suzanadcruzAvatar border
TS
suzanadcruz
Hari Ke 3 Di Penghuni RUMAH KOSONG
Hari ketiga di rumah kosong lengkap dengan "penghuninya" membuat Eli semakin ketar ketir. Dia hendak memasak di dapur, namun dia mencium bau busuk di dalam kulkas, Eli lalu membuka kulkas dengan yakin, hasilnya dia melihat mayat anak kecil yang sudah membusuk, seketika Eli muntah.

Emi dan Jes menghampiri ibunya dan terlihat cemas. Eli lalu membawa anak2xnya keluar dari rumah, tak tau harus kemana, mereka menunggu bis di halte depan dan tak sengaja bertemu seorang ustadz. Eli menceritakan perihal mistis yang dialaminya. Ustadz itu menyarankan Eli untuk kembali ke jalan Allah SWT, melaksanakan sholat 5 waktu dan membacakan ayat kursi. Eli merasa sedikit lega setelah bercerita pada ustadz itu karena selama ini, Eli memang sudah jarang beribadah.

Dengan keyakinan penuh, Eli dan anak2xnya kembali ke rumah seelah membeli makanan di restauran. Tak ingin membuang waktu saat azan ashar berkumandang, Eli segera melaksanakan sholat. Semua terasa baik2x saja hari itu. Hingga azan magrib berkumandang, Eli memilih sholat di kamarnya. Semua berjalan baik2x saja, hingga sujud pada rokaat terakhir, pundak dan punggung Eli terasa berat, seperti ada seorang anak kecil yang menaikinya, awalnya Eli mengira itu adalah Jesika anak bungsunya, tapi semakin lama semakin berat, bahkan Eli tak bisa bangun untuk duduk tahiyat akhir.

Sebenarnya anak kecil berwajah pucat yang duduk di atas punggung Eli adalah penampakan anak kecil yang jenazahnya di dalam kulkas. Eli harus bisa menyelesaikan sholatnya, Eli lalu bertakbir dengan keras, syukurlah dia dapat menyelesaikan sholatnya. Eli masih merasa sakit di pundaknya, dia melihat ke sekeliling, tak ada siapapun di sana. Eli segera menuju ke kamar anak2xnya.

Anaknya sedang bermain boneka di sana. Elipun mengajak mereka mengaji bersamanya, ayat2x pendek dan ayat kursi. Hati Eli merasa tentram. Dia mampu melewati malam itu tanpa gangguan, kecuali gangguan telepon dari suaminya yang mengabarkan bahwa dia tak bisa pulang karena terjadi longsor dan jalan harus dialihkan sampai 3 hari ke depan, hari ini adalah hari kedua, berarti Eli harus bertahan 1 hari lagi. Elipun yakin pada dirinya bahwa dia mampu mengatasi semuanya.

Eli memilih tidur dengan anak2xnya. Tengah malam dia terjaga oleh suara dentingan jam unik di ruang tamu, jam besar yang seharusnya rusak,tapi malah berbunyi sebanyak 12 kali. Eli mendengar bisikan2x aneh. "Kembalikan...Anakku..." suara itu sepertinya datang dari kamarnya, Eli memberanikan diri mengecek, dia membuka pintu kamarnya dan melihat seorang wanita di depan cermin. "Siapa kamu? Kenapa bisa masuk?" Eli membentaknya. Wanita itu memutar kepalanya ke belakang, memutar 360 derjat, membuat Eli histeris dan erjaga dari mimpi buruknya.

"Emi, Jes?" Kedua putrinya tak ada di sampingnya. Eli lalu mencari ke kamar mandi, tapi tak ada juga, Eli mencari ke setiap ruangan di lantai 2 tapi nihil. Eli lalu turun ke lantai 1, jam tua itu berbunyi sebanyak 2 kali hingga membuat Eli kaget. Dia melihat 2 orang anak kecil sedang berlarian di depan kamar pembantu. Eli segera menuju ke sana. Tapi tak ada siapapun di sana. Eli mengira mungkin anak2xnya ingin bermain petak umpet, maka diapun setuju ikut bermain.

"Emi. Jes, Mommy masuk ya?" Eli membuka pintu kamar pembantu, tiba2x lampu mati,Eli kembali ketakutan. "Anak2x, kalian dimana?" Seluruh badannya merinding ketakutan. Lampu temaram menyala di kamar itu, seorang wanita menangis di sudut kamar sambil menutupi wajahnya. Eli merasa ketakutan, dia tak berani mendekat. Suara rintihan itu makin nyaring saja,kaki Eli terasa kaku,tak dapat bergerak. Terpaksa Eli bertanya. "Siapa kamu?"

