• Beranda
  • ...
  • Movies
  • [Review Film] JOKER (2019) : Kisah Suram yang Bangkitkan Kegilaan Super Villain

cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
[Review Film] JOKER (2019) : Kisah Suram yang Bangkitkan Kegilaan Super Villain
Spoiler for Joker:


JOKER (2019) : Kisah Suram yang Bangkitkan Kegilaan Super Villain

Film Joker yang tanyang pada 2 Oktober 2019 ini disutradarai oleh Todd Phillips dan dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai Athur Fleck atau Joker. Film keluaran Warner Bross ini telah berhasil menyabet Golden Lion, penghargaan tertinggi Venice Film Festival pada September lalu.

Film Joker 2019 ini sama sekali berbeda dengan versi komiknya, tetapi memilih Joaquin Phoenix sebagai Joker adalah keputusan yang tepat. Setelah penampilan yang dinilai mengecewakan dari Jared Leto sebagai Joker di Suicide Squad (2016), para penggemar Joker kini dimanjakan dengan akting Joaquin Phoenix sebagai Joker (2019). Peraih 3 kali nominator Oscar ini piawai dalam memainkan mimik dan akting sebagai Joker yang mempunyai masalah kejiwaan.

SPOILER ALERT

Opening
Film ini menampilkan kekacauan kota Gotham. Berbagai masalah timbul, diantaranya masalah sampah, tikus-tikus dan tingginya angka kriminalitas. Dalam keadaan kota seperti itulah Arthur Fleck hidup. Dia bekerja sebagai badut di Haha’s Agency. Arthur Fleck dalam kehidupannya sebagai seorang badut kerap kali mendapat perundungan (bullying) baik secara verbal maupun fisik). Dia mempunyai seorang ibu yang juga mengalami mental illness.

Spoiler for Joker dan sang ibu:


Awal hingga pertengahan film
Disuguhi drama menyedihkan dari seorang Athur Fleck yang bercita-cita sebagai stand up commedian. Alih-alih bisa mewujudkan mimpinya, dia justru dikhianati oleh teman satu agensinya.
Tekanan mental terus terjadi, ditambah lagi keadaan kota Gotham yang semakin buruk, hingga dia tak lagi bisa mendapatkan psikoterapi.

Film ini menyuguhkan kisah Joker dengan prespektif berbeda, plot yang apik dan karakter terbangun dengan baik, sehingga membuat penonton mengerti alasan Arthur Fleck menjadi seorang Joker.



Pergi ke Arkham State Hospital
Artur ingin melihat file sang ibu yang dikatakan menderita mental illness, namun Arthur Flack malah mendapatkan fakta lain tentang dirinya. Ternyata dirinya pernah mendapatkan tindak kekerasan di masa kecilnya. Masalah kian bertambah kompleks hingga Arthur Fleck mengalami titik balik dan membuatnya menjadi seorang Joker, si Supervillain.



Setengah adegan akhir
Film yang penuh dengan aura gelap ini menghadirkan berbagai kekejaman dan kebrutalan. Memperlihatkan pembunuhan secara jelas. Karakter Joker sebagai sorang penderita mental illness, membuat penonton harus bisa membedakan mana adegan yang hanya merupakan halusinasi atau kenyataan.

Film bergenre drama thriller ini berdurasi 122 menit. Dalam film ini Joaquin Phoenix dinilai sukses menampilkan karakter seorang Joker dan digadang-gadang akan meraih piala Oscar. Namun dengan banyaknya adegan kekerasan dan kebrutalan, film ini hanya cocok untuk dewasa. Penonton anak-anak, sangat tidak dianjurkan menonton film ini, juga orang dewasa yang mempunyai riwayat mental illnes, baik yang sedang menjalani terapi, maupun yang telah dinyatakan sembuh. Jadi diharapkan penonton lebih bijak dalam memilah dan memilih tontonan.

Sekian thread dari ane. Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa rate, cendol dan komennya, Gan, Sist. Selamat menonton. emoticon-Shakehand2

Sumber gambar : google
Sumber : Opini pribadi
sumber
Diubah oleh cattleyaonly 21-10-2019 04:35
fikrionlyAvatar border
agungdar2494Avatar border
iissuwandiAvatar border
iissuwandi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.