Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

koechinggAvatar border
TS
koechingg
Pohon Sakura


Aneh tapi nyata. Pohon sakura seharusnya hanay tumbuh di jepang namun disitulah anehnya. Ada beberapa pohon sakura yang tumbuh di indonesia dan tempat tempat itu selalu ramai dengan pengunjung.

Salah satunya adalah gunung Mumun. Setiap musimnya akan banyak orang yang bergerombol untuk mendaki gunung ini demi melihat bunga sakura yang mekar di puncaknya.

Namun pohon sakura itu memiliki sebuah rahasia.

Ini adalah kisahku dalam mendaki gunung itu.

***


Saat itu mendung. Aku dan temanku Risa melangkahkan kaki kami menuju gunung yang terlihat cukup gelap dikarenakan langit yang hendak menangis namun itu tidak menghalangi niat kami. Mendaki gunung disaat hujan adalah sebuah keputusan yang bodoh namun kami tak punya pilihan lain. Waktu kami disini tidaklah banyak.

Tetesan air mulai berjatuhan dikala kami baru mencapai seperempat ketinggian. Kurekatkan jaketku dan melanjutkan pendakian.

Lereng yang terjal dan basah seolah menghalangi kami menuju puncak namun dengan upaya dan semangat semua itu bisa kami lewati. Dengan menghabisakan waktu sekitar dua jam akhirnya kami mencapai puncak gunung itu. Hujan sudah berhenti dan kami bisa melihat bunga sakura yang mekar di bulan April.

Atau begitulah seharusnya...

Pohon itu tidak ada disana. Karna pernah kesini sekali maka aku yakin pohon itu seharusnya ada 5 meter di depanku namun pohon itu tidak ada disana. Sontak kami berdua kebingungan.

“pohonnya dimana Ki?”

“enggak tau. Gue yakin harusnya disini”

Sejenak diriku merasakan angin yang membawa firasat tidak enak. Tiba tiba aku merasa temperatur puncak gunung turun sepuluh derajat.

Tak ada orang lain disini selain kami berdua dan kami tak tau harus berbuat apa. Kami datang kesini berharap bisa melihat bunga itu mekar secara langsung namun kejadian kejadian aneh segera mendatangi kami.

‘SREETTTTT’

Suara sesuatu yang merayap diatas tanah terdengar. Awalnya aku berpikir kalau itu adalah ular namun saat aku melihat ke sumber suara tidak ada apa apa disana. Hanya setumpuk kelopak bunga sakura yang sudah gugur.

“eh Ri, lu denger ada yang aneh nggak?”

“apaan? Jangan nakut nakutin dong”

Matahari mulai terbenam dan kemudian, dari atas kami, kelopak merah muda pucat berjatuhan dengan indahnya. Bunga sakura.

Namun tak peduli kemanapun kami melihat kami tetap tak bisa menemukan sumbernya.

“eh ki, jangan jangan..”

“stop stop. Ayo kita turun dulu terus ntar kita omongin”

Tanpa suara kami kembali menuruni jalan tempat kami datang tadi namun keanehan berikutnya terjadi.

“loo?”

“lah?”

Pohon sakura itu ada disana. Berdiri seolah menutupi jalan keluar kami. Seketika kami langsung merinding.

“k-kiiiiii”

Aku langsung menarik tangan Risa dan berlari sekencang kencangnya. Kini, kemanapun kami melihat pohon sakura selalu ada. Pohon yang seharusnya cantik dan jauh dari kesan angker kini menjadi hal yang paling menakutkan bagi kami.

Namun seberapa jauh pun kami berlari kami tak kunjung menemukan jalan keluar. Jalanan yang kami lewati sudah berubah layaknya karpet merah muda sehingga kami tak lagi mengetahui dimana kami berada.

Kini kami sudah pasrah. Dengan kaki yang sudah kelelahan berlari kami berlutut dan menunggu entah apa yang akan terjadi pada kami sambil menutup mata.

Namun tak ada yang terjadi, saat kami membuka mata kami tak lagi melihat pohon sakura dan kini kami bisa melihat jalan keluar.

Menurut penduduk setempat pohon sakura itu sebenarnya baru saja ditebang. Pohon itu dulunya ditanam disana saat masa penjajahan jepang dan menjadi saksi atas pembunuhan beberapa pejuang di gunung itu.

Konon pohon itu kadang menunjukkan dirinya di segala tempat seolah tidak terima dengan keputusan rakyat sekitar untuk menebangnya karna pohon itu selalu mengingatkan mereka tentang masa penjajahan dulu.

Kami pun kembali naik ke gunung itu dan menemukan setumpuk kelopak bunga sakura disana. Kami menguburnya di tempat yang seharusnya merupakan tempat pohon itu tumbuh. Kami harap pohon itu berhenti mengganggu siapapun dan tenang dialamnya.
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
191
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.