Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tikamaulaniAvatar border
TS
tikamaulani
Gender Dan Feminisme
Penyebutan kepada makhluk turunan Hawa berganti dari ‘Wanita’ menjadi ‘Perempuan’, hal itu dilakukan karena mengingat asal usul kosakata terbentuknya pennyebutan itu, dalam Bahasa Jawa Wanita berarti Wani ditata atau dalam Bahasa Indonesia berarti berani di tata atau mau di apakan saja/dapat diatur. Sedangkan untuk Perempuan sendiri berasal dari kosakata Empu yang artinya yang memiliki, ‘Tuan’ dan lain-lainnya.
Pengungkapan kosakata tersebut mengakibatkan adanya berpedaaan makna, bahwa salah satu diantaranya menegaskan adanya Superioritas pada kaum hawa ini, untuk itulah penyebutan Perempuan kepada makhluk turunan Hawa ini dirasa lebih elok jiga digunakan.
Berbicara perempuan mengingatkan kita kepada Emansipasi perempuan yang di gagas oleh Raden Ajeng Kartini, bisa jadi pemahaman emansipasi yang tak terkontrol dan salah kaprah mengakibatkan salah pergerakan dan justru mencelakakan diri sendiri.Feminisme, adalah sebuah gerakan yang menginginkan sebuah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, sebutan untuk aktivis yang menggarakan teori ini adalah Feminist, seorang Feminist dapat seorang laki-laki dan seorang perempuan. Dengan teori Feminisme yang berbanding lurus dengan Filsafat maka hari ini adalah konsep Feminis Post Modern. Dilihat dari sejarahnya bahwa gelombang Feminisme ini berangsur-angsur berubah sesuai dengan situasi social budaya yang ada.
Feminisme menginginkan perempuan untuk turut dalam ruang public, dalam artian bebas bekerja diluar rumah yang biasanya mengurusi tugas domestic saja. Barangkali, beberapa pemahaman salah kaprah akhirnya membuat para Feminist ini menjadi salah kaprah. Sudahlah jelas bahwa, seorang perempuan adalah alat paling empuk untuk seorang kapitalis memeras seluruh tenaga para kaum perempuan.
Dengan doktrin beribu-ribu tahun para perempuan sudah hafal betul bahwa mengerjakan tugas domestic adalah pekerjaan mereka sebagai perempuan, maka hal itu menjadi sebuah budaya yang diwarisi turun temurun, dari anakku kepada cucuku darinya kepada cicitku seterusnya seperti itu.

Gender : Peran serta Fungsi
Pernah suatu ketika saat saya masih kuliah, dosenku bercerita bahwa pada saat ia di Amerika terdapat list dalam Gendernya yaitu Two on The Weeks, kemudian saya juga membaca bahwa di Thailand terdapat 18 jenis Gender. Di Indonesia, penggunakan Gender masih dalam bentuk Penis dan Vagina, hal ini lah yang sebenarnya masih keliru.
Gender adalah Peran serta Fungsi Laki-laki dan Perempuan, hal itu dapat dipertukarkan. Selama ini kaum Hawa diidentikan sebagai mahluk penyayang, lemah, cengeng, cantic, pasif dan hal-hal yang bersifat Feminim lainnya. Sedangkan kaum Adam diidentikan menjadi manusia yang tegar, tidak pernah menangis, kuat, agresif dan atribut-atribut Maskulin lainnya. Pemasangan atribut Feminim dan Maskulin kepada laki-laki dan perempuan tersebut dinamakan Gender, hal itu dapat ditukar. Yang terjadi ketika hal ini terjadi selama beribu-ribu tahun, lelaki tidak dapat menangis karena itu bukanlah atribut seorang lelaki, perempuan tidak dapat menjadi kuat karena itu bukan atribut menjadi seorang perempuan. Ketika berbicaraatribut, maka hal itu dapat dilepas. Karena Gender ini adalah kesepakatan social dan budaya masyarakat, bukanlah turun dari Tuhan, dalam artian konsep Gender ini adalah ciptaan manusia.
Gender berdasarkan perannya, didalam ranah public dan privat. Laki-laki bebas mengeskplorasi dunia public sedangkan perempuan berada didalam ruang lingkup terbatas yaitu didalam rumah, perempuan mengerjakan tugas domestic;mencuci piring, menyapu, menyetrika dan mengurus anak. Hal tersebut merupakan Gender, dapat dipertukarkan, lelaki dapat mengerjakan pekerjaan domestic, dan perempuan dapat mengeksplorasi dirinya di dunia Publik.
Penis dan Vagina adalah Jenis kelamin biologis, yang sedari awal sudah diciptakan oleh Tuhan, tidak dibentuk oleh kesepakatan sosial budaya masyarakat. Sehingga dalam artian, Gender adalah Jenis kelamin manusia secara Sosial budaya yang diciptakan oleh manusia.

