BJ Habibie dengan nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih akrab di sapa dengan sebutan Eyang. Beliau merupakan Presiden ke tiga Indonesia setelah masa kepemimpinan Presiden kedua Soeharto.

Tepat tanggal 11 September 2019, beliau menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto pada usia 83 tahun. Kepergian beliau meninggalkan bekas yang teramat dalam bagi negara Indonesia. Beliau dikenal dengan sosok yang cerdas, bahkan kecerdasan nya telah diakui oleh dunia.


Selain pernah menjabat menjadi kepala negara, ternyata beliau memiliki sebuah karya dimana karya inilah yang membuat beliau beserta bangsa Indonesia di akui oleh dunia. Karya terbesar beliau ialah sebuah pesawat yang di beri nama N250 Gatot Kaca.

Pesawat N250 diproduksi pada tahun 1995 oleh PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) sekarang berubah menjadi PT Dirgantara Indonesia. PT ini sudah berdiri sejak tahun 1976 dimana Beliau lah yang juga menjadi pendiri PT tersebut.

Perusahaan yang didirikan oleh Bapak BJ Habibie juga berhasil menjadi satu-satunya perusahaan penerbangan pertama di Asia Tenggara serta juga melayani sejumlah pembelian dari luar negeri, salah satunya dari negara Thailand.


Namun di balik keberhasilan dan kesuksesan yang dicapai PT Dirgantara Indonesia (sekarang) bukan semata-mata di dapatkan dengan begitu mudah, melainkan banyak sekali melewati masa-masa krisis bahkan sempat dikabarkan hampir bangkrut.

Salah satu contohnya nya ialah, menukar pesawat N250 dengan beras ketan. (Pesawat di tukar dengan beras ketan?) Kejadian ini terjadi di tahun 1997 hingga 2003 lalu. Menurut kabar yang beredar kala itu ternyata perusahaan ini memang dibiayai oleh pemerintah atau dengan kata lain subsidi, hampir seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut didanai dari kas pemerintah.

Pada tahun 1997-2003, Indonesia dilanda krisis ekonomi yang mana membuat keuangan Indonesia juga ikut merosot. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kinerja industri pesawat terbang PT Dirgantara Indonesia, bahkan sempat dikabarkan PT Ini tak pernah mampu menyelesaikan proses sertifikasi dan membuat pesawat-pesawat terus berada di gudang hingga berkarat.

Dan disaat yang sama pula krisis ekonomi yang melanda negara Indonesia juga membuat kebutuhan pangan berupa beras menjadi berkurang dan tak mampu mencukupi kebutuhan pangan dimasa itu. Kejadian ini membuat pemerintah harus berfikir keras untuk menangani krisis yang melanda.


Pada masa pemerintahan BJ Habibie, beliau mempunyai inisiatif untuk menanggulangi bencana pangan yang sedang melanda negeri nya dengan cara menjual pesawat N250 ke negara Thailand, bayaran yang di terima bukan dengan sejumlah uang namun melainkan ditukar menjadi beras ketan.

Mungkin banyak yang berpendapat bahwa dengan menukar pesawat karya anak bangsa dengan beras ketan merupakan hal yang konyol. Namun inisiatif beliau mampu meredam krisis ekonomi serta krisis pangan di kala itu, tapi inisiatif yang beliau ambil tidak dapat menanggulangi kondisi keuangan PT Dirgantara untuk menyelesaikan proses sertifikasi pesawat.

Memang Bapak BJ Habibie hanya 1 tahun saja menjabat sebagai kepala negara tapi berkat beliau Indonesia mampu keluar dari krisis ekonomi serta krisis pangan, bahkan penukaran pesawat dengan beras terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya setelah masa jabatan beliau selesai.

Masih banyak jasa-jasa yang beliau berikan kepada bangsa Indonesia di masa jabatannya yang sangat singkat, 1 diantaranya sekian banyak jasa beliau yang saya salut ialah membuat mata uang rupiah menyentuh level terkuatnya dalam sepanjang sejarah Indonesia, yakni pada Rp 6.550/US$ AS (28 Juni 1999).

Mungkin sedikit orang yang ingat dengan jasa beliau yang membuat mata uang Indonesia menyentuh level tertinggi, namun bagi para pelaku ekonomi pasti akan ingat dengan kejadian tersebut.

Mungkin itulah sedikit kutipan saya mengenai sosok Bapak BJ Habibie, jasa mu akan selalu di ingat oleh para penerus bangsa.


Sekian dan terimakasih.