Editor Foto : Bismo Agung10:37 WIB - Rabu, 25 September 2019
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
AKSI | Di luar Gedung DPR yang berada di kawasan Jalan Gatot Subroto, aksi mahasiswa menolak UU KPK dan RUU KUHP yang mulanya berlangsung damai berujung ricuh. Upaya polisi membubarkan mahasiswa dengan menyemprotkan air membuat ribuan mahasiswa yang datang dari berbagai kampus bahu membahu bertahan dan melawan.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
MELAWAN | Tak cukup dengan menyemprotkan air, gas air mata juga digunakan membuat mahasiswa semakin keras melawan.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo
HALAU | Di luar halaman Gedung DPR, petugas pengendali massa yang dilengkapi tameng dan rotan pemukul dihadapi oleh mahasiswa bersenjata batu dan apa saja yang ditemukan di area aksi massa.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
JEBOL | Upaya mahasiswa yang menjebol pagar Gedung DPR membuat polisi yang berjaga semakin brutal dalam menghalau mahasiswa.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
MEMANAS | Sore hari, Jalan Jenderal Gatot Subroto semakin memanas. Belasan ribu polisi dikerahkan untuk memukul mundur mahasiswa yang semakin keras melawan.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo
KUASAI | Sejumlah mobil pengendali masa milik polisi berhasil dikuasai mahasiswa. mobil-mobil itu kemudian di rusak massa.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
PERSUASIF | Berbagai cara digunakan untuk menahan laju mahasiswa yang tetap berkeinginan menduduki Gedung DPR. Ada yang persusasif, tapi sayang ada pula yang menggunakan cara keras. Dan akhirnya membuat kawasan Senayan berubah menjadi medan pertempuran.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
PAGAR HIDUP | Di bawah jalan layang Senayan, polisi dilengkapi pelontar gas air mata dan pentungan menjadi pagar hidup penahan laju mahasiswa yang menuju ke gedung rakyat.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo /Beritagar.id
MUNDUR | Bertahan di kawasan Gedung TVRI mahasiswa berusaha tetap melawan. Api dinyalakan, ban dibakar, dan pembatas jalan jadi barikade perlindungan. Tapi tak berapa lama mereka dipukul mundur hingga kawasan Palmerah.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo
MARINIR | Untuk mejaga keselamatan mahasiswa dan membuat kondisi tenang, Marinir diturunkan untuk melakukan pendekatan dengan demonstran. Tak membawa senjata, para prajurit TNI AL itu berusaha menghalau mahasiswa agar tak melawan polisi yang brutal. Pada 1998, pasukan ini dikenal dekat dengan mahasiswa.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo
BAKAR | Di kawasan Patal, Senayan, sebuah motor dibakar massa yang marah. Di kawasan itu,hujan gas air mata tak henti-hentinya, bahkan menyasar ke dalam Stasiun Palmerah yang juga menjadi tempat berlindung warga dan mahasiswa.
[hr]
Wisnu Agung Prasetyo
CORETAN | Kemarahan mahasiswa pun dilampiaskan dengan mencorat-coret dinding dan pagar yang terdapat di sepanjang kawasan Patal, Senayan.Umumnya tulisan itu menghujat DPR, Presiden Jokowi dan polisi yang dianggapnya tak memiliki nurani dalam menyikapi keadilan.