Kehamilan merupakan salah satu impian setiap wanita, maka kebahagiaan pasti akan menyelimuti wanita-wanita yang sedang mengandung. Baik bagi pasangan yang baru menikah ataupun bagi pasangan yang sudh lama menikah dan menunggu kehadiran si kecil, tanda dua garis yang ada di testpack pasti sama-sama membuat keluarga bahagia.

Walaupun kebahagiaan selalu menyelimuti keluarga, khususnya sang ibu yang mengandung, tapi sebenarnya melewati masa-masa hamil selama sembilan bulan tidaklah semudah itu. Rasa bahagia pasti akan menyelimuti di awal-awal masa kehamilan, tapi tak dapat dipungkiri bahwa beratnya masa-masa kehamilan dapat membuat sang ibu mengalami stress.

Duh, kalau bisa ga usah sampai stress segala ya, karena sebuah studi yang dituliskan pada British Journal of Psychiatry mengatakan bahwa stress yang dialami oleh ibu hamil akan memberikan dampak yang buruk terhadap janin yang ada di dalam kandungan sang ibu. Penelitian tersebut mengungkapkan tentang kemungkinan sang anak akan mengalami gangguan kepribadian jika sang ibu mengalami stress saat mengandungnya.



Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari Royal College of Surgeon di Irlandia dan Finnish National Institute for Health and Welfare. Mereka melakukan penelitia terhadap lebih dari tiga ribu wanita yang ada di Helsinki, Finlandia, dengan mengisi sebuah kueisioner yang berhubungan dengan kondisi kesehatan mental mereka selama mengandung si kecil.

Ternyata, terdapat 40 anak yang didiagnosis mengalami gangguan kepribadian dari sekian banyak anak yang lahir. Hal ini membuktikan bahwa anak yang lahir dari ibu yang mengalami stress tingkat moderat ketika hamil, akan memiliki resiko tiga kali lipat untuk mengalami gangguan kepribadian saat sang anak udah menginjak usia 30 tahun. Sedangkan ibu yang mengalami stress berat ketika hamil memiliki resiko sang anak mengalami gangguan kepribadian sebesar sepuluh kali lipat.



Mungkin kalian masih sedikit bingung gangguan kepribadian seperti apa yang akan dialami oleh si kecil. Jadi, gangguan kepribadian adalah kondisi dimana sang anak memiliki perilaku dan juga pola pikir yang tidak sehat. Sang anak akan sulit untuk merasakan, memahami, serta sulit untuk berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Selain itu, sang anak juga memiliki perilaku yang berbeda dan aneh seperti mengurung diri, sulit untuk mengendalikan pikirannya, dan juga sering memiliki prasangka buruk.

Karena ketenangan sang ibu saat sedang hamil sangat memengaruhi kondisi kepribadian si kecil ketika besar nanti, maka sudah sepatutnya suami, ayah, ibu, anak-anak, saudara, dan keluarga lainnya selalu ada di samping ibu hamil untuk memberi dukungan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan sang ibu mengalami stress saat hamil.