Pertanyaan yang harus dimaklumi mengingat hasil buruk yang diraih timnas Indonesia dibawah pelatih Simon McMenemy di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Lantas publik maupun anggota Exco PSSI sepertinya tak bisa move on dengan pelatih yang lalu, Luis Milla yang padahal targetnya gagal pada ASEAN Games di Malaysia 2017 silam.

Seperti dilansir dari indosport.com (16/10/2019) nampaknya melihat publik belum bisa move on dari nama Luis Milla bukan karena hasilnya yang gagal meraih emas, melainkan pelatih Luis Milla mampu menghadirkan permainan sepak bola untuk timnas Indonesia yang menawan dan berkarakter.

Kesempatan ditangani pelatih asal Spanyol itu bukan tidak mungkin akan kembali terwujud. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kabarnya memberikan restu jika timnas kembali dilatih Milla diputaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Dari sekian nama kandidat pengganti Simon McMenemy, salah satunya mencuat pelatih lokal Seto Nurdiantoro, sepertinya akan tersisih oleh nama Luis Milla. Seperti dilontarkan oleh mantan Sekjen PSSI, Ade Wellington, bahwa Luis Milla bersedia untuk kembali melatih Timnas Garuda.

Perbincangannya dengan Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto, yang dibagikan ke kalangan media termasuk INDOSPORT, Ade Wellington mengatakan sudah komunikasi langsung dengan Luis Milla saat berkunjung ke Spanyol beberapa waktu lalu.

"Jadi mohon bantuan Pak Gatot untuk menyampaikan kepada para kandidat Ketum PSSI, siapapun yang terpilih untuk menunjuk Luis Milla menjadi Pelatih Timnas-nya. Sekali Lagi Pak Gatot, Terima Kasih Banyak atas Bantuannya untuk mengembalikan Coach Milla," begitu kata Ade Wellington kepada Sekretaris Menpora, seperti dikutip dari Indosport.com.

Ade Wellington juga bersedia jika ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI yang baru nantinya untuk menjembatani menarik kembali Luis Milla melatih Timnas Indonesia. 


Kandidat pelatih lainnya muncul darah tanah pribumi, namaya Seto Nurdiantoro, pelatih PSS Sleman.
Nama Seto Nurdiantoro, tiba-tiba mencuat ke publik setelah seorang pengamat bola menyebutnya pelatih paling layak menggantikan Simon McMenemy.

Namun pelatih PSS Sleman sendiri tetap rendah hati dia tak ingin "ngoyo, aji mumpung" masuk kedalam situasi yang sedang goncang ditubuh timnas saat ini. Ada proses yang ingin dia lewati lebih dahulu.

Seperti dilansir dari indosport.com (16/10/2019) Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, sosok pelatih low profile yang mencuat namanya setelah Justinus Lhaksana, pengamat sepak bola menyebutnya yang paing pas menggantikan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy.

Secara pribadi Seto Nurdiantoro mengakui sebagian besar pelatih termasuk dirinya punya prospek ingin menjadi pelatih timnas. Namun dirinya tak mau terburu-buru mengambil langkah seperti peluang saat ini.

"Namun semuanya pasti butuh proses dan saya menikmati proses itu," kata Seto Nurdiantoro kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (16/10/19).

Pelatih muda berusia 45 tahun itu masih ingin belajar banyak lebih dahulu sebelum benar-benar siap mengambil langkah menjadi pelatih timnas jika satu saat nanti ditunjuk.

"Kalau misalkan kapan nanti saya dapat kesempatan ya inginnya jadi asisten pelatih dulu. Saya ingin belajar pelan-pelan dan bertahap," ujar pelatih berlisensi Pro AFC tersebut.

Sikap rendah hati dan tak bermulut besar seakan menyimpan sejuta taktik dari seorang Seto Nurdiantoro, pelatih yang dikagumi dan menjadi idola seorang pelatih lainnya seperti Rahmad Darmawan.**