Untuk menciptakan sebuah bangsa yang maju dan kompeten, dibutuhkan SDM yang unggul. Dan SDM yang unggul berasal dari orang orang yang mendapat pendidikan tepat. Pendidikan tepat bukan berarti pendidikan yang tinggi, atau gelar yang banyak. Namun pendidikan yang tepat itu adalah pendidikan yang dapat membuat SDM dapat menyalurkan ilmunya secara benar dan efisien. Sehingga patokan SDM indonesia kelak bukan hanya berdasarkan gelar semata.

Kami berharap agar pemerintah dapat menyadarkan orang orang  tentang pentingnya sebuah ilmu yang dikuasai dengan baik. Buatlah juga metode pengajaran yang lebih mudah diserap oleh siswa maupun mahasiswa. Agar mereka bisa mendapatkan kepuasan tersendiri, sehingga akan lebih giat lagi untuk menuntut ilmu.

Sudah 74 tahun indonesia merdeka. Namun kesadaran terhadap lingkungan masih sangat sangat kurang. Banyak sampah yang di buang di pinggir jalan. Sampai sampai sang pemilik tanah geram dan menulis kata kata lucu sebagai peringatan terhadap para pembuang sampah sembarangan. Selain pinggir jalan, sungai juga menjadi sasaran untuk membuang sampah berjenis pembalut wanita dan popok bayi sekali pakai. Karena sampah jenis tersebut susah untuk di bakar.

Jika terus seperti ini, ekosistem sungai akan terganggu karena tercemar racun dari zat dari pembalut tersebut. Kami berharap semoga kedepanya pemerintah dapat memberikan solusi yang nyata. Bukan cuma sosialisasi yang hanya menghabiskan anggaran negara saja. Atau kami juga akan mendukung agar pemerintah membuat kebijakan baru supaya perusahaan popok sekali pakai dan perusahaan pembalut mau untuk bertanggung jawab terhadap sampah dari produk yang mereka buat. Sehingga agar sampah menjadi lebih terkontrol.

Menyadarkan kesadaran moral pemimpin itu susah susah gampang. Jadi kami berharap agar presiden dan wakil presiden yang baru ini dapat memberi contoh yang baik terhadap para pejabat lain. Tentang penepatan janji janji juga keefisienan dalam tugas yang telah di embanya. Jika mengambil contoh, kita berharap pejabat indonesia ini memiliki semangat seperti orang jepang. Yang menjunjung tinggi rasa malu sebagai manusia. Sudah tidak aneh lagi di jepang ketika seorang pemimpin mundur karena ketidakpuasan terhadap diri sendiri selama menjadi pemimpin.

Kami juga berharap agar para pemimpin untuk lebih menjaga cara bicaranya. Karena pemimpin itu menjadi selalu diikuti oleh orang orang di belakangnya. Jika suatu negara memiliki pemimpin yang banyak omong tidak jelas maka tidak menolak kemungkinan, seluruh rakyat akan menjadi plin plan seperti mereka. Sehingga harga diri bangsa akan turun di mata negara lain.

Mungkin terdengar aneh, karena ini menyangkut privasi seseorang. Karena selama ini mereka hanya melapor kepada KPK sebagai penanggung jawab terkait LHKPN. Namun masih sangat banyak pejabat yang lupa atau memang sengaja lupa untuk melaporkannya tiap tahun. Jika data tersebut di transparansi ke publik, maka secara otomatis publik akan menjadi pengawas dan akan mendesak para pejabat yang sedikit lupa tersebut untuk melaporkanya segera. Transparansi kekayaan pejabat ini cukup efektif untuk mencegah korupsi.

Transparansi kekayaan pejabat yang kami maksud bukan merincikan nota gaji dan tunjangan. Namun merincikan semua yang dimiliki pejabat tersebut. Sehingga ketika ada sesuatu yang dimiliki pejabat terasa di luar kemampuan uang yang mereka miliki, akan lebih mudah untuk di proses. Mungkin pada akhirnya akan banyak pejabat yang melibatkan orang lain, namun dengan adanya proses pelibatan tersebut dapat memunculkan 1% pergerakan yang memungkinkan untuk orang tersebut di curigai. Pejabat yang dimaksud bukan hanya presiden dan wakilnya. Namun seluruh jajaran termasuk seluruh mentri hingga DPRD kemiliteran dan lain lain.

Mungkin akan banyak pejabat yang protes karena merasa privasi mereka terganggu. Namun kami ingatkan sekali lagi, menjadi pejabat berarti menjadi pemimpin. Tidak ada pemimpin yang menyimpan rahasia kecuali ingin pengikutnya pergi. Dan kami tekankan lagi bahwa tujuan pejabat itu memimpin bukan mengurusi uang pribadi. Jadi transparansi kekayaan pejabat tidak akan pernah membuat seorang pemimpin sejati khawatir. Jika tidak ingin kekayaannya di ketahui publik, maka jadilah pengusaha saja jangan jadi pemimpin atau pejabat negara.