Tanggal 25 Oktober 2019 nanti Indonesia akan memiliki Pemerintahan baru. Beberapa janji (A.K.A Visi dan Misi) dinanti untuk segera direalisasikan, terutama soal Misi yang dideklarisakan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin di poin pertama yakni Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia.

Tugas utama pemerintahan adalah menjamin kesejahteraan seluruh rakyat didalamnya. Dan dengan meningkatkan kualitas manusia, memungkinkan negara bakal memiliki beberapa pionir baru yang memiliki pemikiran cerdas, cinta tanah air. Yang endingnya akan menjadi mutiara untuk Indonesia.



Berikut ini coba saya sampaikan poin-poin didalam Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia yang di janjikan oleh pasangan Jokowi dan Ma'aruf Amin.

Pertama, Mengembangkan Sistem Jaringan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak

Anak adalah penerus bangsa, sehingga wajib bagi negara untuk hadir dalam memberikan gizi dan mengawasi tumbuh kembang anak. Jangan sampai, anak-anak Indonesia memiliki gizi yang buruk serta tumbuh kembang yang kurang baik.

Pemerintahan Baru harus lebih berani menggelontorkan dana APBN untuk merawat anak-anak penerus bangsa ketimbang mengurusi beberapa sektor yang memang kurang produktif. Ya mungkin anda tahulah gansist maksud saya siapa dan apa sektor yang kurang produktif itu.

Kedua, Mengembangkan Reformasi Sistem Kesehatan

Kesehatan adalah bidang yang sedari dulu sering menjadi momok bagi masyarakat miskin terutama. Mereka seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudah sakit masih dibuat sulit dengan adiministrasi dan biaya yang enggak murah.

Pihak Rumah Sakit tentu tidak bisa 100% disalahkan. Toh mereka juga perlu mendapatkan laba dari bisnis, peran BPJS memang cukup membantu rakyat miskin.

Namun beberapa kekacauan dan bahkan rencana kenaikan dua kali lipat iuran wajib tentu bukanlah kabar gembira untuk masyarakat miskin. Bahkan menurut saya, tidak ada bedanya BPJS dengan asuransi swasta yang memiliki biaya iuran lumayan tinggi.

Contoh saja, saya ikut asuransi swasta dengan biaya iuran Rp. 130.000/Bulan dan mendapatkan pelayanan kelas dua. Sementara kabarnya untuk kelas dua BPJS dikenakan nantinya biaya iuran sebesar Rp. 120.000/bulan.

Ketiga, Mengembangkan Reformasi Sistem Pendidikan

Saya pernah bagaimana Jepang bisa bangkit setelah Perang Dunia kedua. Pemerintah Jepang saat itu mencari dan menghitung berapa orang guru yang masih hidup setelah perang Dunia ke-2, yap gansist. Jepang lebih mencari seorang guru atau pengajar ketimbang beberapa jenis pekerjaan lain, ini dimaksudkan karena dengan pendidikan yang sehat akan melahirkan tokoh-tokoh besar dan pemikir kedepannya.

Tidak mungkin ada seorang Baharudin Jusuf Habibie tanpa hadirnya seorang guru yang mengajarinya membaca dan menghitung dan bersikap kritis terhadap sesuatu. Termasuk salah satunya adalah problem didalam dunia penerbangan.

Saat ini pendidikan ditanah air mungkin sudah lumayan untuk masalah fasilitas dan juga bantuan pendidikan, namun sayangnya adalah metode pembelajaran yang hanya dijejali teori dan teori seringkali menjadi bumerang kepada pendidikan Indonesia.

Belum lagi SDM pengajar yang kadang pandai dalam pelajaran namun tidak terlalu bisa menyampaikan ilmunya sehingga membuat siswa kurang paham.

Reformasi didalam tubuh pendidikan Indonesia seharusnya memang menjadi pokok permasalahan yang wajib segera diselesaikan oleh pemerintah.

Lalu langkah apa yang bakal di ambil Jokowi-Maaruf amin ? Biarkan waktu yang akan menjawab.

Keempat Menumbuhkan Kewirausahaan

Amerika Serikat bisa kuat dalam sektor ekonomi salah satu faktornya adalah banyaknya wirausahaan yang cukup getol menyumbangkan pemasukan pajak kepada pemerintah dan mengurangi pengangguran.

Indonesia sendiri saat ini memiliki 3,1% pengusaha dari seluruh total penduduk di Indonesia. Meskipun terbilang lumayan namun Indonesia masih kalah dengan negara tetangga Singapura (7%), Malaysia (5%), Thailand (4,5%) dan Vietnam (3,3%) (sumber)...

Wirausaha bisa menjadi solusi ditengah susahnya mencari kerja, coba saja kalau 30% penduduk Indonesia memiliki usaha mandiri dan bisa mengambil beberapa orang menjadi pegawainya. Tentu saja itu akan membuat ekonomi yang sehat didalam tubuh negara.

Pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin menjanjikan akan ada program menumbuhkan kewirausahaan. Semoga saja, janji itu tidak lupa setelah dihadapkan dengan tugas-tugas negara lainnya.

Kelima, Menguatkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Peran perempuan memang tidak bisa disepelekan untuk sebuah perkembangan negara. Pemerintahan yang baru menjanjikan bakal ada pengutan kesetaraan gender dan juga perempuan-perempuan tanah air bakal diberdayakan.

Sebuah janji yang pastinya ditunggu oleh para srikandi-srikandi Indonesia. Karena peluang mereka untuk setara dengan pria bakal lebih besar, namun pemerintah juga tidak boleh lupa untuk meningkatkan hukum kepada para pelaku kejahatan kepada perempuan.

Bisa dikatakan semua yang dijanjikan diatas akan sangat dinanti oleh masyarakat. Kini bukan saatnya lagi untuk masih saling adu debat antara 01 dan o2. Namun sekarang saat nya bersatu, mengawal pemerintahan baru dengan segala janji yang mereka sampaikan.

Jangan sampai negara lain sudah berlari kencang dan kita baru memulai start. Semoga, janji yang diumbar selama kampanye bisa terealisasi dan bukan hanya isapan jempol saja. Kalau gansist gimana ? Ada masukan untuk pemerintahan baru yang sebentar lagi bakal dilantik ?.

Sumber Tulisan : Liputan 6, Kominfo, dan Opini pribadi
Sumber Gambar : Kaskus, Pixabay