silviaaa444Avatar border
TS
silviaaa444
Makna Sekaten Yogyakarta yang Nggak Hanya Sekadar Pasar Malam
Kata apa sih yang tepat untuk menggambarkan sebuah kota? Kalau menurut ane, Yogyakarta mungkin terbuat dari kata pulang kali ya. Karena sekalinya berkunjung ke kota pelajar tersebut rasanya selalu ingin balik ke sana lagi dan lagi hehehe.

Ngomongin soal Yogyakarta, kayaknya kota yang juga pantas disebut sebagai kota budaya ini memiliki segelintir acara yang sayang banget untuk dilewatkan. Setiap bulannya pasti ada aja agenda menarik. Salah satu agenda tahunan yang terselenggara di kota gudeg ini adalah Sekaten.


Agan Sista ada yang tahu nggak sih apa itu Sekaten? Selama ini banyak yang salah kaprah nih, ada yang menganggap Sekaten itu identik dengan awul-awul (thrift shop), jajanan-jajanan, kora-kora, ataupun pertunjukkan yang digelar di pasar malam alun-alun.

Duh.

emoticon-Cape d...

Hmmm, nggak salah juga sih tapi ya bukan gitu. Karena bisa dibilang jika pasar malam di Sekaten ini sudah sangat melekat bahkan menjadi salah satu ikon wisata di kota ini. Padahal Sekaten ya Sekaten, pasar malam ya pasar malam, Gan Sis. Dan kabarnya tahun ini, pasar malam Sekaten bakalan vakum nih. Tentunya ada alasan kuat mengapa salah satu ikon wisata Yogyakarta ini akan ditiadakan.


Esensi sekaten yang bukan sekadar pasar malam

Esensi Sekaten jauh lebih mendalam daripada pasar malam. Rencananya, tahun ini panitia sengaja tidak mengadakan pasar malam. Hal ini adalah upaya Ngarso Dalem(Sri Sultan Hamengku Buwono X) untuk mengembalikan makna Sekaten yang sesungguhnya.


Putri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu pun mengatakan jika pasar malam sejatinya di luar tradisi Sekaten. Jika mengacu pada sejarah, Sekaten adalah sarana syiar dakwah yang biasanya digunakan oleh kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak, Pajang, dan Mataram. Namun seiring berjalannya waktu, adanya dakwah ini terkadang juga disisipi pesan perjuangan untuk mengalahkan para penjajah dari Belanda. Nah untuk mengaburkan tujuan tersebut, Belanda pun sengaja membuat pasar malam untuk memecah perhatian rakyat agar tidak terlalu fokus pada Sekaten.


Membuat Alun-alun Utara rusak

Selama ini, adanya pasar malam saat Sekaten pun rupanya malah membuat Alun-alun Utara menjadi kotor dan merusak rumput. Hal ini diakibatkan oleh adanya sejumlah wahana permainan dan pedagang yang memenuhi Alun-alun saat pasar malam berlangsung.

Pasar malam sendiri sebenarnya sudah lama tidak ditiadakan Gan Sis dan baru diadakan lagi sekitar tiga puluh tahun yang lalu. Dan pada tahun 2019 ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X sendiri yang meminta untuk tidak mengadakan pasar malam pada Sekaten. 


Beliau khawatir akan keberadaan Alun-alun Utara yang tidak akan pernah menjadi bagus setelah diadakannya pasar malam. Tapi nggak sepenuhnya ditiadakan kok, karena pasar malam yang bisa menjadi perputaran ekonomi bagi masyarakat Yogyakarta ini boleh tetap diselenggarakan namun hanya dua tahun sekali. 

Hal ini pun diharapkan agar masyarakat nggak hanya datang saat pasar malam aja namun juga pada prosesi Sekaten yang sarat akan makna. Ane sendiri jadi ingat, beberapa tahun lalu (saat masih duduk di bangku SD), nenek ane pernah ngajakin nonton Grebeg Sekaten. Dan saat itu yang kami lihat adalah tabuhan gamelan di Masjid Gedhe Keraton. Selain itu kalau nggak salah ada jajanan khasnya juga deh, yaitu berupa telur yang berwarna merah.


Rangkaian Sekaten pada tahun ini akan digelar pada 1-10 November 2019. Prosesi diawali dengan Miyos Gangsa, yakni keluarnya Gamelan Sekati Kanjeng Kiai Gunungmadu dan Kanjeng Kiai Nagawilaga dari dalam Keraton menunju area Pagongan Masjid Gedhe, kemudian gamelan tersebut ditabuh di dalam masjid Gedhe. Selanjutnya pada tanggal 10 November 2019 akan digelar Hajad Dalem Garebeg Mulud sebagai peringatan tangal lahir Nagbi Mugammad SAW dalam tahun Jawa. Selain adanya sejumlah ritual wajib yang selalu diadakan saat Sekaten, tahun ini kabarnya akan diadakan pameran budaya yang berlangsung pada 1-9 November 2019 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dan Kagungan Dalem Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta.






Whoa, gimana nih Gan Sis, jadi tambah pengen menyaksikan ritual budaya Sekaten yang ada di Yogyakarta kah? Kalau ane sendiri sih rasanya jadi pengen pulang ya sekaligus berwisata di kota sendiri huehuehue.

 



ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.3K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.