tirraaAvatar border
TS
tirraa
Apa Yang Bisa Diharapkan Dari Masa Depan Olahraga Indonesia?


Selamat datang di thread tirraa

Pesimis. Itulah satu kata yang bisa di gunakan untuk menggambarkan bagaimana pandangan saya tentang masa depan olahraga Indonesia secara umum. Sepakbola yang menjadi salah satu olah raga favorit di negeri ini hingga kini juga belum mampu menorehkan prestasi. Bahkan untuk level Asia Tenggara saja kita sudah disalip negara tetangga yang punya program pembinaan lebih baik. Belum lagi kalau untuk bicara level Asia, bahkan dunia. Nampaknya masih sangat jauh harapan kita, bahkan bisa dibilang bagai pungguk yang merindukan bulan.


Sumber Gambar

Ranking FIFA terbaru menjadi buktinya. Saat ini ranking sepakbola Indonesia berada di posisi ke 167 dari 210 peserta FIFA. Ranking ini melorot tujuh tingkat dibanding posisi Indonesia pada Juli lalu. Juli lalu Indonesia masih menduduki peringkat ke 160. Melorotnya rangking Indonesia hingga tujuh peringkat ini diduga karena kekalahan beruntun timnas senior Indonesia di ajang resmi Kualifikasi Prapiala Dunia 2022 yang berlangsung di Gelora Bung Karno Jakarta beberapa waktu yang lalu. Pada pertandingan yang berlangsung diawal bulan September tersebut timnas Indonesia dipaksa menyerah dari tim negara tetangga Malaysia dan Thailand di hadapan ribuan suporter tuan rumah.

Kini, berkat kekalahan tersebut posisi Indonesia hanya lebih baik dari Timor Leste, Brunei Darussalam, Kamboja, dan Laos pada klasemen ranking FIFA untuk regional Asia Tenggara. Sedang dibanding negara - negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam dan Myanmar kita kalah peringkat. Vietnam menempati posisi paling baik diantara negara - negara lain di kawasan Asia Tenggara dengan menempati posisi ke 99. Thailand di posisi 114, Filipina 127, Myanmar 145, serta Malaysia dan Singapura berurutan di posisi 157 dan 158.

Hasil ini membuktikan bahwa prestasi timnas secara keseluruhan dinilai mengalami tren negatif dari waktu ke waktu. Acakadul tata kelola persepakbolaan menjadi salah satu penyebab diantara banyak penyebab lainnya. Sedang untuk jangka panjang, pemerintah juga kurang aktif dalam mencari bibit - bibit muda di bidang sepak bola. Justru lebih banyak pihak swasta yang melakukan pembinaan bibit - bibit muda tersebut. Jika sudah "jadi" barulah mereka direkrut menjadi pemain timnas. Bisa dibilang, mereka hanya mau menerima hasilnya saja tanpa mau berupaya menempa.


Sumber Gambar

Dilain bidang, bulutangkis yang menjadi salah satu cabang olahraga penyumbang medali diberbagai kejuaraan juga sedang mengalami masalah. Berawal dari protes dari KPAI yang menilai bahwa pembinaan usia dini yang dilakukan oleh salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan produk tembakau melanggar undang - undang karena mengeksploitasi anak dibawah umur dengan mencantumkan merek produk tembakau pada seragam mereka. Meski kasus ini kini telah selesai dengan adanya perdamaian dari kedua belah pihak, tetap saja kejadian ini meninggalkan sebuah tanda tanya besar.

Disatu sisi langkah KPAI bagi sebagian orang dianggap benar karena berpatokan pada undang - undang. Namun disisi lain, KPAI lupa kegiatan ini sudah dilakukan puluhan tahun dan juga sudah kelihatan hasilnya. Berapa banyak atlet jebolan klub ini yang sudah menembus kejuaraan dunia dan ini menjadi bukti bahwa klub ini memang punya manfaat bagi olahraga Indonesia. Alih - alih memprotes pembibitan yang dilakukan oleh pihak swasta, alangkah baiknya KPAI mendorong agar negara berperan dalam hal pembinaan. Karena saat ini ada kesan pemerintah lepas tanggung jawab terhadap pembinaan atlet usia muda. Sama halnya dalam bidang sepak bola, pemerintah hanya terkesan menerima atlet "jadi" yang siap bertanding di kejuaraan tanpa melakukan pembibitan sejak dini.

Bandingkan saja dengan Tiongkok yang beberapa tahun belakangan olahraganya selalu berprestasi hampir disemua cabang. Olimpiade dan Asian Games menjadi buktinya. Belum lagi prestasi mereka di bidang bulutangkis juga tak perlu diragukan. Semua itu terjadi karena mereka gencar melakukan pembinaan usia dini bagi para calon atlet mereka. Jika saja Indonesia terus begini, bukan tak mungkin suatu saat nanti kita akan dikangkangi Timor Leste yang sepakbolanya juga sudah terlihat mengalami tren positif. Atau Malaysia yang bulutangkisnya juga semakin baik. *Ref

Tirraa, 24 September 2019
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
aldysadiAvatar border
aldysadi dan 8 lainnya memberi reputasi
9
513
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.