Senja tadi...

Tok tok (buyi pintu di ketuk)..
"assalammualaikum.. " suara yang sangat familiar di belakang pintu..

"walaikumsalam.. " jawabku sembari berlari kecil untuk membukakan pintu..

"eh, Banyu,, ayo masuk,, " kataku lagi sambil mempersilahkan Banyu masuk..

"gak usah Cit, di sini aj.. Aku ke sini cuma mau ngasih ini ke kamu" katanya sambil menyodorkan secarik undangan..

Dengan sedikit bingung aku pun menerima undangan tersebut..

"wah, siapa yang nikah nih? " tanyaku penasaran..

"udah, nanti kalo di buka juga tau. Datang ya.. " Banyu melihatku sambil tersenyum..

"ooh.. Ok deh. InsyaAllah " jawabku sambil membalik-balikkan undangan yang ku pegang.

"ok, kalo gitu aku pamit dulu..salam buat ibu sama bapak ya.. " ujarnya lagi sambil berlalu..

"iyaah.. Makasih ya Ban.. " jawabku sambil melambaikan tangan padanya..

Undangan bewarna retro tadi ku bawa masuk. Di sisi depannya hanya ada gambar dua angsa yang kepalanya membentuk gambar hati dan ada namaku sebagai tamu yang di undang. Di bagian belakang hanya ada denah lokasi yang tidak begitu ku pedulikan.

Bret bret.. Bunyi bungkusan plastik undangan ku buka. Pelan-pelan dengan hati penasaran ku buka undangan yang di berikan Banyu tadi. "Kira-kira siapa yang menikah ya? " tanyaku dalam hati..

Deg.....deg.....deg.. Jantungku berdegub kencang saat membaca nama mempelai yang akan bersanding di pelaminan 5 hari lagi itu.. Banyu Biru samudra dan Fenny Anggrianj. Aku ulang lagi membaca nama itu sampai lima kali dan tetap hurufnya tidak berubah.. Banyu Biru Samudra dan Fanny Anggriani

Seketika kakiku lemas, tiada tenaga untuk menopang tubuh yang gemetar. Aku terduduk. Masih dengan menggenggam Undangan hitam putih yang tadi ku terima dengan senyuman😢

Mataku mulai menerawang. Kenangan demi kenangan datang menghantam tanpa alur tanpa jeda. Masih bergumam dalam hati seakan itu hanya mimpi.. "Banyu akan menikah? " ...

Tidak terasa butiran air mata pun menetes menemani senja yang lembayung. Teringat tahun-tahun yang aku lalui bersama Banyu. Tahun-tahun yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena bagiku, setiap bersamanya adalah k e b a h a g i a a n...

(bersambung...)