Assalamu'alaikum Gansist, smoga hari ini selalu diliputi kebahagiaan ya. Walaupun dalam hidup ini tak hentinya silih berganti susah dan senang, sedih dan bahagia, namun dengan selalu mensyukuri hidup ini sendiri, insya Allah kita akan selalu bahagia.

Namun, beberapa hari yang lalu Indonesia dilanda duka. Kita sebagai warganya turut serta merasakan kepedihan mendalam atas kepergian sosok yang sangat kita banggakan sekaligus kagumi, Eyang BJ Habibie.

Prof. Dr. Ing H. Bacharuddin Jusuf Habibie, yang lebih akrab kita sebut sebagai Eyang Habibie, lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Dan kini, pada 11 September 2019 kemaren beliau telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Indonesia berkabung dengan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan terakhir untuk beliau.

Ada dua hal yang otomatis teringat bila kita mengenang sosok Eyang.

Pertama beliau merupakan seorang jenius kebanggaan Indonesia. Beliau lah yang pertama kali mengharumkan nama Indonesia dengan kecerdasannya.

Penemuan serta teori-teorinya diakui dunia. Sebut saja 'teori crack' yang terkenal karena telah berhasil mengatasi kondisi sayap pesawat yang sering patah saat mengudara. Dunia berhutang nyawa pada teori tersebut, karena dengannya, kecelakaan akibat sayap pesawat yang patah dapat diminimalisir. Selain itu terdapat juga pesawat-pesawat ciptaannya seperti N250 PA1 dan N250 PA2. Masih banyak karya-karya intelektual beliau yang membuat kita bangga memilikinya.

kedua kisah cintanya yang mengharu biru. Sebelumnya tak ada yang tahu atau tepatnya hanya orang-orang terdekat saja yang tahu. Namun begitu istri tercinta beliau wafat, barulah se Indonesia tahu, ada kisah cinta yang begitu romantis mewarnai hari-hari Eyang Habibie selama ini. Yang dituangkannya ke dalam sebuah buku.

Pihak produserpun tak melewatkan begitu saja kisah istimewa ini dengan mengangkatnya ke layar lebar. Film tersebut laris manis diserbu penikmat perfileman Indonesia. Sehingga dibuatlah sesi yang keduanya. Lalu digarap lagi filem yang khusus menceritakan mengenai Eyang Ainun saja, dengan mengambil judul yang sama dengan nama beliau sendiri yaitu 'Ainun'.

Vidio yang ane unggah di bawah ini, memperlihatkan Eyang Habibie yang tengah ziarah ke makam Eyang Ainun sambil mengenang kisah cinta dengan belahan jiwanya tersebut.


Sumber dari grup WA

Mengharukan sekali mendengar penuturan beliau tentang kenangan cintanya. Rasanya pengen nangis ya, Gan Sist.

Bila kita simak pada kalimat terakhir dalam vidio di atas, terdengar dengan jelas beliau berucap "itu (cinta dan kesetiaan Eyang Ainun) melekat dalam setiap system saya berpikir."

Jelaslah sudah, selain memang kebrilianan otak beliau, ada cinta yang terus bekerja, memompa semangat untuk menghasilkan pemikiran serta karya-karya yang cemerlang.


Sumber: Bulu Channel Youtube

Cinta yang dipelihara dan dirawat dengan baik tumbuh menjadi besar dan indah dan menancapkan akar-akarnya di setiap pembuluh darah sehingga mampu bersinergi, menggerakkan setiap anggota tubuh dan system berfikir menghasilkan karya yang luar biasa.

Bahkan saat Eyang Ainun meninggal, Eyang Habibie tetap mampu merasakan kehadiran 'si gula Jawa' itu dalam hidupnya. "Super Inteligent Softwarenya telah menyatu dengan jiwa saya." Begitu istilah yang pernah disampaikan Eyang Habibie, menyebut 'roh' Eyang Ainun yang telah meninggal.

Kini kedua Super Inteligent Softwaretersebut telah menyatu di alam sana. Kembali memadu kasih dan melanjutkan kisah cinta mereka berdua di keabadian.

Bila para pelajar bercita-cita ingin punya prestasi seperti beliau, maka ane cukup dengan keinginan memiliki cinta seindah cinta mereka berdua.

Gimana dengan GanSist? Silahkan komen ya, di bawah. Dan bila suka thread ane ini, boleh dong bagi cendolnya serta rate dan follow akun ane, ya


Narasi: ane sendiri.
Sumber info: NET Channel