Sukses dengan film 'Danur: I Can See Ghost' yang tayang tahun 2016 silam, MD Pictures bersama dengan rumah produksi anakannya PicHouse Films tahun ini kembali dengan sekuel kedua dari universe yang diangkat dari buku-buku karya Risa Saraswati tersebut. Setelah 'Maddah', kisah film Danur berlanjut ke 'Sunyaruri'.

Kisah Risa dan teman-teman hantu Belanda-nya berlanjut ke tahap yang lebih serius, lebih menegangkan, dan juga lebih emosional di 'Sunyaruri'. Prilly Latuconsina kembali memerankan Risa yang kali ini mendapat teror aneh dari sosok hantu perempuan yang dia sendiri tak tahu datang dari mana.

'Danur 3: Sunyaruri' akan tayang di bioskop pada Kamis 26 September 2019 besok. Baca ini dulu GanSis sebelum kamu menyaksikan film yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini!

Sinopsis 'Danur 3: Sunyaruri'



Sejak universe Danur dimulai, kita sudah diperkenalkan dengan hantu-hantu kecil berkebangsaan Belanda yang berteman dengan Risa. Dikenal dengan nama Peter Cs, hantu-hantu ini adalah Peter (tentu saja), Janshen, Hans, Hendrick, dan William berada di fase persahabatan yang krisis dengan Risa. Risa yang semakin beranjak dewasa merasa ingin punya teman selain hantu. Dia ingin merasakan hidup "normal" seperti anak-anak muda pada umumnya. Bergaul, punya banyak teman, punya pacar.

Risa bertemu dengan Dimasta (diperankan oleh Rizky Nazar) yang kemudian berpacaran dengannya. Namun fakta bahwa dia bisa melihat dan berkomunikasi dengan hantu ditutup rapat oleh Risa, takut kalau Dimas akan menganggapnya aneh dan meninggalkannya. Kecintaannya pada Dimas dan keinginannya untuk hidup normal itulah yang membuat Risa berpikir untuk menutup mata batinnya.

Sayang setelah mata batinnya tertutup, Risa justru mengalami kejadian-kejadian aneh di rumahnya. Mulai dari hujan yang tak berhenti hingga munculnya bau Danur yang seharusnya sudah tak muncul lagi. Sosok hantu perempuan jahat pun datang mengancam kehidupan Risa dan juga teman-teman hantunya.

Naskah yang digarap dengan serius



Dalam press conference sebelum produksi 'Sunyaruri', sutradara Awi Suryadi dan produser Manoj Punjabi sudah menjelaskan bahwa naskah film ketiga dari Danur ini tidak dibuat terburu-buru. Penggarapan naskah dilakukan dengan sangat serius dan hati-hati sehingga ketika divisualisasikan pun jadinya lebih maksimal.

Hal ini kembali disinggung oleh sang produser saat press screening 'Danur 3: Sunyaruri' di XXI Epicentrum pada Selasa 24 September 2019.

"Ini perjuangan panjang, setahun tiga bulan untuk skripnya sendiri dan dengan jadwal perilisan yang berubah-ubah. Akhirnya jadi dan sesuai," kata Manoj yang hari itu datang bersama deretan cast, penulis skenario, dan sutradara 'Sunyaruri'. Terasa sekali memang film ini jauh penceritaannya jauh lebih baik dari dua film sebelumnya.

"Secara production value juga meningkat, kita all out dan tidak mau compromise soal ini," lanjutnya.

Naskah film 'Danur 3: Sunyaruri' digarap oleh Lele Laila.

'Danur 3: Sunyaruri' gunakan audio Dolby Atmos



Seperti halnya 'Gundala', audio dalam film 'Danur 3: Sunyaruri' juga di-mixing secara khusus di studio dengan teknologi Dolby Atmos sehingga ketika menyaksikannya (di bioskop tertentu dengan studio yang mendukung teknologi audio ini) terasa lebih menggelegar. Terutama di adegan-adegan klimaksnya.

"Mungkin Anda merasa beda karena sound-nya kali ini Dolby Atmos. Studio yang kita pakai, saya lihat kualitas audio dan proses mixing-nya sama seperti di LA. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam membuat film," kata Manoj Punjabi.

Mixing audio-nya sendiri dilakukan di Jakarta.

Film yang emosional buat Prilly dan Risa



'Sunyaruri' bisa dikatakan film yang paling emosional di antara film Danur yang sudah ada. Buat Prilly secara pribadi, Danur adalah proyek film yang sudah membuatnya jatuh cinta. Mungkin karena Danur adalah proyek film horor perdananya dan langsung mendapat sambutan meriah dari penonton film Indonesia.

"Saya emosional dari berbagai aspek mulai dari pra produksi, waktu syuting, sampai paska produksi. Waktu baca skrip saya lihat ada banyak adegan berat, pas syuting ternyata jauh lebih berat dilakukan daripada waktu dibaca, dan setelah selesai saya rasanya ingin posting terus soal Danur di Instagram sampai saya nggak punya stok foto sendiri buat di-posting," kata Prilly dalam kesempatan yang sama.

Risa sendiri mengaku film ini paling klimaks. Terlebih karena kali ini ratingnya untuk 13 tahun ke atas sehingga masih aman disaksikan oleh anak-anak "seusia Peter Cs". katanya. 'Danur 3: Sunyaruri' pun spesial buat Risa karena semua hantu asli yang karaternya dimunculkan dalam film ini menyukainya.

"Saya tanya pendapat Peter Cs dan Kartika (hantu jahat) dan sejauh ini mereka suka banget," kata Risa yang kebetulan sudah menyaksikan film ini di acara Danur Ghost to Bandung beberapa waktu lalu. "Ini paling klimaks dibandingkan film 1 dan 2 karena paket lengkap dari Risa, teman-teman Risa, dan pasangan hidup Risa. Saya happy, Peter Cs happy, dan semoga kalian semua happy," tandasnya.

'Sunyaruri' bisa jadi film terakhir Danur



Meski masih abu-abu, namun ada kabar yang berembus bahwa 'Sunyaruri' akan jadi film terakhir Danur. Prilly Latuconsina menyinggung hal ini dalam sesi press conference di XXI Epicentrum 24 September 2019 kemarin.

"Semoga kalian puas walaupun ini yang terakhir," katanya.

Produser Manoj Punjabi pun mengatakan bahwa ini adalah penutup yang pas buat trilogi Danur. Bahkan mereka sempat mengganti ending filmnya di menit-menit terakhir agar lebih terasa seperti film terakhir. Namun apakah nantinya Danur universe akan berlanjut ke film keempat atau dibuat prekuel, atau berakhir sebagai trilogi saja masih belum bisa dipastikan.

'Danur 3: Sunyaruri' mulai tayang besok, 26 September 2019 di seluruh bioskop di Indonesia.