Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seangabrielAvatar border
TS
seangabriel
Hampa dan Astral Di Semeru


Aku sangat bersyukur pada Tuhan. Diriku masih disertai dan dilindungi hingga saat ini. Perkenalkan, namaku Erickson. Aku adalah seorang pekerja kantoran di salah satu perusahaan Kendaraan di Jakarta. Aku adalah seorang perantau asal Medan, Sumatera Utara. Aku tinggal sendiri di Jakarta setelah aku lulus kuliah dan bekerja. Yap, ini adalah tahun pertama ku tinggal di Jakarta. Yang artinya, aku belum punya banyak teman di sini.


Sudah sekitar 6 Bulan aku bekerja, dan tibalah saatnya libur akhir tahun. Aku mendapat jatah libur sekitar 2 Minggu. Lalu aku terpikir untuk melakukan liburan yang berbeda. Maklum, aku sudah sangat penat bekerja dan terkepung dalam lorong kesunyian ini. Setelah menimbang nimbang, akhirnya aku memutuskan untuk Mendaki Gunung. Namun gunung yang akan ku daki bukanlah gunung Sembarangan. Yap, aku akan mendaki Gunung Semeru. Gunung yang dikenal banyak orang sebagai Gunung Paling Angker di Nusantara raya ini.

Pada Jumat pagi aku berangkat ke Daerah Malang, lalu sesampainya di Malang aku sempai istirahat semalam di penginapan, lalu melanjutkan perjalananku ke kaki gunung Semeru pada sabtu paginya. Sebelum mendaki gunung, aku bertemu dengan orang yang tinggal disana. Aku sudah menyiapkan segala hal untuk mendaki. Dan aku turuti semua aturan yang diberi oleh sang Juru Kunci. Dan karena aku mendaki sendirian, maka aku harus lebih hati hati saat mendaki.


Pendakian dimulai, aku memulai pendakian dengan doa. Lalu aku memulai perjalanan. Langkah demi langkah ku ciptakan. Berbagai medan ku coba lewati. Mulai dari lahan berdebu hingga berbatu terjal ku jajal. Semakin jauh, aku semakin puas namun aku semakin capek. Akhirnya aku mencoba mencari batu besar untuk duduk sejenak dan minum. Tiba tiba ...


" Mas, mendaki nya sendirian ? " tanya seorang Gadis yang tiba tiba ada dibelakang ku

" Oh, iiya Mba. Kalau mba juga sendirian ? " tanya ku yang gugup dan terkejut

" Iya, mas. Nama saya Agatri. Kalau mas ? " tanya nya dengan lembut

" Nama saya Eric mba." jawabku

" Oh iya, mas nya kayaknya capek banget. Ini saya ada minum. Kali saja mas butuh." 

" Makasih ya mba." sembari menenggak minumku

Namun, saat ku ingin berbincang lagi dengannya, tiba tiba dia hilang. Aku pun makin kebingungan. Namun masih berpikir positif, mungkin ia lagi buru buru ingin melanjutkan perjalanannya. Akupun yang sudah kembali segar meneruskan perjalanan ku.

Saat menyusuri jalan yang cukup lebat akan dedaunan, aku tiba tiba dikejutkan oleh rintihan suara seornag wanita yang menjerit kesakitan. Karena inisiatif, akupun menedekati sumber suara tersebut untuk menolongnya. Dan saat aku menghampirinya..


 

Mba Agatri ? " Tanyaku yang kembali bertemu dengannya

" Mas Eric, tolong aku mas. Aku baru jatuh." Pinta Agatri

" Baik mba, tunggu saya keluarin P3K saya biar diobatin lukanya."

Aku pun mengambil P3K yang telah kusiapkan dari Jakarta untuk membersihkan dan menutup luka nya dengan perban. Hingga akhirnya rasa sakit Agatri mulai berkurang.

