Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan

linalusianaAvatar border
TS
linalusiana
Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan



Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan



Negara kita Indonesia tengah berkabung. Kehilangan salah satu tokoh penting, Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie. Mantan Presiden RI yang ke 3, tepat pada 11 September 2019 pukul 18 : 05, beliau hembuskan nafas terakhir.

Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan
sumber

Perpisahan karena kematian lebih menyakitkan dibanding perpisahan dikala kita masih saling menghirup udara didunia.

Tokoh lelaki yang sejak muda telah menjadi sosok yang penuh semangat, inspiratif, kini telah pergi untuk selamanya. Meninggalkan luka dan duka untuk kita semua seNusantara bahkan hingga luar Negeri bagi yang telah mengenal beliau. Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih akrab dengan panggilan BJ Habibie, bukanlah sembarang orang. Dia terlahir dengan embanan cita-cita yang manakala tidak semua orang mampu seperti dirinya. Lelaki yang diakui memiliki IQ tertinggi di Indonesia. Kepergiannya mencipta lara yang di mana orang-orang saling memunculkan kenangan-kenangan semasa beliau masih hidup.

Dan Na di sini akan sedikit mengulik kenangan tentang beliau yang kini telah berbeda dimensi dengan kita.




1. Pencipta Pesawat Pertama di Indonesia

Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan

Dengan kepintarannya, BJ Habibie mampu menciptakan pesawat pertama di Negara kita. Bahkan pengetahuan yang beliau miliki, mampu menjadikan beliau mempunyai dua kewarganegaraan sekaligus, yaitu kewarganegaraan Indonesia dan Jerman.

Karena ilmu dan pengetahuannya inilah, pengembangan pesawat di PT. Dirgantara menjadi berkembang dan dikenal dunia. Bahkan teknologi yang dimiliki, dilirik dan dilamar oleh negara-negara maju. 
Luar biasa sekali, bukan?

Tidak sedikit orang di negeri kita ini terinspirasi, dan menjadikan beliau panutan. Kepintarannya, sifat pantang menyerahnya, menjadikan beliau tokoh pacuan semangat bagi para pemuda-pemudi untuk menggapai cita-cita.




2. Setia dan Romantis

Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan


Bukan hanya soal kepintarannya saja, beliau mampu membuat banyak orang terkagum-kagum saat mengetahui cerita kehidupan keluarga beliau yang diceritakan melalui buku yang ditulisnya pada masa keterpurukan saat ditinggal sang istri tercinta untuk selama-lamanya. Cerita yang telah ia tulis tersebut lantas Difilimkan dan menjadi best movie.
Penonton diberikan gambaran secara utuh bagaimana seorang teknokrat cerdas mampu memiliki keluarga idaman yang diinginkan semua orang. Bagaimana beliau sosok lelaki yang sangat romantis dan mencintai sang istri dan keluarganya.



Seperti salah satu puisi beliau di bawah ini :

Eyang, Kamu Bukan Sekadar Panutan Generasimu, Tapi Juga Lambang Dari Kesetiaan


Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda. Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda. Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.

Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku. Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.

Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di manapun. Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah. Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.

Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.

Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !


Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Februari 2013


Sumber :di sini



Romantis bukan? Sangat menyentuh relung batin setiap insan yang membaca puisi ini. Yang beliau persembahkan untuk Eyang Ainun ketika memperingati 1000 hari kepergiannya.
Sekalipun terpisah jiwa raga, tapi cinta beliau tidak pernah habis dan kian besar setiap harinya. Semoga beliau disatukan dengan Eyang Ainun di Jannah-Nya.

Dan, masih banyak lagi kisah perjalanan hidup beliau yang mungkin tidak akan pernah habis untuk diceritakan.


_________________________________________


Sedih, terluka karena terpisah oleh kematian itu susah untuk menjabarkannya. Sudah Na rasakan sendiri bagaimana rasanya menjalani hari-hari setelah keepergian Ayahanda Na beberapa bulan yang lalu.
Hanya itulah yang mampu Na sampaikan sebagai ingatan kenangan tentang beliau yang Na ketahui. Selebihnya mohon dimaafkan jika ada salah kata, salah cerita yang Na tulis ini.

Jangan lupa bintang dan cendol.
Dariku, little Mermaid Chocolate

emoticon-Kissemoticon-Cendol Ganemoticon-Kiss




Sumber referensi dan gambar : 1 , 2 , 3

Diubah oleh linalusiana 21-09-2019 20:19
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 10 lainnya memberi reputasi
11
986
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.