Nama Kolonel Hendi Suhendi mendadak jadi perbincangan setelah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Kodim atau Dandim 147/Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kolonel Hendi dicopot dan ditahan selama 14 hari gara-gara postingan nyinyir istrinya terkait insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Putra daerah asli Kabupaten Karawang Jawa Barat itu mengaku menerima keputusan pimpinan yang mencopotnya dari jabatan Dandim.

“Saya prajurit yang setia dan hormat keputusan pimpinan. Saya dan keluarga ikhlas menerima keputusan komandan,” kata Hendi didampingi istri di Kendari, Sabtu (12/10).

Hendi yang pernah bertugas sebagai atase darat pada KBRI di Moskow, Rusia pun siap menjalankan keputusan institusi.

“Sekali lagi saya mau katakan bahwa saya prajurit setia dan kesatria yang dididik bertanggungjawab dan patuh pada perintah komando,” ujarnya.


Hendi Suhendi dicopot dari Dandim Kendari

Sikap ksatria Hendi mendapat simpati dari warganet, terutama warga Karawang.

Banyak warga Karawang yang memuji sikap pemberani Hendi dan mau bertanggungjawab meski bukan kesalahan yang dia perbuat.

Mereka pun meminta agar Hendi pulang kampung dan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Karawang.

“Karena kejadian kmrn kami jd mengenal Bapak. Kami jd tau bahwa Bapak adalah Putra Karawang. Mgkn “musibah kemarin” yg Bapak & Ibu alami
adalah cara Allaah utk memanggil Bapak pulang k Karawang,” tulis akun Elly Amalia.

“Jika berkenan. Pulanglah pak. Benahi kota Karawang qt yg katanya sdh carut marut.”

Berdasarkan informasi, Hendi sekolah di SMAN 1 Karawang pada tahun 1986 dan lulus pada tahun 1989.

maju yuk pak!
ini sumber ama ini jga