Di negara negara Eropa maupun Amerika memang ada berbagai kebudayaan dan perayaan yang dirayakan setiap tahunnya. Meski tidak sampai mewabah ke Indonesia tapi budaya dan perayaan tersebut cukup dikenal melalui internet yang sudah menyebar luas di jaman ini.

Katakanlah perayaan seperti valentine dan haloween. Valentine memang dikenal cukup romantis dan banyak pula ditiru oleh orang timur karna mau dilihat bagaimanapun budaya ini tidak ada gelap gelapnya. Tapi berbeda dengan haloween.

Haloween ini pada dasarnya memiliki suasana yang menyeramkan dan sejarah yang tidak mengenakkan pula.



Pada awalnya haloween adalah perayaan untuk setan. Haloween merupakan perayaan dimana manusia memberikan makanan pada setan dengan imbalan agar setan tidak mengganggu mereka. Meski sekarang perayaan ini hanya sekedar bersenang senang namun sejarah kelamnya tak bisa dihapuskan dari sejarah.

Haloween juga identik dengan permen dan Trick or Treat nya. Permen sendiri dipilih karna merupakan jajanan yang populer di kalangan anak anak. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan memberikan permen namun jumlah permen yang bisa didapatkan seorang anak dalam satu malam haloween bisa saja berbahaya. Bayangkan jika satu anak bisa mendapatkan seplastik besar permen, mau dikemanakan semua itu? Dimakan? Tak jarang ada anak yang menderita overdosis gula karna malam haloween ini.



Ada juga cerita gelap menyangkut permen haloween ini. seorang anak bernama Timothy O’Brien mengalami nasib sial karna terbunuh oleh kandungan sianida yang terdapat pada permen haloween yang dia dapatkan. Dia dibunuh oleh ayahnya sendiri dengan menggunakan malam haloween sebagai perantaranya.

Seolah tak kurang fakta suram mengenai haloween, haloween juga bisa merangsang perilaku buruk dari seorang anak. Demi mendapatkan permen lebih banyak tak jarang pula anak anak melakukan kekerasan maupun berteriak kata kata yang tidak sopan. Singkatnya anak anak tersebut menjadi lebih nakal daripada biasanya.



Jika anak anak melakukan perayaan haloween secara berkala setiap tahun bukan tidak mungkin perilaku anak bisa melenceng ke arah yang tidak benar namun disitulah pentingnya bimbingan dari orang tua. Orang tua harus mengawasi pola perilaku anak dan jangan membiarkan pengaruh pengaruh yang kurang baik mendekatinya.

Jika haloween dirasa kurang baik maka hentikanlah. Tunggu sampai si anak cukup besar sehingga mampu membedakan yang baik dan buruk. Saya sendiri berpendapat haloween tidaklah buruk selama kita bisa memilah yang baik dan buruk. Meski kesan suram dan gelapnya masih tetap ada tapi haloween adalah perayaan meriah yang sayang sekali untuk dilewatkan.

Jadi, mengesampingkan sisi suram dari haloween, mari kita bersenang senang dengan lantern dan Trick or Treat. Sejarah suram itu akan tetap ada, itu pasti. Tapi masa depan dari haloween itu kitalah yang menentukan. Mari kita isi sejarah baru dengan haloween yang bersinar terang.