Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elpxycongrooAvatar border
TS
elpxycongroo
Saatnya Olahraga Jadi Industri!

Bung Karno sebagai salah satu founding father negara ini sadar, bahwa olahraga merupakan sarana potensial untuk membangun karakter bangsa. Tak heran memang, karena filosofi dari dunia olahraga adalah rela bersakit dahulu untuk kemudian menuai sukses. Tak hanya itu, olahraga juga terbukti mampu menghilangkan sekat-sekat kesenjangan ekonomi dan status sosial, baik untuk sesama fans maupun si atlet itu sendiri.

Untuk mewujudkan visinya tersebut, Bung Karno lalu menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Solo tahun 1948 silam. Bahkan, pada tahun 1962, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV yang ditandai dengan dibangunnya Gelora Bung Karno. Tak tanggung-tanggung, dalam kejuaran multi-sport terbesar se-Asia tersebut, Indonesia sukses meraih11 medali emas, dan jadi peringkat kedua setelah Jepang. Sayangnya, program-program semacam itu tak nampak lagi di masa Orde Baru.

Pun, pada masa Reformasi sekarang ini, prestasi dunia olahraga kita terbilang naik-turun. Tahun lalu, Indonesia kembali sukses menyelenggarkan Asian Games XVIII, dengan hasil yang cukup memuaskan: meraih 31 emas dan menduduki peringkat ke-4. Namun, akhir tahun lalu dunia olahraga nasional juga tercoreng dengan terkuaknya kasus pengaturan skor yang kemudian menyeret seorang petinggi PSSI.

Dan, belakangan ini, kabar tak mengenakan kembali terdengar: kerusuhan suporter usai pertandingan Indonesia vs. Malaysia pada laga pertama putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 awal Bulan lalu dan dari cabang bulutangkis juga tak mau ketinggalan dengan perselisihan antara PB Djarum dengan KPAI.

Di masa mendatang, fenomena-fenomena negatif seperti itu harusnya tak perlu terulang kembali. Maka dari itu, sudah waktunya olahraga kita jadikan sebuah industri.


Sumber: asatu.id

Cobalah tanya adik atau anak tetangga tentang Agan-Sista, siapa itu Messi atau Ronaldo! Kemungkinan besar, mereka akan tahu siapa sosok dua ‘dewa’ sepak bola tersebut. Ya, nama-nama bintang sepak bola seperti Messi dan Ronaldo memang sudah tak asing di telinga kita. Segala sepak terjang para bintang sepak bola terus menghiasi berbagai media daring, konvensional, maupun TV. Bahkan, kini hampir setiap hari ada tayangan sepakbola mancanegara dari berbagai kompetisi.

Fenomena tersebut terjadi karena tak lepas dari kenyataan bahwa sepak bola telah menjadi sebuah industri. Lihatlah, liga-liga di Eropa yang sudah menjadi sumber pemasukan ekonomi baik bagi pemain, penyelenggara, maupun sponsor.

Bagaimana di Indonesia? Jelas, kita tertinggal sangat-sangat jauh. Jangankan untuk menjadi industri, penyelenggaraan liga sepak bola di Indonesia saja masih carut-marut. Namun, menjadikan sepak bola menjadi sebuah industri—seperti di Eropa—bukanlah hal yang mustahil, mengingat animo masyarakat untuk sepak bola sangat luar biasa.

Ya, untuk mewujudkan hal tersebut, tentu pertama kali perlu perombakan besar-besaran dalam tubuh PSSI, sebagai induk olahraga sepak bola. Manajemen yang profesional sangat dibutuhkan untuk membangun industri sepak bola. Manajemen yang dimaksud mulai dari penyelenggaraan sponsor, database pemain, wasit, maupun standarisasi pertandingan. Selanjutnya, dibutuhkan paradigma pembinaan olahraga menurut logika ekonomi. Sepak bola bisa  diposisikan sebagai penghasil produk dan jasa seperti halnya di Eropa.

Selain sepak bola, cabang olahraga lain yang berpotensi menjadi sebuah industri adalah basket. Mengapa? Karena peminat basket di Indonesia masih dikuasai kalangan kelas menengah-atas di daerah perkotaan. Basket—dapat dibilang—juga menjadi gaya hidup anak muda menengah-atas. Jika dikaitkan dengan tingkat konsumsi, kalangan ini lebih bisa mengeluarkan uang.

Akhirnya, jika "olahraga sebagai sebuah industri" dapat terwujud, sangat mungkin berbagai prestasi di kancah internasional otomatis mengikuti. Dengan begitu, saya yakin fenomena negatif dalam dunia olahraga kita—seperti yang sudah banyak disebutkan di awal—dapat ditekan angkanya. Dan, terciptalah iklim dunia olahraga nasional yang cerah!

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
Diubah oleh elpxycongroo 30-09-2019 16:11
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 4 lainnya memberi reputasi
5
305
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.