Presiden Indonesia B.J. Habibie, kiri, dan ibu negara Hasri Ainun melambai ketika mereka tiba untuk pembukaan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Jumat 1 Oktober 1999 di Jakarta. (AP Photo/Dita Alangkara)
Source : https://tirto.id/kisah-cinta-bj-habi...-di-teras-ehWU

Habibie dan Ainun, Kisah Sederhana Sebuah Cinta Abadi

Siapa yang tidak mengetahui kisah cinta luar biasa yang dimiliki Eyang Habibie dan Ibu Ainun ?

Sebuah kisah cinta yang seakan menjadi dambaan setiap pasangan didunia ini.


Banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan kisah cinta Eyang Habibie dan Ibu Ainun.

Mulai dari cita-cita mulia Eyang dan Ibu Ainun ketika mereka bisa dikatakan masih berpacaran.

Mereka memiliki mimpi bahwa kedepannya mereka tidak hanya mensejahterakan keluarga mereka, namun mereka akan mencoba untuk mensejahterakan bangsa Negara mereka dengan meningkatkan pendidikan dan menciptakan lapangan pekerjaan, beserta kesehatan masyarakatnya.

Tidak hanya mimpi yang begitu mulia, Eyang Habibie dan Ibu Ainun pernah menetap di Jerman setelah pernikahan mereka pada 12 Mei 1962, untuk membangun karir dan mencari nafkah disana. Dan ternyata awal kehidupan mereka di Jerman tidak mewah, melainkan hidup sederhana dan berjuang menghidupi rumah tangga dengan pendapatan Habibie yang saat itu dapat dikatakan pas-pasan.

Bahkan Ibu Ainun saat itu belajar menjahit untuk meminimalisir pengeluaran. Ia sedikit demi sedikit belajar menjahit hingga mulai bisa memperbaiki pakaian yang rusak, menjahit pakaian bayi, dan membuat pakaian untuk musim dingin.
Sampai pada akhirnya Ibu Ainun memutuskan untuk meringankan beban Habibie dengan bekerja sebagai dokter anak disebuah rumah sakit disana kala anak pertamanya sudah cukup besar dan dititipkan kepada pengasuh.


Source : https://www.dream.co.id/news/15-foto...a-1909113.html

Perjalanan kisah cinta abadi yang dirasakan antara Eyang Habibie dan Ibu Ainun tidak hanya berakhir sampai titik itu. Hebatnya cinta mereka makin kian terasa ketika beranjak tua.


Bahkan hingga disaat Ibu Ainun divonis mengidap kanker, Eyang Habibie tidak pernah absen untuk menjaga dan mendampinginya.

Sampai pada akhirnya Ibu Ainun wafat pada tahun 2010 dan membuat Eyang sangat terpukul saat itu atas kepergian Ainun.

Selama 100 hari pertama setelah Ibu Ainun wafat, Eyang pun masih setia menemani dan mengunjungi makam Ibu Ainun setiap harinya. Dan setelahnya, ia selalu datang setiap minggu untuk mengganti bunga yang layu.

Sikap, ucapan, serta siratan kata-kata romantis sudah banyak sekali mereka ciptakan satu sama lain.

Hingga ucapan kekaguman Eyang terhadap Ibu Ainun selalu menjadi kutipan-kutipan romantis yang diidam-idamkan banyak orang gan.

Salah satu favorit ane adalah ketika Eyang mengatakan



Betul apa kata Eyang, bagaimanapun rupa fisik dan kecukupan materi yang dimiliki,

Sosok yang dapat membuatmu bahagia dan memandangmu sebagai seorang yang spesial

Akan membuatmu terus merasa bahagia dan melengkapi hidupmu
Bagaimanapun keadaan mu.


Source : https://santrinews.com/Nasional/9343...-Samping-Ainun

Refrensi tulisan : 1| 2

Source : https://www.liputan6.com/bisnis/read...di-timor-leste

Eyang Habibie Dan Kemerdekaan Timor Leste

Salah satu yang menarik perhatian disaat kepergian Eyang kemarin adalah kehadiran Nelson Da Cruz, yaitu seorang kewarganegaraan Timor Leste yang turut hadir pada hari pemakaman Eyang.

Ia sengaja datang dihari kepergian Eyang sebagai tanda penghormatan terakhir dan rasa terimakasih ia sebagai warga Timor Leste yang tepat pada 20 tahun yang lalu, tahun 1999 Presiden B.J. Habibie membantu kemerdekaan Timor Leste yang memilih untuk berpisah dari NKRI.

Walaupun banyak yang kontra dengan tindakan yang dilakukan oleh Eyang saat itu, pada sebuah bukunya ia pernah menulis kalau



Terlihat dari keputusan yang Eyang Habibie buat saat itu disaat menjadi seorang presiden, Eyang melakukan ini serta merta berdasarkan hati nuraninya dan baginya Kemerdekaan itu adalah hak setiap bangsa.

Refrensi tulisan : 1