Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Misteri Bunyi Gamelan dan Kakek Tua Berpenampilan Ala Sunda Penunggu Ciremai

rojabmaulanaAvatar border
TS
rojabmaulana
Misteri Bunyi Gamelan dan Kakek Tua Berpenampilan Ala Sunda Penunggu Ciremai
Misteri Bunyi Gamelan dan Kakek Tua Berpenampilan Ala Sunda Penunggu Ciremai

Gunung Ciremai adalah salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat letaknya berada di Kabupaten Kuningan. Selain memberikan pesona alam yang elok, gunung ini pula memberikan kesan yang menyeramkan di beberapa pelosok, salah satunya mitos misteri bunyi gamelan dan kemunculan sosok kakek yang berpenampilan ala sunda.

Berikut sebuah cerpen horror fiksi yang akan ane angkat yang berjudul

"Misteri Gamelan Kedamaian Ciremai"


Misteri Bunyi Gamelan dan Kakek Tua Berpenampilan Ala Sunda Penunggu Ciremai


Sumber gambar


Kedinginan merasuk kuat tubuh, seolah jaket yang tebal ini seperti kertas tisu yang teramat tipis. Debur angin menyelinap kedalam sela-sela kulit dan suasana gembira mengikuti tubuh para pendaki.

Kala itu Rabu, 25 oktober 2013 dimana hari kelahiran 'aku' yang aku putuskan untuk merayakannya dengan mendaki gunung. Mendaki gunung adalah suatu hobi atau bagi para pendaki disebut panggilan alam. Pukul 5:14 pagi Aku dan kawan-kawan memutuskan untuk memulai perjalanan.

Krek.. Krek.. Krek

Suara sepatu ku dan kawan-kawan menghantam aspal, ya! aspal depan rumahku yang kala itu menjadi start awal perjalananku dan kawan-kawanku.

Terjal dan penuh bebatuan kecil akses menuju posko pemberangkatan puncak gunung ciremai sehingga membuat kami berjalan dengan penuh perjuangan.

"Berhati-hati dalam pendakian dan jangan sampai membuat penunggu puncak marah.."

Segelintir pesan pemandu pendakian

Pesan tersebut diberikan setelah kami melengkapi perlengkapan mendaki yang kala itu belum lengkap.

"Teman-teman semua, marilah kita berdo'a sebelum menuju puncak Ciremai"

Setelahnya kamipun mulai bergerak melanjutkan perjalanan.

"Awas nak, ini bukan menakuti kalian, tetapi hati-hati saja tepatnya berada di ketinggian berapa bapak lupa, itu ada tempat yang angker disana sering terjadi penampakan, bunyi-bunyian dan lain-lain"

Ucap seorang bapak tua yang baru saja pulang dari ladangnya, bapak tersebut adalah seorang petani yang selesai memanen hasil tani nya, ia sering memilih malam karena udaranya yang sejuk dan tidak panas.

"Iiii.... Dimanakah tempatnya itu pak? Ada ciri-ciri tidak pak?" Ujar farel (nama yang terpatri pada name tag ku)

"Ohh yang saya ingat, disana tempatnya seperti ladang ataupun lapangan, disana juga tempat biasa para pendaki beristirahat, ciri yang paling menonjol adalah 2 pohon tua besar yang masih kokoh berdiri" Tegas bapak tersebut.

Aku berlalu karena khawatir waktu terbuang dan tak lupa aku menuturkan ucapan terimakasih kepada bapak tersebut.

"Iyo sama-sama dan hati-hati" Kata terkahir bapak petani.

12:30 aku sampai di pos 3 setelah pos 1 dan 2 telah kami lewati sebelumnya, pada pos ini kami memutuskan untuk mengisi energi terlebih dahulu dan mengerjakan shalat dzuhur.

Dengan sebotol air mineral kami berwudhu, dengan alas koran kami bersujud. Sungguh kenikmatan luar biasa bisa hidup dengan sederhana.