"Makasih ya Mas udah nolongin saya. Kalau gak ada mas kayaknya saya udah gak bisa lanjutin perjalanan." ucapnya

" Iya mba, sama sama. Tadi kan mba udah bantuin saya juga." ucapku

"Iya mas, mas sekarang mau langsung melanjutkan perjalanan kah ?" tanya nya

"Iya mba, tapi saya juga gak enak ninggalin mba sendiri disini." ucapku

"Mmm, kalau mas mau jalan saya ikut deh, saya udah sanggup kok." ucapnya

" Yasudah kalau begitu mba, mari."

Akhirnya kami berjalan bersama. Ia bercerita bahwa ia asli Malang dan sudah beberapa kali mendaki di sini. Jadi aku mengikuti arahannya, karena aku percaya apa yang dia katakan. Hingga kami menemukan tempat untuk singgah. Kami pun memasang tenda kami masing masing. 


Namun, ketika kami mencapai tempat itu aku merasakan sesuatu yang beda. Aku merasa sedikit pusing. Mungkin karena dari tadi aku melewati jalan yang dihalangi daun secara terus menerus.

Setelah memasang tenda dan membuat api unggun, aku hendak memanggi Agatri untuk mengobrol bersama di depan api unggun. Tapi, tiba tiba aku menemukannya ada dibelakang tenda, seperti sedang berkomunikasi dengan orang lain, padahal depannya tak ada siapa siapa. Lantas aku langsung memanggilnya.

"Mba Gatri ? Mba Gatri ? " aku memanggilnya tapi ia tak menghiraukannya, namun masih terlihat seperti sedang mengobrol dengan orang lain. Lantas, akupun menepuk pundaknya. Dan akupun sangat terkejut.

Wajah agatri yang aku temui di awal pendakian berubah menjadi wajah yang sangat asing. Wajah tua dan keriput namun mencekam dan melotot. Ia pun berkata padaku.


" Wahai anak muda, selamat datang di dunia yang sebenarnya ! " ucapnya

"Maksudnya apa ini ? " tanyaku cukup keras namun tetap menahan panik

" Kau telah masuk ke dalam alam Semeru ini. Untuk bisa selamat, kau harus mengikuti semua aturanku." ucapnya

" Saya tidak mau ! Kembalikan saya ke dunia saya." ucapku

" Sebentar lagi kamu akan melihat mahluk mahluk lain yang kamu tak pernah temui sebelumnya."


Akupun masih menahan takutku. Namun tiba tiba suasana menjadi ramai dan menakutkan. Aku melihat banyak orang yang berwujud sama denganku sedang terikat di pohon. Mereka semua sedang berteriak minta dilepaskan. Mereka juga sedang ditakuti oleh mahluk mahluk di gunung ini. Dan ternyata mereka semua adalah orang yang telah hilang lama di gunung ini. Dan aku juga terjebak rute yang diberi Agatri. Namun, aku masih ingin melanjutkan hidupku. Sebelum aku dibawa ke tempat yang ditunjuk oleh Agatri, akupun berusaha berlari sekencang mungkin, entah kemana arahnya. Aku berlari sambil berdoa agar diriku bisa diselamatkan. Dan ketika ku berlari........

Semuanya gelap, aku merasakan sakit. Namun aku tak merasakan takut sama sekali. Akupun berusaha untuk bangkit dan melihat sekitar. Aku terjatuh ke satu lubang yang tak terlalu dalam, lalu berusaha keluar dari sana. Ketika ku keluar, aku tak melihat siapa siapa. Auranya pun tak seram lagi. Disaat itulah aku sangat bersyukur, aku masih diselamatkan Tuhan. Akhirnya sekali lagi aku berdoa di tempat itu lalu berusaha secepat mungkin Turun Gunung dengan selamat.


Akhirnya, aku bisa kembali ke dunia ku dan bisa selamat dari gunung ini. Akupun langsung membersihkan diri di Toilet sekitar sana, lalu kembali ke malang untuk pulang ke Jakarta menggunakan kereta.

sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
redricesAvatar border
redrices dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.9K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.