Sejak tahun 1959, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia ( TNI ). Dimulai pada 5 Oktober 1945 dibentuk lah TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ). Dan cikal bakal TKR telah terbentuk pada 23 Agustus 1945 dengan nama Badan Keamanan Rakyat ( BKR ).

Setelah melalui berbagai peristiwa  TKR berganti menjadi TRI pada 23 Agustus 1946, lalu berubah lagi menjadi TNI pada 3 Juni 1947. Kemudian pada 1962 TNI dan POLRI digabung dan menjadi ABRI ( Angkatan Bersenjata Republik Indonesia )
Namun pada 1 April 1999 TNI dan POLRI kembali dipisah dan ABRI kembali menjadi TNI hingga kini. Kemarin, Sabtu 5 Oktober 2019 Tentara Nasional Indonesia merayakan hari jadinya ke 74.Presiden Joko WIdodo memimpin upacara parade dan defile peringatan HUT TNI tahun 2019 di Pangkalan Udara ( Lanud ) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Dan yang bertindak selaku Komandan Upacara adalah Aspos Dankormar Kolonel Mar Y Rudy Sulistyanto.

Sementara di kursi tamu terlihat Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian turut hadir. Para jejeran menteri Kabinet Kerja pun turut menghadiri acara. Dalam acara Presiden Jokowi pun menyampaikan berbagai prestasi TNI dan memberi ucapan selamat atas hari jadi TNI.

Masyarakat yang antusias melihat pun disuguhi atraksi pesawat TNI yang bermanufer di atas langit Ibu Kota. Pada tahun ini TNI mengusung tema ‘’ TNI Profesional Kebanggaan Rakyat “. Sebanyak 6.806 personel terdiri dari tiga matra yaitu TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU ikut memeriahkan acara. TNI juga melakukan demo tempur dan parade tentara dan alutsista. Maka tidak salah setiap tahun saat peringatan HUT TNI selalu dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan kehebatan TNI. Meski panas terik itu tidak membuat antusias masyarakat menurun untuk melihat kemeriahan upacara peringatan HUT TNI ini.