Ini kisahku, kisah tentang seorang remaja yang bersahabat dengan para hantu...



Ketika berbicara tentang Hantu, pasti sudah terbesit dibenak masing - masing bahwa itu aneh dan terdengar menyeramkan. Namun, inilah kisahku dengan mereka. Anak - anak belanda yang sudah menemaniku untuk melewati hari - hari bersama.



Anastasya Romanov, Janette Eilz, Aku dan Harold Van Dirk. Pertemuan kami tidak langsung begitu saja menjadi teman, Tuhan sudah menakdirkannya untuk bertemu denganku satu per satu.





Harold, anak pertama yang bertemu denganku. Dengan wajahnya yang putih pucat dan terlihat ceria, ia menyapaku untuk pertama kalinya ketika aku terbangun dari tidurku di pagi hari. Ku kira awalnya adalah anak tetangga, tetapi aku sadar kalau di komplekku wajah anak ini terlihat asing. Bisa dikatakan selama 3 bulan pertemuan kami berjalan dengan baik, kami berdua bermain bersama. Terkadang juga bermain piano dan menyanyikan lagu kanak - kanak yang kami bisa. Hingga suatu hari Harold menghilang entah kemana perginya. Aku sangat merasa kesepian di tinggal dirinya, berulang - ulang memanggil nama anak belanda ini tapi tetap tidak muncul.


Satu bulan kemudian, ketika aku sedang berdiam di kamar dan memainkan melodi tuts di pianoku. "Aku kembali, Gilang. Lihatlah siapa yang bersamaku!" Ucap suara anak kecil di belakangku dengan nada gembira. "Astaga, Harold! Kamu dari mana aja? 1 bulan kamu menghilang!" Umpat kesalku padanya. "Maaf, Gilang. Aku waktu itu sedang bermain dan melihat ada sekolah, lalu aku bertemu dengannya" kata Harold sambil menoleh ke sosok perempuan di sebelahnya.





Janette Eilz atau biasa ku panggil Jane, anak kedua yang menjadi temanku karena Harold yang mempertemukan kami. Perempuan ini lebih terlihat kalem dan tidak banyak ulah seperti si kecil Harold (jangan panggil aku anak kecil!). Dia lebih banyak diam dan bisa dikatakan memiliki sifat yang dewasa, kira - kira usianya seperti aku sekarang. Terkadang aku merasakan ada kehidupan silam yang membuatnya tampak sedih jika ku pergoki. Aku tidak berani menguak masa lalunya, mungkin nanti aku harus berbicara pribadi ketika Harold dan Anastasya sedang tidak ada.





Anastasya Romanov. Aku mengetahui keberadaan anak ini ketika baru 2 minggu tinggal di rumah baru, karena ada kejanggalan saat itu. Ketika aku tidur, ada tangan kecil yang menggelitik kakiku. Ketika ku tanyakan pada Harold dia tidak pernah mengaku, tapi Jane membenarkan kalau bukan Harold pelakunya. Aku baru diberitahu oleh tetehku bahwa ada satu keluarga yang tak kasat mata tinggal bersamaku!. Sebelum aku tinggal di rumah baru ini, memang ada sosok laki - laki tua yang terlihat kaku wajahnya di gudang belakang. Tetapi aku abaikan. Ketika aku mendapatkan gangguan lagi, aku berbicara pada ruang kosong "Kamu siapa? Kalau mau berteman, tunjukan siapa kamu. Aku ngga suka yah diganggu begini." Lalu keluarlah dari udara kosong, muncul sosok anak kecil bermata sipit dan berkulit putih pucat, mengenakan baju ala orang chinese. "Aloo.. nama aku Anastasya"





Begitulah gambaran singkat pertemuanku dengan mereka bertiga. Pertemanan kami sangat menyenangkan hingga saat ini, ketika aku sendirian sebetulnya aku sedang bersama mereka. Tidak bergabung dengan orang bukan berarti aku tak peduli, tapi aku menghargai mereka bertiga yang berteman dengan tulus. Kehidupanku menyenangkan karena ulah si kecil Harold yang selalu usil, anastasya yang suka dengan permen (rakus jajan), dan Jane yang selalu menenangkan. Kemana pun aku pergi, mereka selalu ingin ikut dan menemani. Bahkan jika ada orang yang jahat padaku, mereka kadang membalasnya diam - diam. Aku terkadang suka marah, terutama pada si kecil Harold yang memang tidak suka jika aku disakiti. Tidak apa, asal aku masih punya kalian walau pertemanan kami berbeda dunia. Walau aku tidak mengulik masa lalu kalian, tapi kalian hadir menemani hari - hariku. Melupakan semua kesedihanku



Terima kasih, To My Little Friends..