Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Konglomerat Hong Kong akuisisi dua tol milik Waskita
Konglomerat Hong Kong akuisisi dua tol milik Waskita
Kendaraan pemudik melintas di jalan Tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (3/6/2019).
Grup konglomerat asal Hong Kong, Road King Infrastructure Group, disebut bakal mengakuisisi dua ruas jalan tol yang dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya Tbk (Persero). Dua ruas tol yang tengah menjadi incaran adalah ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono.

Direktur Utama WTR, Herwidiakto, mengatakan pihaknya tengah menuntaskan syarat penandatanganan hasil penjualan dua ruas tol yang akan dilakukan hari ini, Senin (30/9/2019). Nilai investasi pelepasan saham WTR untuk dua ruas tol ini disebut mencapai Rp2 triliun. WTR memiliki sekitar 40 persen saham di kedua ruas tol itu.

"Angkanya sudah deal. Namun kami masih harus membahas syarat-syarat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)," kata Herwidiakto, dikutip dari Kontan.co.id, Senin (30/9).

Menurutnya, masih ada beberapa hal yang masih dalam tahap negosiasi, terkait klaim pajak dan lainnya. Calon investor meminta hal itu bisa ditanggung oleh Waskita.

Jalan tol Solo-Kertosono terdiri dari dua ruas, yaitu Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono dengan total panjang 177 kilometer.

Saat ini pemegang konsesi jalan tol Solo-Ngawi adalah PT Jasamarga Solo Ngawi. Jalan itu merupakan bagian dari Tol Transjawa dan menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mengelola tol yang terbentang sepanjang 90,43 km, PT Jasamarga Solo Ngawi merupakan perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (40 persen), PT Waskita Toll Road (40 persen), dan PT Lintas Marga Jawa sebesar (20 persen).

Adapun konsesi ruas Ngawi-Kertosono saat ini dipegang oleh PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri. Seperti ruas Solo-Ngawi, saham pengelola ruas yang masih wilayah Jawa Timur ini dimiliki oleh tiga perusahaan yang sama, yaitu Jasa Marga (40 persen), Waskita Toll Road (40 persen), dan Lintas Marga Jawa (20 persen).

Calon pembeli saham Waskita Toll Road, Road King Infrastructure Limited (RKI), adalah pengembang properti terkemuka di Tiongkok dan Hong Kong. Perusahaan yang berbasis di Kowloon, Hong Kong, ini bergerak dalam bisnis properti.

Selain mengembangkan apartemen hunian, RKI juga investor dan operator jalan tol di Daratan Tiongkok.

Portofolio bisnis real estat mereka terutama berlokasi di Delta Sungai Yangtze, wilayah Bohai Rim, dan Greater Bay Area, terdiri dari cadangan tanah sekitar 7,91 juta meter persegi. Adapun portofolio jalan tol yang mereka kelola saat ini terdiri dari lima jalan tol sepanjang 340 km di Tiongkok yang terletak di empat provinsi.
Mencari investor
Saat ini Waskita dalam proses mencari calon investor yang berniat membeli konsesi sebagian ruas tol secara permanen. Sebab, Waskita Karya tidak ingin menjadi operator tol, cukup menjadi investor.

Waskita Karya juga akan melakukan proses divestasi dua ruas jalan tol setiap tahunnya. Saat ini, ada tiga ruas tol lagi yang sedang dalam penjajakan divestasi, namun diproyeksi belum bisa dirampungkan tahun ini.

Ketiga ruas tol itu antara lain Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo. Manajemen Waskita menyatakan, siapapun calon investor memiliki kesempatan sama, termasuk asing.

Perseroan saat ini tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema turnkey, dengan pembayaran akan diperoleh perseroan setelah proyek selesai dikerjakan. Adapun proyek-proyek tersebut terdiri dari Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Transmisi Listrik di Sumatera, dan LRT Sumatera Selatan.

Selain itu, Waskita Karya juga melakukan pengembangan bisnis berupa investasi pada 18 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Aktivitas tersebut membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

“Total pinjaman Waskita saat ini digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan. Sedangkan posisi gearing ratio Perseroan per Juni 2019 sebesar 2,68x masih berada di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3,00x. Kami yakin dapat menjaga rasio ini ke 2,3x di akhir tahun 2019," ujar Direktur Keuangan Waskita, Haris Gunawan dalam keterangan pers.

Angka tersebut terdiri atas pembayaran proyek turnkey Rp26 triliun yang selesai pada tahun 2019 dan Rp14 triliun dari proyek konvensional dengan skema progress payment.

Sampai dengan saat ini perseroan sudah menerima pembayaran sebesar Rp13,1 triliun yaitu Rp3,4 triliun dari proyek turnkey dan Rp9,7 triliun dari proyek konvensional. Di antaranya penerimaan dari proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp2,3 triliun pada awal September 2019.

Nilai tersebut di atas belum termasuk rencana penerimaan pengembalian dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kas masuk ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan, juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan menurunkan posisi utang perseroan.
Konglomerat Hong Kong akuisisi dua tol milik Waskita


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-milik-waskita

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Konglomerat Hong Kong akuisisi dua tol milik Waskita KPK akan terus kejar koruptor BLBI

- Konglomerat Hong Kong akuisisi dua tol milik Waskita Jurnalis Indonesia tertembak saat liput demo di Hong Kong

- Konglomerat Hong Kong akuisisi dua tol milik Waskita Penutupan LQ45 diwarnai pelemahan 39 emiten pekan ini

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
321
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread741Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.