"Kaaaaaakkk.... Kaaaakkk... "

Burung gagak terbang tepat diatas kepala kami yang telah selesai mengerjakan shalat.

"Wahhh... Cukup buat merinding juga nih"
(Ucap Ijar temanku)

Ijar terkenal dengan seseorang yang penakut, konon ketika usianya sampai pada angka 15 ia masih minta diantar ke kamar mandi kepada ibunya. Aishhh.. Lucunya temanku ini.

Kami berharap tiada suatu pertanda buruk kemunculan burung terkutuk itu.

Tak terasa setelah melakukan perjalanan yang panjang, pukul 19:00 kami memutuskan untuk memberhentikan perjalanan karena alam semakin gelap gulita, kami pikir tak cukup senter yang kami bawa saja untuk menerangi perjalanan kami, pada saat itu Dodi sudah sangat-sangat merasa kedinginan maka itu kami memutuskan beristirahat.

Burrrr... Burrrr, angin menerpa kencang menghantam tubuh, tenda yang kami akan dirikan alot untuk berdiri karena terus menerus angin menerpa, tetapi perjuangan kami tak sia-sia setelah dipikirkan caranya akhirnya tendapun berdiri.

Bergumam dengan sedikit keras

"Ahh lapar kali perutku" Ujar bang Jali, pria batak yang telah lama tingkal diJawa Barat tersebut adalah leader kita.

"Anu bang, apakah kita masak saja sebagian bekal makan kita?" Tanya aku

"Ahh ide bagus itu..." Tegas sang leader.


Tepat pukul 19:30 kami mengumpulkan kayu bakar dan menyiapkan api unggun juga tempat memasak.

"Ting tung derrr... Ting tung derrr... Ting tung derr.."

Semua bulu kuduk anggota berdiri.

"Suara apa tuh?"

"Serem banget?" Ucap Dodi.

Ternyata kami berlabuh ditempat yang ditunjukan oleh bapak petani tadi pagi, kami terjebak didalam lingkar kawasan setan.
Malam itu bukan hanya kedinginan, kami berselimut ketakutan malam itu.
Tak lama berselang terlihat dibalik salah satu pohon tua besar seorang kakek tua misterius berbaju ala masyarakat sunda ia diam seperti menangis.

Lalu dengan segera kami memasuki tenda-tenda kami dan terjebak dalam simalakama. Karena kamipun bingung kalau tidak pergi kami akan terus diteror oleh para penunggu di tempat peristirahatan kami.
Yang ada kami diam di dalam tenda sembari banyak-banyak berdoa berharap kakek misterius tersebut pergi.

"Farel.. Kita pulang saja ya?" Ucap Dodi dengan memohon.

Kami pun bernegosiasi dengan anggota dan leader khususnya, lalu kami pun memutuskan untuk kembali ke bawah karena situasi yang mencekam tersebut.

"Oke-oke, dengan menimbang keadaan, besok kita pulang saja..." Jelas bang Jali.

Misteri Bunyi Gamelan dan Kakek Tua Berpenampilan Ala Sunda Penunggu Ciremai

Sumber gambar

Setelah hampir 7 jam terjebak dalam tenda, kejadian tersebut menyisakan misteri, entah siapa kakek tersebut dan darimana bunyi gamelan tersebut.

Dan impian kami mencapai puncak ciremai harus diurungkan.

Ternyata bukan saja bapak petani yang tahu, kami lebih dapat informasi jika masyarakat juga sudah tahu siapa saja penunggu di ladang tempat kami terjebak.

Namun entah bagaimana asal-usulnya.

Selesai

*****







Penulis : M. Rojab Maulana
Cerita : Sebagian diambil dari fakta, dan sebagian fiksi

Jangan lupa rateemoticon-Rate 5 Star
Cendolinemoticon-Blue Guy Cendol (L)
Dan follow akun aneemoticon-Shakehand2
Diubah oleh rojabmaulana 24-09-2019 05:32
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.4K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.