suzanadcruzAvatar border
TS
suzanadcruz
PRH (Penghuni Rumah Kosong)
Ini masih lanjutan cerita horor "PENGHUNI RUMAH KOSONG" maaf jika kurang menyeramkan, karena penulis tidak mau menakut-nakuti, tapi menyajikan cerita yang ada di masyarakat dengan "kemasan baru".

Prolog: Hari kedua di Rumah Kosong. Elisabeth/Eli mengisi waktu dengan menyapu halaman depan sedangkan anak2xnya bermain di halaman belakang yang cukup luas. Seorang warga melintas di depan rumah itu, tapi seolah tak mau beramah tamah pada Eli, padahal Eli sudah tersenyum ke arahnya. Eli tak mau ambil pusing dengan hal itu, matanya kini tertuju pada Nenek di rumah seberang yang sedang berada di teras, tapi saat tau Eli melihatnya, Nenek itu langsung masuk ke dalam rumah. Eli tak tau bahwa yang dilihat Nenek itu bukan dirinya, tapi sosok wanita menyeramkan di belakangnya.

Eli lalu masuk ke dalam rumahnya. Sepintas dia melihat anak2x nya bermain bersama seorang bocah perempuan di dekat kolam renang. Elipun menuju ke sana. Anehnya anak itu tak ada lagi di sana. Eli bertanya pada anak2xnya, tapi anak2x nya bilang tak ada siapapun di sana. "Jangan2x aku stress..." Fikirnya. Eli lalu mengajak anak2xnya bermain di dalam saja sementara dia dapat membersihkan halaman belakang rumah.

Eli menyapu di samping kolam renang, air kolam renang berbuih, seperti ada orang yang menyelam dan tak bisa muncul ke permukaan lagi,Eli ketakitan, dia mendekat dan mencoba mencari tau apa yang terjadi, namun seseorang seakan mendorong punggungnya dan diapun jatuh ke kolam, Eli berusaha berenang ke atas, tapi ada yang menarik kakinya hingga dia tak sanggup berenang ke atas. Tangan itu adalah tangan sosok anak kecil yang melotot ke arahnya, Eli menendang wajah misterius itu dan segera naik ke permukaan.

Emi dan Jes begitu khawatir dengan kondisi ibu mereka. Mereka langsung memeluk Eli dan merekapun bersama2x menuju kamar Eli. Eli masih syok dan kedinginan, Emi memberikan secangkir teh hangat untuk Eli dan Elipun merasa baikan. Eli memutuskan beristirahat sejenak, anak2xnyapun keluar dari kamar.

Hari sudah siang, Eli terjaga dan bergeas menuju ke dapur untuk menyiapkan makan siang. Dia mendapat telepon dari Jo yang mengatakan bahwa Jo sudah tiba di luar kota dan besok dia akan menyelesaikan urusannya agar dapat kembali secepatnya. Eli merasa lega berbicara dengan Jo.

Hari mulai petang, Eli mengunci pagar depan dan untuk kesekian kalinya Nenek di seberang jalan melihat ke arahnya, kali ini dia menunjuk seseorang di belakang Eli, namun Eli mengira Nenek itu menunjuk dirinya, dia merasa ketakutan lalu segera masuk ke dalam rumah.

Eli dan anak2xnya menonton TV bersama di ruang keluarga sampai sewaktu telepon berdering, Eli masuk ke kamarnya untuk menerima telepon dan anak2x melanjutkan keceriaan menonton aksi sulap sambil tertawa. Eli bicara dengan Jo lewat telepon, Jo merindukan anak2xnya dan ingin berbicara dengan mereka, maka Elipun memanggil mereka dari dalam kamar, namun tak ada jawaban, Eli lalu memeriksa ke ruang keluarga, anak2xnya tak lagi tertawa,mereka malah menonton film pembunuhan. Eli langsung mematikan TV dan memarahi anak2xnya. Eli lalu kembali ke kamarnya sambil mengajak anak2xnya tadi.

Telepon belum ditutup, Eli mengangkat gagang telepon dan mendengar Jo bicara dengan seseorang, suara itu adalah suara Emi dan Jes. Lalu anak siapa yang dibawa Eli? Eli menoleh ke belakang, tak ada siapapun di sana. Elipun ketakutan dan berlari ke kamar anaknya. Emi dan Jes sedang bicara lewat telepon dengan Ayah mereka. Eli semakin bingung. Tapi Eli selalu ragu untuk menceritakan hal itu pada Jo.

Malam itu Eli tidur sendirian di kamarnya. Dari luar jendela kamarnya, dia mendengar suara berisik, Eli lalu memeriksa ke luar, dan ternyata itu adalah suara tirai bambu yang sudah rusak. Eli mencoba melepas tali tirai tersebut namun kesulitan, dia hampir saja terjatuh dari lantai 2, beruntung sosok Nenek tua itu mengagetkannya karena tiba2x ada di depan pagar rumah dan memberi kode dengan tangannya agar Eli pergi dari sana. Elipun selamat.

Nenek itu melihat ada seorang wanita yang akan mendorong Eli dari rumah tua yang dipenuhi rerumputan itu. Eli hendak turun dan menemui Nenek tadi, tapi Nenek itu sudah pergi. Elipun kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya. Kali ini Eli merasa seperti ada seseorang yang tidur di sampingnya. Eli tak berani melihat ke sampingnya, dia segera bangun dan menuju ke kamar anak2xnya. Benar saja, anak2xnya ada di sana. Kini Eli yakin dia tak berhalusinasi, tapi rumah tersebut memang ada "penghuninya".

Sosok yang tidur di samping Eli adalah sosok pria yang lehernya tergorok oleh sabetan celurit dan penuh darah. Malam itu Eli tak dapat tidur sampai pagi tiba.

-Hari ketiga akan lebih menyeramkan-

0
250
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.