Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

havertzAvatar border
TS
havertz
Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani

Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani

"Seharusnya, aku yang meregang nyawa. Karena kebodohan dan nafsu sesaat, aku telah kehilangan semuanya, bahkan separuh nyawaku."


Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani

Penyesalan dan beban terberat. Ketika kekasihku, Bella harus pergi untuk selama lamanya, di waktu yang seharusnya bisa menjadi momen terbaik kami. Namun semuanya berubah menjadi mengenaskan karena ku.

Namaku Devin, aku adalah seorang pekerja kantoran di salah satu perusahaan terbesar di Kota Jakarta. Aku kini berusia 24 Tahun. Kini aku tinggal bersama kekasih ku, Bella. Hubungan kami memang bisa disebut diluar batas. Kami telah tinggal seatap diluar ikatan sejak kami berpacaran semasa kuliah, hingga kami bekerja di kantor yang berdekatan. Berbagai hal telah kami lakukan bersama.


Sepulang kerja, aku sedang istirahat ditemaninya diatas kasur di rumahku. Aku pun mengajaknya untuk berlibur.

"Bey, kayaknya kalau kita libur bareng asik ya." ucapku kepadanya

"Iya bey, aku juga pingin. Kira kira kamu ada ide enggak kita kemana?" ucapnya padaku

"Mmm.. kalau pantai keknya bosen ya." ucapku

"Iya bosen, 6 bulan yang lalu kita udah ke Bali bareng kan." ucapnya

"Bener juga, mmm gimana kalau ke gunung." ucapku

"Bagus tuh, gunung mana tapi ya." ucapnya

"Gimana kalau gunung rinjani ? Biar kayak di Romeo Rinjani bey hehe." ucapku menggoda

"Ide bagus banget, apalagi kita bisa coba coba fantasi baru disana hehe" ucapnya semakin memanas

"Waduh, makin ngegoda aja kamu bey. Jadi pengen hahaha.

"Makanya, ayo kita cepet cepet packing, Jumat ini kita berangkat bey."

"Siap tuan putri ! "

Akhirnya hari Jumat tiba, semua barang sudah kami siapkan. Rencananya kami akan membuat tenda berdua di Gunung dan kamu hanya menyiapkan penginapan untuk hari pertama. Dari Jakarta, kami berangkat bersama ke Lombok. Beberapa jam kemudian kami sampai dan langsung ke Hotel untuk beristirahat. Seperti biasa, kami melakukan hal yang selalu kami lakukan setiap malam, hingga larut malam. Dan besoknya kami akan check out dan langsung ke daerah gunung.


Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani

Pagi hari, menggunakan mobil sewaan beserta supir, kami diantar hingga bagian bawah gunung Rinjani. Disana kami dihadapkan oleh juru kunci sang Gunung. Ia memberikan beberapa peraturan keselamatan. Salah satunya, tak boleh mendaki hanya berdua sepasang laki laki dan wanita. Harus didampingi satu orang gunung / guide dan dilarang keras bermesraan di sana. Jadi agar selamat, kita harus mengikuti perjalanan dari rute yang diberikan sang guide. Mendengar itu, Bella pun langsung berbicara padaku.

"Beyy, gimana nih. Gadibolehin semua. Gamau rencana awal ah." gerutunya

"Tenang bey, aku juga gamau ngelewatin main bareng kamu disini." jawabku

"Tapi gimana caranya bey?" jawabnya

"Nanti jika kita udah menemukan atau melihat daerah yang cukup rata, kita diam diam memsisahkan diri dari guide itu, jadi kita cuma berdua dan bisa main deh hehe." ujarku nakal

"Pinter bey, siap ! " ucapnya dengan senang

Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani


Pendakian pun dimulai, aku, Bella, dan sang Guide mulai mendaki Rinjani langkah demi langkah. Perjalanan jauh kami lalui, capek terasa. Sang Guide tak banyak berbicara. Namun ketika kami sudah mulai bergandengan tangan ia pun melotot ke arah kami. Semakin sore, kami pun semakin letih. Kami meminta istirahat dan singgah sejenak pada sang Guide, namun ia selalu berkata bahwa puncak sudah mau dekat. Karena kami sudah tidak kuat dan jengah, maka rencana ku pun mulai ku jalankan.

Kami menemukan hamparan yang cukup luas untuk bersinggah. Diam diam kami meninggalkan sang Guide dan langsung beralih ke daerah itu. Bukannya beristirahat, Bella yang tak sabar langsung menyerbu dan mengerayangi ku. Aku pun tak bisa menahannya. Tanpa rasa malu, takut, kami melanggar peraturan itu bahkan berbuat tak pantas disana. Akhirnya setelah melakukan itu, kami terkulai lemas. 

Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani

"Asik juga ya bey." ucap Bella

"Asik dan enak banget juga jan bey." ucapku

"Iya bey hehe. Udah dingin nih, pasang tenda bareng yuk." ajaknya padaku

Kami pun merakit tenda kami bersama untuk istirahat kami nanti. Api unggun pun kami buat untuk menghangatkan kami. Kami pun saling berpelukan dan duduk berhadapan didepan tenda dengan mesra.

"Bey, makasih ya udah ngajak aku kesini. Akhirnya, liburan kita bisa beda dan asik."

"Iya bey, asal sama kamu semuanya jadi asik kok."

"Asik dan enak eyy." godanya lagi

"Iya bey, tapi kamu kepikiran enggak. Kalau kita ngelakuin ini, kita udah ngelangar peraturan gunung?"

"Enggak ah, yang penting mah kitanya enak bey. Gakan ada yg terjadi."

"Iya juga ya bey hehe. Mau lanjut ?"

"Ayo bey."

Tragedi Penyesalan Cintaku, Di Tanah Rinjani


Dengan posisi yang sudah saling berhadapan, kami berdua pun memasuki tenda, saling bercumbu, dan saling melucuti pembungkus tubuh kami. Kami mulai memainkan permainan panas ini, ditengah gelora tenda ini tiba tiba ada hal yang mengagetkan ku. Aku merasa diintai. Ada gerak gerik mencurigakan hingga menghasilkan bunyi aneh. Api unggun pun mendadak mati. Untuk keselamatan, aku yang juga takut dan panik memaksakan diri untuk keluar tenda dan mencari sang pengintai itu.

"Bey, jangan takut ya. Aku mau keluar dulu, aku mau cari siapa yang ngintai kita."

"Tapi aku takut banget bey." ucap Bella

"Tenang dulu ya bey. Trust me." ucapku menenangkannya

Akupun berjalan keluar mengitari daerah sekitar ku. Suasana sangat gelap dan mencekam. Namun ku tak menemukan apapun juga. Tiba tiba, ada suatu hal yang mengagetkanku secara sangat spontan. Ada jeritan yang sangat keras dari tendaku dan Bella. Namun jeritannya sangat berbeda.

"BEY !!! KAMU KENAPA BEY !!! " Jeritku panik segera menuju tendaku untuk memeriksa

Aku pun sangat sangat terkejut. Melihat kekasih ku sudah sangat sangat mengerikan. Ia sudah benar benar terasuki dan menjerit dengan sangat parau. Akupun mencoba menenangkannya. Namun kondisinya semakin parah. Aku menangis karena ia menjadi sangat aneh. Namun aku malah dipukuli dengan keras. Hingga ia berlari keluar tenda entah kemana.


Aku pun berusaha mencarinya kemana pun, dengan resiko apapun. Malam yang sangat sangat gelap ku telusuri sendiri. Hingga pagi, aku mencium sesuatu yang sangat menyengat. Mendekati sumber bau tersebut, aku sangat terkejut. Histeris, dan aku terpaku dan bermandikan keringat dingin dan tangisan. Aku menemukan bahwa Bella, kekasih ku tewas dengan keadaan terjatuh di suatu lubang dengan kondisi yang mengenaskan. Aku pun tak bisa menahan tangisku.



Semuanya karena kesalahanku, melanggar perintahh gunung untuk tak berbuat aneh aneh bersamanya. Kini ku benar benar hampa, seperti jiwaku mati. Kekasihku benar benar hilang, karena kebodohan ku. Aku bermain main dengan gunung ini hingga tak menghiraukan peraturan yang diberikan. Aku sangat menyesal, tapi aku tak tahu harus berbuat apa. 



Tanpa berpikir, aku hendak melukai tubuhku dengan batu yang ada di sekitar sana hingga tubuhku terluka. Belum puas, aku hendak menggulingkan diri agar bisa mati disana. Namun, sang guide bersama orang lain langsung mencegah dan mengevakuasiku. Akupun terus menjerit dan memaksa untuk dilepaskan agar bisa bunuh diri. 



Namun, mereka tetap membawa ku hingga ke kaki gunung. Disana aku coba ditenangkan, namun kondisi psikologisku sangat terpukul, aku hanya melamun dan terpaku. Sementara hatiku masih sangat menyesal bisa kehilangan separuh nyawaku karena "nafsu sesaat".


ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
875
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.