Sendiri itu enak. Dengan sendiri, ane bisa melakukan apapun tanpa harus kuatir dinilai orang lain. Memang ada benernya di satu sisi, tapi juga ada kekurangan di sisi yang lain. Karena manusia tidak mungkin hidup sendiri. Manusia adalah makhluk seneng kumpul, seneng gosip dan seneng bareng. Sehingga muncul istilah komunitas yang berarti berkumpul. Awalnya ane ogah ikut suatu komunitas, tapi setelah mencoba ternyata ada beberapa keseruan dan faedah yang tidak bisa ane dapatkan saat ane sendiri. Apa saja? Monggo disimak.




Di saat teman banyak yang berhasil dalam karir, dan orang lain yang kehadirannya begitu dibutuhkan oleh yang lain, ada semacam tekanan dalam diri ini yang bilang kalo "Kamu ga berguna!". Perasaan bersalah karena ane ga seperti mereka yang meraih pencapaian dan puja-puji. Ane menganggap diri ane tak bisa berbuat apa-apa sementara yang lain tampak begitu mempesona. Minder seperti ini lama-lama bisa menyengsarakan ane, sehingga harus dihentikan. Salah satu caranya adalah berkomunitas. Dengan ikut suatu komunitas, maka ane akan dapat suatu peran dan tanggungjawab sehingga ane ga perlu merasa ga berharga lagi.




Dunia ini kadang sedikit aneh gan. Pernah ga sih kita capek-capek usaha banting tulang dari pagi, siang dan malam untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, dan setelah kita berhasil mendapatkannya, apa yang terjadi? Hampa, gan. Kadang ane juga begitu. Setelah ane berusaha mengejar sesuatu lalu mendapatkannya, ane merasa, "Hah? Gini aja?" Lalu bingung kemana rasa seneng dan bangga karena berhasil tadi.
Perasaan bingung seperti ini bisa dibilang wajar sih, karena saat kita sukses mencapai tujuan maka tidak ada tujuan lagi. Makanya bingung. Nah cara agar ga bingung adalah mencari tujuan lainnya, dan itu bisa dilakukan dengan mengikuti suatu komunitas. Suatu komunitas biasanya punya sebuah tujuan, jadi kalo kita ikut mereka maka kita jadi punya tujuan lagi. Selamat tinggal, kebingungan.




Ada kalanya semua tampak berjalan dengan semestinya. Mulai dari bangun tidur, saat beraktivitas, lalu kembali tidur tidak ada halangan yang melintang. Kita melakukannya setiap hari dan setiap waktu dengan cara yang sama. Kita udah settled hidupnya. Sampai suatu saat perlahan muncul rasa bosan. Rasa jenuh karena hidup ternyata begini-begini saja, begitu-begitu saja. Intinya, hidup terasa hambar bagai mie ayam tanpa bumbu penyedap.
Momen seperti itulah yang tepat untuk gabung suatu komunitas. Kok bisa? Karena dengan join komunitas kita ada teman ngobrol. Selain itu kita juga belajar bekerjasama dengan orang lain, dan saat kerjasama itulah biasanya dibumbui salah paham, perbedaan pendapat, konflik sana-sini yang menyita perhatian dan waktu kita. Tapi justru dengan begitu dinamika hidup bakal terasa, yang ujung-ujungnya mengalihkan kita dari rasa jenuh atau bosan yang melanda.




Pernah ga segala kebutuhan agan sista sudah lengkap tanpa kekurangan satu apapun tapi di sisi lain ada yang masih mengganjal di hati? Semua keperluan dan fasilitas mulai dari urusan perut, tempat tinggal dan keuangan tidak ada masalah namun ada bagian puzzle yang belum ketemu. Kita ga lagi pusing memikirkan makan apa karena sudah ada. Kita juga ga perlu bingung cari duit karena sudah punya. Tapi rasanya kok ada yang kurang ya? Mungkin momen itulah yang disebut kekeringan jiwa. Hal ini biasanya terjadi karena kita sudah selesai dengan kebutuhan dasar kita. Dan sekarang kita ingin memenuhi kebutuhan eksistensi. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu demi orang lain sehingga kita dianggap eksis keberadaannya. Nah jalan yang bisa ditempuh agar kebutuhan eksistensi kita terpenuhi adalah dengan berkomunitas, karena saat berkomunitas kita ga memikirkan diri sendiri lagi tapi lebih memberi dan melayani sesama dengan apa yang kita bisa.



Jadi itu beberapa manfaat berkomunitas. Ane dulu pernah keluar masuk beragam komunitas, menjadi anggota, ikut kegiatan mereka, sampai dipercaya untuk mewakili komunitas tersebut dalam suatu acara. Kadang seneng, tapi ga jarang ngerasa baper saat beradaptasi dengan perbedaan dan perubahan dalam komunitas. Tapi tetep aja ane dapat beberapa keseruan dan manfaat seperti list di atas. Walau pas kumpul-kumpul, secangkir kopi atau sepiring gorengan kadang ada kadang tidak, tapi setidaknya lewat berkomunitas ane bisa merasakan dan menikmati hidup sesaat di dunia yang tak abadi.