satu keturunan dinosaurus yang masih bertahan di tengah seleksi alam. Dari bentuk tubuh keduanya terlihat sama-sama kokoh dan garang. Sama-sama punya taring, cakar yang tajam, dan ekor tebal. Bagaimanapun juga, ane belum pernah bertemu dengah keduanya.

Lalu beberapa waktu yang lalu ane denger isu penutupan Pulau Komodo. Katanya agar lebih terjaga dan lebih tertata. Bayangan ane langsung inget ke film Jurassic Park tadi, mengingat sekumpulan hewan liar dikondisikan sesuai dengan tatanan yang baik. Harga tiketnya juga dinaikkan berkali-kali lipat agar terkesan eksklusif dan the only one. Dari sisi untung rugi, ane pikir ini adalah simbiosis mutualisme karena kedua pihak sama-sama mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Pemerintah dapat devisa sedangkan komodo dapat perhatian teratur. Yang punya ide bener-bener pantas dapat acungan jempol. Hebat.

Cuma ya dunia dan alam seisinya kan bukan punya manusia. Jadi jangan terlalu banyak koar-koar lah. Kalo turis banyak yang datang sih oke aja. Tapi gimana kalo lagi sepi. Kasihan pemerintahnya, diketawain sama komodonya nanti.



Lagipula perubahan itu selalu berjalan. Jadi, boleh-boleh aja sih kalo pemerintah disana menutup seisi pulau dan menaikkan harga tiket masuknya, tapi jangan lupa satu hal: bahwa komodo yang hidup di kawasan yang ditutup itu juga makhluk hidup yang rentan akan bosan dan stres, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat para komodo akan mengalami titik jenuh dan berperilaku di luar perkiraan yang pada akhirnya bisa dianggap menghambat dan mengganggu tatanan yang telah dijalankan pemerintah. Persis seperti film Jurassic Park. Jadi, mari hidup selaras dengan alam sekitar tanpa harus menyombongkan diri.



Sumber Ilustrasi: Raptor, Komodo