Wanita itu mengangkat wajahnya. Dia menangis,wajahnya pucat,bajunya robek,awalnya tak ada yang abeh, sampai wanita itu menunjuk wajah Eli dan dari pergelangan tangan kanannya bercucuran darah, Eli segera kabur dari sana, dia tersandung kursi dan terjatuh.

Malam gelap ditambah lampu padam, Eli tak bisa melihat apapun, dia segera bangkit dan mencari lilin serta korek api dalam laci. Eli kini bisa melihat ke sekeliling. Dia memanggil Emi dan Jes, kembali tak ada jawaban. Eli melihat seorang pria bertopeng menaiki tangga dengan mengendap-endap. Dia lalu memanggil ke dua rekannya untuk berpencar. Eli mematikan lilin, lampu kembali menyala di ruang tamu dan lantai 2. Kini Eli merasa ada perampokan di rumahnya, dia harus segera mencari anak2xnya.

Eli menyusul ke lantai 2, dia melihat perampok 1 masuk ke kamarnya, Eli bersembunyi di balil dinding kamar tidur anaknya. Tak lama kemudian, dia melihat ada perampok 2 yang menuju ke atas, Eli segera masuk ke kamar anaknya. Tampak dua orang anak kecil sedang tidur nyenyak di sana. Anehnya itu bukan Emi dan Jes.

Eli bersembunyi di belakang pintu, perampok itu masuk ke sana. Perampok itu lalu membuka lemari pakaian dan mencari barang berharga, tak sengaja dia menjatuhkan celengan dan membangunkan anak2x tadi, takut aksinya ketahuan perampok 2 membekap mulut anak2x itu, salah satu anak menggigit telapak tangan perampok 2 lalu kabur. Perampok 2 harus segera menangkap anak tadi. Dia terpaksa mengurung anak kecil tadi di lemari.

Seelah perampok 2 pergi, Eli segera membuka lemari pakaian tadi untuk membebaskan anak kecil itu. Anak kecil itu lalu kabur tanpa memperdulikan Eli. Merasa khawatir, Eli mencoba mengejar anak itu. Saat dia berada di depan pintu kamar anak2x, dia mendengar teriakan seorang wanita dari dalam kamarnya. Eli segera berlari ke sana.

Tak ingin mengambil resiko, Eli memilih mengintip dari lubang kunci pintu, tampak sepasang suami istri di sana dihabisi oleh perampok 1 dengan sadis, suaminya bahkan mencoba melawan namun lehernya ditebas dengan celurit. Eli sangat syok, tak sengaja dia berteriak karena takut. Perampok 1 segera mengambil seluruh harta benda di kamar itu lalu keluar dari kamar itu. Saat itu Eli sudah turun ke lantai 1.

Dari kamar pembantu dia melihat perampok 3 keluar. Eli segera bersembunyi kembali. Setelah perampok itu menjauh, Eli mencoba melihat ke dalam kamar, dia melihat wanita yang menangis tadi dalam keadaan yang buruk, dia mengalami pelecehan dan memutuskan bunuh diri saat itu juga. Miris rasanya melihat kejadian itu di depan mata. Eli harus menyelamatkan anak2xnya dari perampok sadis itu.

Eli kembali melihat anak kecil 1 yang lolos dari dalam lemari berlari ke arah dapur dan perampok 2 mengejarnya, Eli harus menyelamatkan anak itu, tapi anak itu malah bersembunyi di dalam kulkas agar tak ketahuan, sementara anak kecil 2 yang menggigit tangan perampok 2 berlari ke halaman belakang. Eli segera ke sana, malihat Eli di sana, anak itu ketakutan dan dia terjatuh ke dalam kolam yang dalam.

Perampom 2 hendak menolong anak kecil 2, tapi anak kecil 2 itu takut padanya dan akhirnya anak itu tewas tenggelam. Perampok 1 memanggil teman2xnya yaitu Surya dan Jon. Makan perampok 2 itu segera pergi tanpa membawa apapun lagi. Eli terpukul, sejenak dia terduduk di tepi kolam dan menangis.

Eli lalu sadar harus mencari anak2xnya. Dia segera masuk ke dalam rumah dan berteriak memanggil nama anaknya. Eli naik lagi ke lantai 2. Namun dia dihadang oleh sosok wanita yang terbunuh tadi, mencekik lehernya sampai Eli terguling di tangga. Wanita itu meminta tumbal anak Eli sebagai pengganti nyawa anaknya. Kini Eli mengerti bahwa dia tadi telah menembus dimenai lain untuk melihat kejadian di masa lalu yang menimpa pemilik rumah itu

-penasaran? Tunggu kelanjutannya-
0
278
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.