Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uratkumbangAvatar border
TS
uratkumbang
Pemerintah Rapat Bahas Harga Karet Anjlok 3,5 Jam, Ini Hasilnya
Pemerintah Rapat Bahas Harga Karet Anjlok 3,5 Jam, Ini Hasilnya


Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hari ini menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait harga karet yang masih turun di tingkat internasional. Rapat digelar sekitar pukul 14.30 dan selesai pukul 18.00 WIB.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memanggil sejumlah pejabat Kementerian seperti Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Dirjen Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan hingga Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan rakor juga membahas cara untuk meningkatkan konsumsi karet dalam negeri.

Dia menyebutkan, Kemenko meminta Kemenhub untuk meningkatkan penggunaan karet, dilakukan revisi regulasi yang tadinya hanya memperbolehkan karet sintetis tapi juga ditambah karet alam.

Misalnya penggunaan karet untuk aspal jalan raya, pembuatan traffi cone, bantalan rel kereta api, hingga dock fender pelabuhan. Budi menyebut saat ini pemerintah diminta menghitung kebutuhan penggunaan karet ini.

"Nah sekarang tinggal berapa kebutuhannya, nanti akan kami coba kalkulasikan berapa butuhnya," kata Budi di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Budi mengungkapkan, rakor juga membahas kerja sama antara pelaku industri. Hal ini karena akan dibutuhkan investasi yang besar untuk memproduksi barang tersebut.

"Saya sudah sampai tahap ini, saya mau bicara dengan pabrik yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya untuk bikin pabrik itu. Saya ketemu juga dengan badan litbang karet di Bogor karena setiap produksi ini harus melalui proses penelitian," ujarnya.

Menurut dia, di satu sisi regulasi sudah mendukung pelaku industri agar tertarik untuk memproduksi lebih banyak.

Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah Indonesia telah menerapkan skema pembatasan ekspor karet alam atau Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) untuk mendongkrak harga di pasar internasional pada periode April hingga Juli tahun ini.

Pembatasan ekspor ini disetujui negara anggota International Tripartite Rubber Council (ITRC), yakni Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk menyikapi harga karet yang terus mengalami penurunan. Karena ada pembatasan ekspor maka konsumsi dalam negeri harus ditingkatkan.

Menurut Budi rendahnya harga karet juga terjadi karena pengaruh kondisi global, tak hanya di Indonesia tetapi juga di negara lain.


Sumur: https://m.detik.com/finance/berita-e...m-ini-hasilnya


Mudah2an berdampak positif untuk petani karet kita..emoticon-Shakehand2
lupis.manisAvatar border
lupis.manis memberi reputasi
1
1.2K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.