Ketidak adilan Gender : Tidak di sadari oleh Korban
Pelecehan/Kekerasan Sesksual
Pelecehan ini terjadi ketika salah seorang merasa keberatan atau merasa terganggu atas tindakan seseorang kepadanya, baik tindakan secara verbal maupun nonverbal melalui tindakan tubuhnya. Hal yang dilakukan dapat menyentuh tubuh seseorang tanpa persetujuan seseorang tersebut, mengeluarkan kalimat tidak mengenakan mengenai dirinya, pemerkosaan dan lainnya. Sialnya, para korban tidak pernah menyadari bahwa dirinya pada saat itu sedang mengalami pelecehan seksual.

Subordinasi, Marjinalisasi, dan Oposisi Biner
Saya menjadikan subordinasi, marjinlisasi dan Oposisi Biner menjadi satu bahasan karena ketiganya sama-sama membuat kaum Perempuan menjadi tidak penting dan tidak diperhitungkan, subordinasi atau penomorduaan posisi kaum perempuan merupakan kasus paling lazim dimasyarakat, hal ini membuat mereka terbiasa dan berpikir bahwa perempuan adalah makhluk nomor dua setelah laki-laki, laki-laki berada dalam ruang Gender yang baik yaitu kuat, tegas, tidak cengeng adalah yang dibutuhkan oleh seorang manusia untuk menjadi pemimpin, dari Oposisi Biner inilah kita menemukan bahwa konstruk peran serta fungsi seorang Laki-laki berada pada ranah positif sedangkan perempuan berada didalam ranah negative-berperasaan,cengeng sangat tidak cocok menjadi pemimpin.
Dari oposisi biner itulah dirasa bahwa laki-laki sangat layak menjamah ruang public dengan kemampuannya itu, menjadi kepala rumah tangga adalah hal paling mutlak dimiliki laki-laki, lewat beban nya yang katanya terbilang besar, segala dunia harus mengerti segala kesulitan yang dialami sebagai seorang laki-laki. Konsekuensinya adalah, bahwa ketika perempuan menjamah ruang public tersebut, imbalan yang ia terima tidak sebanding dengan apa yang sudah ia kerahkan-karena ia bukanlah kepala rumah tangga, beban nya tidak banyak, tidak seperti kepala rumah tangga, dan dunia sudah tahu bahwa kepala rumah tangga adalah laki-laki. Ketika perempuan sudah bekerja dan gaji yang ia terima tidak sesuai dengan tenaga yang ia kerahkan itu adalah Marjinalisasi kepada perempuan.

Beban Ganda : Domestik dan Privat
Suatu ketika perempuan mendapat pekerjaan diperusahaan sebagai seorang pekerja, ia harus berangkat pagi-pagi sekali. Apa yang dilakukan nya saat membuka mata adalah ia mengerjalakan segala pekerjaan rumah;mencuci piring, memasak, mencuci pakaian, kemudian menyapih anaknya yang hendak pergi ke sekolah, selanjutnya ia pergi bekerja selama 8 jam penuh pulang menjelang sore, setelah bekerja ia bekerja kembali didalam rumah;melanjutkan tugas domestic kembali yang sempat tertunda.
Itulah yang terjadi secara lazim dimasyarakat kita, mengatakan bahwa perempuan boleh keluar rumah tetapi harus ingat kodratnya yang padahal itu adalah pemahaman yang salah. Beban ganda ini terjadi ketika seorang manusia mengerjakan peran public dan peran domestic secara penuh tanpa mendapat bantuan dari siapapun. Dampak dari terjadinya beban ganda ini adalah kesehatan yang terganggu akibat kewelahan mengerjakan dua peran sekaligus, bekerja tak henti-henti.


Poin Goals dalam Feminis
Bukan merupakan usaha yang sia-sia untuk menjadi Feminist, setiap Feminist bisa jadi memiliki visinya tersendiri sesuai dengan jenis Feminisme yang ia pilih, akan tetapi setiap Feminist pasti menginginkan keadilan terjadi untuk Laki-laki dan Perempuan, karena ketimpangan Gender ini terjadi tidak hanya kepada Perempuan tetapi kepada Laki-laki juga. Ketika ketidakadilan Gender itu masih ada, maka berarti belum adanya keseimbangan Gender dalam hidup kita, dibutuhkan sikap saling menghargai antara laki-laki dan perempuan sebagai ciptaan Tuhan.

Beban Ganda : Tugas domestic dilakukan secara koletif
Sebaik-baiknya pemimpin adalah ia yang tidak berlaku dzolim kepada anggotanya, demikianpun dalam berumah tangga, pembagian tugas domestic secara adil dan dilakukan secara kolektif adalah ide terbaik dan adil dalam berumah tangga, agar keduanya dapat menikmati dua ranah tersebut, yaitu ranah domestic dan ranah public.
delia.adelAvatar border
tata604Avatar border
tata604 dan delia.adel memberi reputasi
2
299
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Girls & Boys Corner
Girls & Boys CornerKASKUS Official
3.4KThread10KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.