Menurut informasi dari Bank Indonesia (BI), hingga bulan Agustus 2019, jumlah utang luar negeri Indonesia sudah mencapai angka Rp. 5.553,5 triliun.

Meskipun angka tersebut sudah terbilang tinggi, tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beranggapan bahwa jumlah tersebut masih dalam katergori aman. Alasannya karena angka tersebut belum melebihi 30 persen dari nilai GDP Indonesia saat ini.

JK pun membandingkannya dengan Malaysia, yang saat ini utang luar negerinya sudah mencapai lebih dari 50 persen dari nilai GDP mereka. Lalu Jepang yang ternyata utang luar negerinya sudah melebihi 100 persen dari GDP mereka.

Wakil Presiden Jususf Kalla mengatakan, bahwa otoritas keuangan RI selalu menjaga rasio utang Indonesia, agar tetap berada pada level aman.

JK mengungkapkan bahwa utang-utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang yang produktif, dan bukan utang konsumtif seperti subsidi dan lainnya. Oleh sebab itu, ia meminta agar hal tersebut tidak dijadikan kecemasan.




Sementara itu, menanggapi pertanyaan ekonom terkait posisi rupiah saat ini, beliau menjawab, bahwa fluktuasi rupiah masih dalam batas wajar. Meskipun bukan yang terbaik, tapi kurs rupiah tidak berada dalam kondisi terburuk di dunia, kata JK.



Sumber: https://www.indozone.id/news/yBsX5X/...but-masih-aman