Masa pemilu telah usai, kurang lebih empat bulan yang lalu pasangan nomor urut 1 yaitu bapak Presiden Joko Widodo dan Kyai Ma'ruf Amin telah ditetapkan oleh komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sebagai pemenang Pemilu Presiden dan wakil Presiden periode 2019-2024 dan akan segera dilantik di bulan Oktober ini. Tentunya ada banyak harapan rakyat Indonesia dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden yang baru, terutama harapan akan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat, harapan kesejahteraan dan harapan-harapan lain. (Beritanya : Disini).

Sumber : Disini

Sebelum dilakukan pemelihan umum serentak seluruh Indonesia, kedua calon telah menyampaikan visi-misinya atau yang kita kenal dengan janji-janji politikmereka, bila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2-2024. Salah satu hal yang cukup memberatkan rakyat terjadi sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, yaitu kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang lebih kita kenal dengan "BPJS" kesehatan, tak tanggung-tanggung kenaikan iuran BPJS kesehatan semua kelas hingga 100%. Dimulai dari kelas III yang semula Rp. 23.000 mejadi Rp. 42.000, kelas II yang semula Rp.55.000 menjadi Rp. 110.000 dan kelas I dari semula Rp.80.000 menjadi Rp.160.000. Hal ini tentu saja memberatkan rakyat, bisa dibayangkan bila mereka mengambil BPJS  kelas II dalam 1 kartu keluarga (KK) terdapat 5 orang tanggungan, 110 ribu X 5 = Rp.550.000, artinya mereka harus menganggarkan 550 rb hanya untuk iuran BPJS, belum lagi kebutuhan pokok lain yang harus dipenuhi selama 1 bulan. (Beritanya Disini).

Sumber : Disini

Sudah bukan rahasia umum, bagaimana buruknya pelayanan kepada pasien dengan BPJS kesehatan. Anepun salah satu korbannya, dimulai dari menunggu antrian yang sangat lama (ane paham mungkin karena banyak orang yang sakit) namun tetap saja pelayanannya terlalu lamban, ditambah dengan petugas medis yang kadang judes atau kurang ramah terhadap pasien yang menggunakan BPJS.  Kadang ane kasihan sendiri melihat pasien BPJS yang sudah berumur (simbah, kakek-nenek,opung, dan lain-lain), saat mereka bertanya, petugas medis menjawab dengan nada tidak mengenakan, bahkan ada saja yang terang-terangan memberikan jawaban"makanya jadi pasien mandiri!" , seolah-olah mereka tidak membayar untuk sakit mereka. Hal ini tentu saja menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi presiden dan wakil presiden terpilih, untuk tidak hanya menaikkan iuran BPJS sebesar 100% tetapi juga meningkatkan 100% pelayanan yang diberikan serta memperbaiki 100% etika petugas medis dalam melayani pasien yang menggunakan BPJS, mereka membayar untuk sakit mereka, bukan minta gratis!

Walau mengalami pro dan kontra dikalangan masyarakat, kenaikan 100 % iuran BPJS tetap disetujui dan akan mulai efektif berlaku pada tahun 2020, hanya tinggal menunggu payung hukum yang melindungi pengimplementasian kenaikan 100 % iuran BPJS kesehatan tersebut. Harapan ane dan mungkin seluruh masyarakat Indonesia, yang menggunakan BPJS kesehatan. Walaupun kami tidak setuju dengan kenaikan BPJS yang fantastis ini, namun kami sebagai warga negara indonesia yang baik, akan tetap mematuhi hal tersebut, walau kami menolakpun kami tak mampu berbuat apapun bila presiden telah menyetujui. Harapan kami kepada bapak Presiden dan wakil presiden yang akan segera dilantik pada bulan Oktober ini, kenaikan iuran BPJS kesehatan ini tidak hanya menaikkan jumlah iurannya saja, tetapi juga diikuti dengan peningkatan pelayanan 100% lebih baik, lebih cepat dan lebih cekatan serta peningkatan etika petugas medis 100% lebih baik, dimulai dari pengajaran bagaimana carannya tersenyum, bagaimana cara melayani pasien dengan baik dan santun, karena sekali lagi, kami mebayar untuk sakit kami ini dan bukan gratis!. (Beritanya : Disini)

Sumber : Disini

Akhir kata, selamat bertugas kepada bapak Joko widodo dan kyai Ma'ruf Amin, presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024. Semoga amanah dan mengedepankan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi, ingatlah bahwa negara ini dibangun dengan darah para pahlawan, kita hanya tinggal melanjutkan, jangan kalian khianati rakyat dengan lebih berpihak kepada golongan tertentu dibanding rakyat, karena sungguh tuhan takkan ridho. Dan untuk saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, mari kita sudahi perselisihan dan perpecahan, saatnya kita mengingat kembali semboyan bangsa ini. " BHINEKA TUNGGAL IKA"yang artinya " WALAUPUN BERBEDA-BEDA KITA TETAP SATU JUA", berbeda dalam pilihan itu biasa, namun setelah semuanya selesai mari kita berpelukan dan berfokus kepada presiden dan wakil presiden yang baru terpilih, demi kemajuan Indonesia!