Gunung Salak Si Cantik Penuh Misteri

Beranda

...

The Lounge
Gunung Salak Si Cantik Penuh Misteri

dellesology

30-09-2019 16:15

Gunung Salak Si Cantik Penuh Misteri

Cerita ini berawal saat melakukan pendakian semasa SMA dahulu tepat sekitar 4 tahun lalu, ceritanya kami ada 7 orang berencana melakukan rehat dari aktivitas selesai UN, akhirnya kami memiliki dua opsi yakni melakukan pendakian dan kedua adalah pergi ke pantai, tapi saat voting terpilih untuk mendaki, setelah itu banyak pertanyaan salah satunya dari teman saya bernama Sidik "Kita mau daki kemana, gue sih saranin ke Salak aja, pertama itu gunung jaraknya kagak jauh dari Jakarta dan lagipula ga perlu banyak duit juga". Usul Sidik akhirnya diterima beberapa teman gue dan gue sendiri tentunya.

Singkat cerita sekitar 2 minggu setelah selesai UN dan pembahasan mengenai akan melakukan pendakian dimana tibalah kita pada hari pendakian, sebelum pendakian ini ibu gue bilang "Ade yakin mau daki ke salak, inget de gunung itu kebanyakan sarang lelembut ngapain harus naik gunung". setelah ibu gue bilang kata-kata itu gue masih kekeuh untuk bilang sama ibu gue "ibu ade bisa jaga diri, lagi pula lelembut atau setan kaya gitu juga paling cuman pengen nunjukkin eksistensinya aja", hmmm.... Yasudahlah kalo ade teh maunya gitu, émutan tetep sikep sareng ngobrol sabab Gunung Salak anu kasohor ngahantun". Setelah ibu gue ngomong gitu gue cuman mengangguk dan agak sedikit was-was karena ini pertama kalinya gue naik gunung.

Pergilah kita ke tempat pendakian, dan dalam hati gue selalu berdoa semoga gak terjadi apa-apa sama gue dan teman-teman gue. Selangka demi selangkah gue dan teman-teman gue, terlebih bahwa di gunung ini ada tragedi yang memilukan yakni jatuhnya pesawat sukhoi tahun 2012. SIngkat cerita tak terasa hari mulai makin gelap, karena memang saat melakukan pendakian sampe di tempat pendakian agak siang sekitar jam 11 siang mau tidak mau kita harus beristirahat dan menggelar tenda. Tendapun sudah terpasang dan kitapun tak lupa melakukan sholat maghrib dan makan malam. Cuacapun berubah menjadi dingin, kami sambil bercengkrama dan ngobrol mengenai UN yang telah kami lewati. Akhirnya tibalah waktu istirahat. Sebelumnya sebenarnya dalam pendakian ini ada 3 orang cewe dan 4 orang cowo. Cewe tidur satu tenda dan 4 cowo dibagi menjadi 2 tenda.

Akhirnya malampun semakin larut gue sendiri kebagian tidur dengan teman gue namanya Geo, dan sidik sama Hamid. tiba-tiba saat gue ingin pejamkan mata kedenger di telinga gue dan Hamid suara cewe ketawa dan suara itu jelas dan percis suara wanita di filim ( Kuntilanak) dan seketika gue memandang Hamid dan Hamidpun memandang gue, seperti ingin berbicara dan bertanya apakah gue mendengar suara perempuan ketawa atau tidak. Untungnya suara tersebut terdengar tidak terlalu lama. Akhirnya gue berusaha untuk memejamkan mata mungkin sekitar 2,5 Jam Geo bangunin gue "Ren....ren....ren...." sambil tangannya Geo gerakin badan gue. "Apaan sih Ge...". guepun menjawab dengan nada kesel. "Kayanya ada macan deh Ren....", "Ah ngigo kali luh" Jawab gue "beneran ren coba denger deh suara raungannya", setelah itu gue dengar sekilas guepun dalam hati berdoa dan Geopun berdoa semoga kita gak dimakan macan dan akhirnya pulang menjadi Viral.

Setelah kurang lebih 5 menit suaranyapun hilang, dan gue bilang ke Geo untuk tidur lagi karena kita harus bangun untuk liat sunrise di puncak. Akhirnya setelah dua kejadian itu gue dan Geo bisa tidur dan singkat cerita temen gue si Hamid bangunin kita sekitar jam 3 pagi baiklah kita semua bangun beresin semua bekas kamping, namun saat membersihkan itu ada satu sosok yang sepertinya ngeliatin kita dibalik sebuah pohon besar, guepun mencoba positif thinking mungkin ini gue masih belum sadar. Tiba-tiba kita semua ngedenger suara gamelan dimainin, seketika itu gue mulai merasa merinding dan takut. Temen-temen gue yang cewepun ngomong salah satunya si Fitri "guys itu suara apa, kan disini gak ada kampung", Fitripun berbicara itu dengan ekspresi takut. "Gue ga denger apa-apa Fit udah yuk cepetan beresin" Jawab si Hamid. AKhirnya kita selesai nyelesaikan berberes bekas kamping kami. Dipertengahan jalanpun kami seperti mendengar suara tangis perempuan, dan itu suara jelas dan kamipun saling berpegangan erat, kebetulan gue dibagian paling belakang dan Geo di depan.

Suara itupun terdengar semakin keras sampai Shinta dan Dewi teman cewe gue nangis dan bilang "kita balik turun aja yuk". Shintapun berbicara sambil nangis dan merasa ketakutan. "Nanggung Shin udah kalian berdoa aja". Ucap hamid. akhirnya setelah kejadian itu kami putuskan untuk naik lagi dan pukul 6 pagi sampai kita dipuncak salah. setelah selesai selfie dan mendapat sunrise yang indah, kamipun turun dan tepat pukul 3 sore kami selesai melakukan pendakian, sampai saat masuk kereta semua teman-teman gue cerita malam saat bermalam mereka diganggu oleh mahluk disana, pertama macan yang sempet gue denger, kemudian suara kuntilanak ketawa dengan keras, dan ini cerita dari Sidik bahwa dia bermimpi di datangi 1 orang perempuan cantik dan melakukan senggama didalam mimpi yang buat Sidik akhirnya mimpi basah. Setelah pulang 2 hari kemudain Geo jatuh sakit demam tinggi dan sampai kerasukkan, dengan "meracau saya ingin pulang kerumah". Sampai ibu Geo memanggil Ustad untuk mendoakan Geo dari keserupan setelah 4 hari Geo kembali sehat.

Si Ustadpun ngomong memang gunung itu tempat lelembut tinggal, dan suara macan yang rata-rata kami dengan memang macan gaib, dikenal juga gunung salak menyimpan banyak petilasan bekas kerajaan Padjaajaran, namun dari kejadian itu sebenarnya gue seidkit kapok naik gunung hingga gue memutuskan untu berhenti buat daki gunung. Dan cerita saat sidik tidur dan bermimpi bersenggama kata kebanyakan orang memang disitu tempat kumpulnya perempuan ntah itu bidadari atau lelembut, yang biasa mengganggu melalui mimpi sampai bersenggama seperti yang dialami sidik.

Ntah benar atau tidak percaya atau tidak ketika mereka mengganggu mereka hanya menunjukkan eksistensi mereka kepada mahluk bahwa kita seperti berada dirumah mereka maka kita harus jaga lisan dan perbuatan.

Referensi

Cerita pribadi TS